Kamboja untuk Sementara Tutup Candi Preah Vihear

Bangkok, Thailand - Pemerintah Kamboja Senin (23/6) memerintahkan penutupan candi bersejarah di perbatasan Thai-Kamboja, Preah Vihear, dan mengirimkan satuan angkatan bersenjata untuk memperkuat keamanan di lokasi candi yang dipertimbangkan sebagai situs Warisan Dunia, di tengah terus berlangsungnya aksi-aksi protes di Thailand mengenai masalah itu, menurut sumber senior militer Thailand.

Sumber itu menyepelekan kecemasan-kecemasan yang bisa mempengaruhi hubungan kedua negara. Ia mengatakan bahwa langkah keamanan untuk mencegah orang-orang yang tidak memahami melakukan perusakan-perusakan.

Aksi-aksi protes terus berlangsung di provinsi timurlaut Thailand, Si Sa Ket, yang berbatasan dengan Kamboja dan meminta para penjual suvenir Kamboja diusir dari tangga-tangga menuju reruntuhan candi itu, dan menentang Kamboja mendaftarkan candi itu sebagai situs Warisan Dunia.

Pemerintah Phnom Penh akan mengajukan pendaftaran candi kuno itu sebagai situs Warisan Dunia dalam pertemuan UNESCO di Kanada antara 2-10 Juli mendatang, setelah kedua negara, Thailand dan Kamboja menandatangani komunike bersama Rabu (18/6) lalu yang mendukung tindakan Kamboja.

Menteri Luar Negeri Thailand Noppadon Pattama telah ditegur dalam debat Senat Senen karena melakukan kesepakatan itu dengan Kamboja.

Noppadon adalah di antara tujuh menteri kabinet dalam pemerintahan Perdana Menteri Samak Sundaravej yang dijadikan sasaran oleh oposisi Partai Demokrat dalam debat ketidak-percayaan terhadap pemerintah, mulai Selasa (24/6).

Dia dituduh salah penanganan dalam masalah candi Preah Vihear itu. (TNA/Ant/OL-01)

Sumber: www.mediaindonesia.com (25 Juni 2008)