Ribuan Orang Saksikan Pesona Indonesia di Dawrin

Darwin - Ribuan orang warga Indonesia, Australia, dan turis asing, Sabtu malam (23/8), memadati Kebun Raya Darwin, Australia Utara, sembari menikmati pertunjukan musik dangdut dan pop serta aneka tarian daerah Indonesia dalam pagelaran "Pesona Indonesia" di panggung terbuka Amphitheatre.

Gelombang pengunjung terus memadati hamparan rumput hijau di depan panggung sejak acara mulai berlangsung pukul 17.00 waktu Darwin. Banyak di antara mereka adalah para turis asing dan orang tua Indonesia dan Australia yang datang bersama anak-anak mereka.

Sekitar satu jam, para pengunjung dihibur oleh musik gamelan sebelum acara yang turut dihadiri menteri keuangan dan menteri kesehatan dalam pemerintahan negara bagian Northern Territory (NT) serta ketua parlemen NT itu resmi dibuka Konsul RI Darwin Harbangan Napitupulu sekitar pukul 18.25 waktu setempat.

Menurut Tommy Jus Djamal (65), warga Indonesia yang sudah menetap di Darwin sejak 1973, Pesona Indonesia 2008 yang diselenggarakan The Persatuan Indonesia pimpinan Oemar Al Jufri dan didukung penuh Konsulat RI, Garuda Indonesia, Deplu RI, Depbudpar RI, dan pemerintah NT ini sebagai "yang terbesar".

"Dari acara dan jumlah pengunjungnya, Pesona Indonesia tahun ini adalah yang terbesar dan melebihi Pesona Indonesia 2006," kata warga Indonesia asal Medan yang masih bekerja sebagai fotografer lepas ini.

Jojo, turis asal Wakayama Jepang yang sedang berkunjung ke Darwin, juga ada di antara ribuan orang pengunjung acara Pesona Indonesia yang menampilkan musisi muda, grup tari Padepokan "Ulu Chandra" Bali dan "Bagong Koessudiardjo". Jojo datang bersama tiga orang turis asal Hong Kong.

Anak muda Jepang itu mengatakan, ia mengetahui adanya acara ini dari brosur promosi Pesona Indonesia yang ia baca di sebuah kafe di pusat kota Darwin. "Saya suka ke sini, dan saya punya rencana mengunjungi Indonesia dan Thailand setelah keliling kota-kota di Australia sebelum pulang ke Jepang," katanya.

Dalam pagelaran Pesona Indonesia itu, panitia tidak hanya menyajikan rangkaian pertunjukan musik dan tarian daerah tetapi juga aneka makanan khas Indonesia dari sembilan gerai, promosi pariwisata, dan gerai yang menjual puluhan produk kerajinan tangan asal Bali, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan.

Grup tari dari Padepokan "Bagong Koessudiardjo" memanjakan para penonton dengan pertunjukan tari-tarian, seperti tari "Lenggang Nyai" (Jakarta), "Tortor Marpangir" (Sumatera Utara), "Payung" (Sumatera Barat), "Bajidor Kahot" (Jawa Barat), "Tifa" (NTT), "Japin" (Riau), "Gong" (Kalimantan), tari "Pergaulan" (Sulawesi), "Mambri" (Papua), dan Rapei Saman" (Nangroe Aceh Darussalam).

Kemeriahan "Pesona Indonesia" semakin bertambah dengan tampilnya grup tari Bali "Ulu Chandra" pimpinan Wayan Sutedja, penyanyi serba bisa, Yopie Latul dan kawan-kawan, musisi muda asal NT, Yuliana Pascoe, tim kesenian Kolintang Konsulat RI Darwin, dan grup tari "Tunas Mekar" Darwin, dan grup "Garuda FC".

Grup tari "Ulu Chandra" yang datang dengan 21 orang personil dan akan juga tampil dalam Festival Darwin pada 25 Agustus malam itu menampilkan cerita rakyat Bali bertajuk "Cupak Sayembara" di Pesona Indonesia.

Jika Yuliana Pascoe, penyanyi muda berbakat Australia yang beribukan orang Indonesia, menghibur para pengunjung dengan lagu-lagu Barat seperti "I am so confused", "Mr.Cat Fish", "Dancing with Elvis", "Don`t Make My Brown Eyes Blues", dan "Better Woman", Yopie dan kawan-kawan tampil dengan lagu pop dan dangdut.

Bersama Penyanyi Ida Ameida, Yopie menggoyang banyak penonton yang tetap bertahan dan bahkan berjoget di panggung hingga pukul 23.10 waktu Darwin itu dengan tembang-tembang populer, seperti "SMS", "Poco-Poco" dan "Sajojo". Yopie dan Ida menutup acara itu dengan lagu "Kemesraan". (Ant/OL-2)

Sumber: www.antara.co.id (24 Agustus 2008)