Kebumen Kembangkan 2 Desa Wisata

Kebumen, Jawa Tengah - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mulai tahun 2009 membina sejumlah desa di tanah air untuk menjadi desa wisata yang berkualitas sebagai objek kunjungan wisatawan asing dan lokal. Sebagai salah satu daerah yang mendapatkan jatah dalam program tersebut, Kebumen menunjuk Desa Candirenggo dan Mangunweni di Kecamatan Ayah sebagai desa wisata binaan Depbudpar bersama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kebumen.

Kepala Disparbud Kebumen, Drs Air Mas, di ruang kerjanya, Senin (29/6) mengungkapkan, setelah mempelajari tentang kriteria desa wisata yang disodorkan Depbudpar, Kebumen menunjuk Candirenggo dan Mangunweni sebagai desa wisata binaan. Pembinaan mulai dilakukan pada minggu keempat Juni lalu di kedua desa dan berhasil mendapatkan respons positif dari warga 2 desa tersebut.

Selain memiliki potensi wisata yang khas, desa wisata binaan juga harus memiliki berbagai aset budaya yang khas seperti rumah tinggal, makanan dan kerajinan tangan. Seperti Desa Candirenggo, selain memiliki objek wisata Gua Petruk yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya, masih banyak rumah warga yang sampai saat ini dipertahankan keasliannya, yaitu rumah-rumah berbentuk joglo dan dindingnya terbuat dari papan kayu. Karena keasliannya itu, sudah sejak bertahun-tahun lamanya rumah-rumah warga tersebut difungsikan sebagai homestay bagi para wisatawan manca yang memiliki agenda penelusuran gua di kawasan karst Gombong Selatan. "Objek wisata yang benar-benar bernuansa desa seperti itulah yang menjadi sasaran program desa wisata Depbudpar," ujar Air Mas.

Sedangkan Desa Mangunweni yang berdekatan dengan Desa Jatijajar, selain memiliki aset berupa sumber daya alam seperti kawasan karst yang unik lengkap dengan mata air dan sungai-sungainya yang berair jernih, juga memiliki industri makanan khas pedesaan seperti kue sagon panggang dan lainnya serta tobong-tobong pembakaran kapur yang bertebaran di desa tersebut.

Diyakini, wisatawan akan sulit menemukan di tempat lain pemandangan alam dan budaya seperti yang terlihat di desa ini. Bagaimana kelanjutan dari program ini nantinya, menurut Air Mas, unsur yang paling penting justru bagaimana keseriusan warga dalam mengemban amanah sebagai desa wisata binaan. "Petunjuknya sudah ada, tinggal bagaimana mengembangkannya," ujar Air Mas. (Dwi)-c

Sumber: http://www.kr.co.id 4 Juli 2009