Calon Duta Wisata Siap Jual Pesona Karanganyar

Karanganyar, Jawa Tengah – “Ada yang mau bertanya lagi?” tanya Penasihat Association of The Indonesian Tours & Travels Agencies (Asita) Solo, KRAT Djuritno Yudo Hadinagoro, saat menjadi pemateri dalam pembekalan calon duta wisata Kabupaten Karanganyar yang diselenggarakan di Hotel Pringgosari, Tawangmangu, Selasa (14/7). Seketika itu juga, hampir seluruh finalis mengangkat tangan kanan dan berebut ingin mengajukan pertanyaan.

Salah seorang finalis mencoba bertanya dengan bahasa Jawa, ”Punapa kabudayan Jawi langkung sae tinimbang kabudayaan daerah sanesipun?” Djuritno pun langsung menjawab dengan bahasa Jawa, di mana pada intinya budaya Jawa bukan budaya yang paling baik jika dibanding dengan budaya daerah lain. ”Sedaya menika gumantung kaliyan pengetrapanipun. Kebiasaan paling baik di Jawa, belum tentu baik di Sunda. Jadi, semua budaya pada intinya baik, tergantung di mana kita menerapkannya,” terang Djuritno.

Demikian sepenggalan perbincangan antara Djuritno dan 10 pasang finalis duta wisata Kabupaten Karanganyar, yang terkesan lembut saat dituturkan dengan bahasa Jawa. Para calon duta wisata itu terlihat begitu antusias dan penasaran memahami persoalan etika berbusana dan kepribadian. Khususnya, kepribadian yang bisa mewakili bahwa para remaja ini adalah orang Jawa, asal Karanganyar yang ke depannya siap menjadi ikon remaja Karanganyar.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, Yuli Astuti mengatakan, calon duta wisata ini disiapkan untuk menjual pesona wisata yang ada di Karanganyar. ”Juga bisa menjual potensi yang berkembang di Karanganyar. Tentunya, hal ini tidak terlepas bahwa obyek wisata sangat erat kaitannya dengan investasi,” tutur Yuli di sela-sela pembekalan, kemarin. Para remaja ini, lanjutnya, akan dibentuk menjadi remaja dengan dedikasi, motivasi dan penampilan yang mampu mempromosikan Karanganyar, hingga ke tingkat nasional. (Hijriyah Al Wakhidah)