Ikada Pamerkan Budaya Ngada

Kupang, NTT - Pentas budaya yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Besar Ngada (Ikada) Kupang memukau ratusan penonton di Restoran Teluk Kupang, Selasa (19/10/2010).

Berbagai kekayaan budaya Ngada dipertunjukkan dalam bentuk tari-tarian dan nyanyian dari etnis-etnis Ngada, yakni Bajawa, So'a, Golewa, Jerebu'u, Aimere dan Riung.

Pembukaan pentas ini diawali dengan pawai budaya Ngada dari halaman depan restoran dengan membawa bodho yang berisikan nasi yang disimpan dalam wadah yang terbuat dari daun gewang yang di atasnya terdapat kepala binatang.

Selanjutnya, etnis Riung menampilkan tarian ja'i sara kolong, yakni tarian untuk penerimaan tamu. Tarian ini dirangkai tarian teka sa'o, yang biasa dibawakan masyarakat Golewa ketika membuat rumah adat.

Tarian tia raga dari Suku Riung yang biasa digelar saat pesta 'Paras' oleh pria dan wanita. Suguhan lea nore dari etnis Bajawa yang biasa dibawakan saat pesta pemotongan gigi (kiki ngi'i) juga memeriahkan rangkaian seni budaya ini.

Tarian razo nara alu dari etnis Soa memberikan warna tersendiri pada pentas ini. Tarian ini biasa digelar pada upacara peminangan (Woomeze, Nginamanu).

Jai Laba meze dari etnis Golewa yang merupakan tarian pergaulan muda-mudi juga memeriahkan acara ini disusul tarian tarian laba vu'u dari etnis Jerebuu merupakan tarian perang. Pentas budaya ditutup dengan dero sagi dari Soa.

Dero adalah ritual gambaran kegembiraan dan ungkapan syukur panen. Sagi, salah satu permainan rakyat yang mendahulukan kejelian dan kecerdasan, ketangkasan serta sportivitas.

Usai pentas budaya, acara ini dirangkai dengan pengukuhan pengurus dan pembina Ikada Kupang oleh Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, yang ditandai dengan pemotongan ayam jantan dengan tuturan adat budaya Riung oleh tokoh masyarakat Riung di Kupang, Frans Dima Lendes.

Wakil Wali Kota Kupang, Drs. Daniel Hurek, mengatakan, pentas seni budaya ini merupakan sebuah isyarat jika orang Ngada memiliki budaya yang kaya raya, penuh solidaritas dan gagah berani. (nia)