Kesenian Betawi Diminati Wisman di Bali

Jakarta - Rombongan seniman dan seniwati Provinsi DKI Jakarta yang diwakili Jakarta Timur telah tampil di pentas budaya nasional di Nusa Dua Fiesta di Bali beberapa hari lalu.

Mereka yang terdiri dari 23 orang seniman/wati itu menampilkan berbagai kesenian Betawi yang dikemas dalam suguhan "Gado-gado Jakarta", antara lain tari lenggok botoh, ondel-ondel, lawak dan lagu-lagu Betawi.

Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, B Bambang Subekti kemarin menuturkan, ia sendiri yang memimpin rombongan bersama 10 ofisial.

"Kami bersyukur, penonton dan peserta lainnya cukup antusias menyaksikan penampilan kami. Penonton bukan hanya dari masyarakat setempat dan wisatawan lokal, tapi juga wisman atau wisatawan manca negara," ujar Bambang.

Tim kesenian yang mewakili DKI Jakarta itu menurut Bambang mendapat kesempatan tampil terakhir pada hari pertama. Setelah penampilan tuan rumah Bali, disusul Kabupaten Kuningan, Papua dan Kota Jakarta Timur.

Acara itu dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. Acara ini diselenggarakan Bali Tourisme Development Corporation (BTDC) tiap tahun dan sudah berjalan 10 kali.

Sementara itu, mengenai proyek pengembangan dan perluasan situs sejarah Makam Pangeran Jayakarta dengan biaya APBD 2010 sebesar Rp 5,7 miliar, Bambang Subekti mengatakan sudah banyak kemajuan. Perluasan kompleks makam yang terdapat bangunan cagar budaya Masjid Assalafiah di Kelurahan Jatinegara Kaum itu sudah keluar Surat Izin Prinsip Penunjukan dan Pembebasan Lahan (SIP3L) dari Gubernur DKI Jakarta.

Masalah pembebasan lahan untuk perluasan seluas 2.190 m2 tersebut sudah disosialisasikan kepada 17 KK warga penghuninya sebanyak 3 kali.

"Proses pembebasannya sudah dilakukan pengukuran lahan milik masyarakat. Pekerjaan ini dilakukan Kantor BPN dan Suku Dinas Perumahan Jakarta Timur, beberapa hari yang lalu," katanya. (Dwi Putro AA)