Yogyakarta - Sebanyak 58 mahasiswa dari Universitas Malaya Malaysia, bersama puluhan mahasiswa Arsitektur dan Geografi UGM melakukan studi lapangan tentang model konservasi dan preservasi pariwisata pusaka di DIY dan Jateng. Mereka mengunjungi Candi Prambanan, Borobudur, Kawasan Kotagede, Keraton, Malioboro, dan Mesjid Besar Kauman serta Benteng Vredeburg.
"Selama satu minggu, mereka mengunjungi semua bangunan pusaka. Dari kunjungan itu mereka akan menyampaikan hasil laporannya terkait bidang preservasi dan konservasi," kata Ketua Program Studi Magister-Doktor Kajian Pariwisata UGM, Dr M Baiquni MA.
Mahasiswa Malaya akan menyampaikan berbagai penelitian mengenai kegiatan preservasi dan konservasi yang dilakukan di DIY terhadap berbagai bangunan pusaka. "Mahasiswa Malaya akan memaparkan hasil observasi mereka tentang bangunan Candi Prambanan, Borobudur dan Keraton, lalu membandingkannya terhadap bangunan pusaka yang ada di Malaysia," paparnya.
Dijelaskan, kegiatan studi banding itu merupakan salah satu bentuk hasil kerjasama yang dilakukan UGM dan Universitas Malaya. Kerjasama tersebut dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan pertukaran dosen antarkedua perguruan tinggi.
Terpisah, perwakilan staf pengajar Universitas Malaya, Dr Umi Kalsum menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu merupakan mahsiswa Program Studi Juru Ukur Bahan (Teknik Sipil). Mereka akan melakukan observasi tingkat kerusakan, desain arsitektur terhadap bangunan pusaka yang telah dikonservasi. "Memahami kerja konservasi, cara pengerjaannya, dan mereka melaporkan bahan-bahan apa yang dibutuhkan," katanya.
Sumber: http://suaramerdeka.com