UNESCO Bisa Bantu Muara Takus

Pekanbaru, Riau - Cagar budaya dan objek wisata Candi Muara Takus bisa dibantu oleh UNESCO, badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, terutama dalam hal perawatan yang nilainya bisa mencapai miliaran rupiah. Namun tentunya dengan persyaratan yang cukup ketat, di antaranya memiliki zona inti, zona penyangga dan zona pengembangan.

Tentang potensi Muara Takus dibantu UNESCO ini dikemukakan Ketua Komisi D DPRD Riau, Ir Fendri Jaswir kemarin. UNESCO memberikan waktu selama empat bulan bagi Indonesia untuk mempersiapkan berbagai persaratan dan saat ini sudah berjalan satu bulan. Sejauh ini, perawatan Candi Muara Takus yang termasuk situs tertua di Indonesia tersebut, dianggarkan dalam APBD Riau senilai Rp750 juta, namun jumlah tersebut sangat minim.

“Biaya perawatannya seperti membersihkan dari lumut tanpa merusak batunya, bisa miliaran rupiah. Kalau sudah dibantu UNESCO, dana tersebut bisa ditanggung oleh mereka. Sejauh ini dana perawatan hanya ditanggung pemerintah pusat untuk honor penjaga dan perawatan dari Pemprov Riau senilai Rp750 juta. Dan itu jauh dari cukup,`` ujar Fendri yang sudah melakukan kunjungan ke lokasi Senin (6/7) lalu bersama Komisi D.

Menjadi kendala saat ini, aku Fendri, kalau zona inti sudah jelas, namun zona penyangga yang menjadi persoalan. Pasalnya, zona penyangga yang sebenarnya bisa mencapai 100 hektare, sebagian kecil sudah ditempati oleh rumah-rumah penduduk. Namun optimis katanya tetap saja ada, sebab diketahui lahan tersebut sudah diganti rugi pada saat pembebasan lahan pembangunan PLTA Koto Panjang oleh Pemerintah Jepang. (hpz)

Sumber: http://www.riaupos.info 10 Juli 2009