Gunung Rinjani Akan Menjadi Geopark Pertama di Indonesia

Mataram- Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan dijadikan geopark pertama di Indonesia. Geopark Rinjani akan menambah geopark dunia yang saat ini berjumlah 53 dan tersebar di 17 negara di bawah jaringan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

"Ini yang pertama di Indonesia. Selama ini pun Rinjani sudah diminati para petualang alam," kata Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Sumber Daya, Alam Heryadi Rahmat, kepada Tempo, Sabtu (13/9) malam, di Mataram.

Rencananya, para pakar geologi, pejabat kehutanan, dan pariwisata nasional akan bertemu di Mataram, Rabu (17/9), untuk merekomendasikan dijadikannya Gunung Rinjani sebagai geopark pertama di Indonesia, sekaligus geopark kedua di Asia Tenggara setelah Pulau Langkawi di Malaysia.

Para pakar yang akan terlibat dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Badan Geologi DR.Ir. R. Suhyar, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) DR. Ir. Lambok Hutasoit, Guru besar Intitut Teknologi Bandung (ITB) Prof. DR. Ir.Emmy Suparka, Direktur Jenderal Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam(PHKA) Departemen Kehutanan Ir. Darori MM, dan Direktur Jenderal Destinasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Firmansyah Rahim, MM.

Sedangkan para pakar lain yang akan melakukan presentasi masalah Geopark di Dunia adalah adalah Kepala Museum Geologi DR.Ir. Yunus K. M.Sc, Geowisata Nusa Tenggara Barat (fungsional gunung api) Badan Geologi Ir. Igan S.S., M.Sc dan DR. Indyo Pratomo, dan Geopark Gunung Rinjani (Kepala Pusat Perencanaan Pengembangan Pariwisata Institut Teknologi Bandung) DR.Ir.B.Brahmantyo, M.Sc.

Gunung Rinjani (+3726 m) terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (+3800 m) di Sumatera. Puncak Gunung Rinjani muncul pada tepi lereng timur kaldera yang memiliki danau berbentuk bulan sabit. Dalam kaldera terdapat kerucut gunung api baru yang tetap aktif sampai saat ini, yang terakhir meletus pada 2004. Berdasarkan penelitian, gunung Rinjani telah beberapa kali mengalami letusan besar. Rangkaian letusan tersebut telah membentuk kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Taman ini memiliki morfologi dengan variasi batuan yang secara alami membentuk bentang alam yang sangat menakjubkan, disamping berfungsi sebagai daerah tangkapan air.

Gunung Rinjani sebagai bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani saat ini dikelola oleh sebuah badan yang terdiri dari unsur pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, warga, dan pelaku pariwisata dengan nama Rinjani Trek Management Board (RTMB). Sejak dikelola oleh RTMB, Gunung Rinjani telah beberapa kali meraih penghargaan nasional maupun internasional, diantaranya ‘‘World Legacy Award" (2004) dan finalis "Tourism for Tomorrow Awards" (2005 dan 2008). Gunung api ini memiliki beragam potensi geowisata, seperti panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, sejarah letusan, lubang letusan, dan aliran lava baru. (Supriyantho Khafid)

Sumber: www.tempointeraktif.com (14 September 2008)