Tiba di Penyengat, Rombongan Singapura Tak Disambut

Tanjungpinang, Kepri - Sebanyak 52 orang rombongan pecinta olahraga kayak asal Singapura yang melakukan ekspedisi mengelilingi Pulau Bintan, Sabtu (26/9), tiba di Pulau Penyengat. Namun sayangnya, kehadiran mereka tidak disambut hangat oleh Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang. Rombongan yang tergabung dalam Out Bond Singapore (OBS) ini, begitu sampai di perairan Penyengat, langsung menuju ke darat. Di tempat itu, mereka tidak disambut layaknya sebagai wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Penyengat.

”Hal ini lah yang sangat disayangkan. Padahal kalau hal itu dilakukan, maka secara tak langsung keberadaan Pulau Penyengat dengan sendirinya akan semakin dikenal para wisatawan,” kata Managing Director Bintan Tourism Board Safril Sembiring, beberapa waktu lalu. Seharusnya, lanjut Safril, momen yang ada saat ini bisa dimanfaatkan Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mempromosikan diri secara gratis. Apalagi Pulau Penyengat memiliki banyak tempat cagar budaya yang dapat dikunjungi, mulai dari bangunan istana, rumah adat, benteng pertahanan, dan lainnya.

Selain itu, kesenian dan kebudayaan yang ada di sana juga sangat banyak. Jika dapat dikelola dengan baik, dampaknya akan sangat dirasakan bagi pemerintah dan masyarakat setempat. “Contoh kecilnya, dari 52 orang wisatawan asal Singapura yang datang ke sini, mereka pasti mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara membeli di warung milik warga,” ujarnya. Menurut Safril, para wisatawan akan bermalam di Pulau Penyengat dengan mendirikan tenda di depan Balai Adat. Setelah itu, Minggu (27/9) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan kembali bergerak ke daerah Sungai Enam, Kijang. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Teluk Bakau, Mapur, dan kembali ke Tanjungpinang.

Sebelumnya, mereka bergerak dari Bintan sekitar pukul 08.00 WIB, dan tiba di Penyengat pada pukul 16.00 WIB. Untuk kayak yang digunakan mereka, ada 18 unit kayak singel, dan 9 unit kayak bermuatan dobel. Sementara itu Lurah Penyengat Raja Hafizah yang hadir dalam penyambutan tamu tersebut, mengaku tak mempersiapkan acara penyambutan. Pasalnya, koordinasi yang dilakukan dengan pihak Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang tidak ada jawaban. ”Jika diperintahkan pihak Kelurahan Penyengat yang menangani hal ini terlebih dahulu, kita siap menyambut mereka,” kata Hafizah.

Dilanjutkannya, meski persiapan yang dilakukan secara khusus tidak ada, namun ia akan mengundang para wisatawan untuk menyaksikan acara pernikahan di kebudayaan Melayu. ”Di sana kita juga akan memperlihatkan salah satu kesenian daerah yakni Joget Dangkong. Semua dengan hal itu dapat memberikan kesan apada wisatawan untuk kembali dan mengajak lebih banyak teman-temannya ke Pulau Penyengat,” tukas Hafizah. (mat)