Pameran Seni Serat: Gagasan Unik dalam Tampilan Menarik

Jakarta - Pertanyaan yang bertubi-tubi tentang seni serat itu apa, akhirnya terjawab sudah, Kamis (4/9) malam. Masyarakat pencinta seni mencari jawaban sendiri dengan menyaksikan Pameran Seni Serat Asia Ke-6 yang dibuka Miranda S Goeltom dari Yayasan Seni Rupa Indonesia. Ruang pameran Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pun disesaki ratusan pengunjung.

Dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Pameran Seni Serat Asia Ke-6 karena seni serat memang belum populer di Indonesia, dibanding negara peserta lainnya seperti China, Korea, Jepang, dan Malaysia.

”Untuk seni serat, Indonesia terlambat memulai dibanding seni lainnya, seperti seni rupa dan seni patung. Pameran dibawa ke Indonesia dengan harapan dapat mendorong para seniman seni serat di Indonesia terus berkarya dengan melakukan berbagai eksplorasi baik terhadap bahan, tampilan dalam karya, dan sebagainya,” kata Biranul Anas, dosen Fakultas Seni dan Desain Institut Teknologi Bandung, yang dipercaya sebagai Steering Committee Chairperseon of the 6th Asia Fiber Art Exhibition.

Menurutnya, selain meningkatkan apresiasi, pameran yang diikuti sekitar 50 seniman dari lima negara juga mendorong popularitas seni serat di Indonesia.

Mencermati karya-karya seni serat yang dipajang, masing-masing seniman mempunyai gagasan yang unik, bahan yang variatif, yang didukung tampilan yang menarik. Lihatlah misalnya, karya seniman Jepang Shoai Ou berjudul Traffic yang bahan utamanya bambu.

Tampilan karya Rieko Yashiro (Jepang) berjudul Memory, berupa empat kuntum bunga besar yang terbuat dari kertas, juga menyita perhatian. Kertas tidak hanya dipakai sebatas untuk menulis, tapi juga bisa jadi karya seni yang unik dan menarik.

John Martono (Indonesia) dengan karya My Son`s Song, menampilkan seni serat dengan dasar batik di atas silk. Karya Han Sun Ju (Korea) berjudul Warm Affection 2008, juga menarik perhatian banyak pengunjung. Setiap seniman dalam pameran itu mampu menampilkan karya yang unik dari berbagai bahan yang beragam dan dengan karakter yang spesifik.

Miranda S Goeltom, setelah berkeliling menyaksikan karya- karya seni serat yang menurutnya semua sangat spesial, mengatakan, yang ditampilkan seniman dalam karya-karyanya adalah ide-ide, bahan, warna- warna, dan tampilan dalam bentuk seni tiga dimensi dan seni instalasi yang juga menarik.

Pameran Seni Serat ini berlangsung hingga 14 September. Selain pameran juga dilangsungkan simposium tentang seni serat, pada 6 September 2008, pukul 15.00 WIB. (Yurnaldi)

Sumber: cetak.kompas.com (5 September 2008)