Basajan Jadi Kawasan Pariwisata Aceh

Banda Aceh - Banda Aceh, Sabang, Jantho (Basajan) dikembangkan menjadi kawasan dan objek pariwisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang diharapkan dapat menarik pengunjung ke wilayah tersebut.

"Basajan bukan hanya kerjasama sektor pariwisata tapi juga di bidang lainnya, tetapi bisa kita lakukan segera adalah pengembangan sektor pariwisata," kata Wali Kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin di Banda Aceh.

Menurut dia, dipilihnya pariwisata sebagai awal kerjasama Basajan karena ketiga daerah tersebut memiliki aset besar yang berbeda dan perlu dikemas secara lebih baik melalui kerjasama antar pimpinan kabupaten/kota.

Kerja sama tidak hanya di bidang pariwisata tetapi juga dalam pembangunan ekonomi antar wilayah seperti pelabuhan bebas. Namun untuk itu dibutuhkan persiapan dan waktu lebih lama.

Menurut dia, Kota Banda Aceh sebagai salah satu wilayah berikat kerjasama Basajan memiliki potensi pariwisata peninggalan budaya seperti makam ulama, peninggalan zaman kolonial Belanda hingga bukti terjadinya musibah tsunami 2004.

"Kita sudah petakan beberapa peninggalan dan akan kita buat lagi beberapa kawasan seperti Ule Lheu menjadi pusat wisata kuliner, Krueng Aceh sebagai wisata air dan beberapa tempat lain," katanya.

Selain itu, berbagai kegiatan nasional maupun internasional diadakan di Banda Aceh dalam rangka memajukan pariwisata dan untuk memberi dampak kepada masyarakat luar bahwa Aceh aman, indah dan segala kegiatan bisa diadakan.

Berbagai potensi tersebut diharapkan menjadi andalan Banda Aceh dan nantinya akan menjadi tujuan turis.

Sementara potensi pariwisata di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabang berupa alam seperti laut juga menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Potensi ekonomi kawasan pelabuhan bebas Sabang juga dikembangkan.

Letak Sabang yang sangat strategis karena berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) menjadikan daerah tersebut sangat berpotensi untuk menarik wisatawan, kata Walikota Sabang Munawarliza Zainal.

"Tapi seharusnya pemerintah pusat lebih memperhatikan kebutuhan daerah potensi alami seperti Sabang untuk dikembangkan, sehingga pembangunan ekonomi bisa lebih cepat terlaksana di masa mendatang," katanya. (Ant/OL-06)

Sumber: www.mediaindonesia.com (2 Juli 2008)