Kolaborasi Seni Tionghoa, Bugis, Makassar

Makassar, Sulsel - Berbagai macam hiburan mulai dari atraksi budaya dan seni etnis Tionghoa, Bugis, dan Makassar, berkolaborasi memeriahkan malam Cap Go Meh, tadi malam. Sajian hiburan itu melibatkan ratusan seniman etnis Bugis dan Makassar, serta Tionghoa.

Partisipasi para seniman dalam perayaan penutupan tahun baru Imlek atau Cap Go Meh itu menyusul perayaan Cap Go Meh tahun ini yang tidak disertai arak-arakan dewa.

Ketua Panitia Imlek 2562/2011, Roy Ruslim, menyebutkan, sekitar 150 seniman lokal baik dari etnis Tionghoa maupun Bugis Makassar, berkolaborasi merayakan rangkaian Imlek tersebut.

Meskipun perayaan tanpa pawai budaya dan arak-arakan, Cap Go Meh tetap menghadirkan hiburan rakyat berupa bazar dan atraksi budaya, yang nyatanya disambut hangat para masyarakat dan wisatawan.

Stand-stand yang menyiapkan berbagai kuliner dan aksesoris, banyak diserbu warga. Pun atraksi seni di panggung-panggung yang didirikan di kawasan Jl. Sulawesi, Kamis, (17/2) malam, memberikan hiburan tersendiri bagi warga.

"Pada perayaan Cap Go Meh kali ini kita mengangkat tema 'Jappa Jokka Cap Go Meh Tahun 2562/2011'," kata Roy, di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rabu (16/2).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, mengatakan, perayaan Cap Go Meh ini merupakan perpaduan antara etnis yang berbeda yang ada di Sulsel.

"Meskipun tanpa arak-arakan Cap Go Meh, kami berharap ada sesuatu yang baru ditampilkan penitia Imlek untuk menarik kunjungan wisatawan. Arak-arakan Cap Go Meh yang selama ini menjadi andalan pariwisata Makassar tidak usah dipaksakan, kalau memang tidak bisa," ucapnya.

Dia berharap, perayaan Cap Go Meh yang telah masuk dalam agenda tahunan pariwisata Kota Makassar masih bisa menjadi andalan dalam program tahun kunjungan Makassar (Visit Makassar Year-VMY) 2011, sehingga target tahun kunjungan wisata bisa tercapai hingga 31 Desember 2011.