Jogja Java Carnival Berharap Masuk Kalender Pariwisata Nasional

Yogyakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menargetkan agar Jogja Java Carnival (JJC) dapat masuk ke dalam kalender pariwisata di tingkat nasional pada 2011.

"Kami selalu konsisten dengan waktu pelaksanaan JJC yaitu pada pekan ketiga Oktober dan pada tahun depan JJC akan digelar untuk keempat kalinya sehingga diharapkan masuk dalam kalender even nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih di Yogyakarta, Kamis (14/10).

Dalam JJC, menurut Yulia, akan dilaksanakan karnaval pada malam hari, penampilan seniman di sepanjang jalan dan menggunakan kendaraan hias. Menurut dia, dengan masuknya JJC dalam kalender even nasional akan memberikan banyak keuntungan seperti promosi yang lebih luas untuk kegiatan yang digelar sebagai puncak peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta itu.

Selain dipromosikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yulia mengatakan, promosi JJC juga telah dilakukan oleh sejumlah elemen pendukung pariwisata di Kota Yogyakarta seperti Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY).

"Kami juga bekerja sama dengan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk mempromosikan kegiatan ini kepada wisatawan yang menginap di hotel. Akan ada 200 wisatawan asing yang menyaksikan JJC 2010," katanya.

Ia memperkirakan, pada gelaran JJC 2010 yang akan berlangsung di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta pada 16 Oktober, akan ada lebih dari 30.000 penonton yang menyaksikan karnaval itu.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Ulang Tahun ke-254 Kota Yogyakarta Ferry Astono berharap, masyarakat dapat menjaga ketertiban saat menonton JJC di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta.

"Seluruh kendaraan diharapkan tidak masuk ke Malioboro, tetapi bisa diparkir di sejumlah kantong-kantong parkir yang sudah ada," katanya.

Seperti pelaksanaan JJC tahun sebelumnya, Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta tidak akan langsung ditutup menjelang pelaksanaan JJC, tetapi akan dilakukan sistem buka tutup jalan.

Panitia, lanjut dia, juga telah menyediakan enam layar raksasa yang ditempatkan di sejumlah titik yaitu Karang Waru, Tempat Parkir Ngabean, Lapangan Minggiran, Museum Perjuangan, Lapangan Karang dan Stadion Mandala Krida.

"Masyarakat dapat melihat secara langsung melalui layar lebar yang ada. Di masing-masing lokasi juga akan ada door prize untuk masyarakat," katanya.

Ferry mengatakan, seluruh seniman yang terlibat dalam JJC tersebut terus bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai pernak-pernik terkait pelaksanaan karnaval tersebut, seperti pembuatan kendaraan hias, kostum untuk pengisi acara, tata lampu di sepanjang Malioboro dan juga tata suara. (Ant/OL-2)