Zainal Ingin Menduniakan Songket

Palembang, Sumatra Selatan - Kiprah Zainal dalam mempertahankan kain songket Palembang sepertinya tidak usah diragukan. Saat ini, Zainal tidak lagi berambisi mengenalkan songket ke pasar nasional, tetapi meluaskan pangsa pasarnya hingga ke tingkat internasional.

Saat ditemui, akhir pekan lalu, di gerainya, ”Zainal Songket”, di Kelurahan Tangga Buntung, Kota Palembang, Zainal mengatakan, dia sudah berulang kali menggelar ”roadshow” ke berbagai negara. ”Roadshow” yang dimaksud adalah mengenalkan produk songket kombinasi.

”Selama beberapa tahun terakhir, saya mencoba mengombinasikan motif songket dengan kebaya dan motif songket dengan fashion masyarakat modern. Hasilnya ternyata tidak mengecewakan karena jadilah sebuah produk fashion bermotif dasar songket yang elegan, berkelas, dan tidak kalah dengan desain fashion kelas dunia lainnya,” kata pria kelahiran Palembang, 13 Juli 1966 ini.
Zainal menambahkan, saat menggelar ”roadshow” ke berbagai negara, dia selalu membawa serta puluhan model dari Indonesia. Ini dengan pertimbangan agar orisinalitas kain songket tetap terjaga dengan baik jika dikenakan oleh perempuan asal Indonesia sendiri. ”Namun demikian, desain songket saya justru bukan hanya untuk konsumsi Indonesia, tapi juga untuk konsumsi dunia. Sehingga, dipakai siapa pun dari negara mana pun tetap cocok karena sangat eksklusif,” kata Zainal yang memiliki puluhan gerai dan outlet kain songket di Jakarta, Palembang, dan kota besar lainnya.

Zainal menjelaskan, sejumlah negara yang pernah dikunjungi untuk kegiatan ”Songket Fashion Show” meliputi Singapura, Malaysia, Perancis, Jepang, Mesir, China, dan terakhir di Kairo (Mesir) pada bulan Mei 2008. Dia menceritakan bahwa penggemar produk fashion tingkat dunia menyambut kehadiran desain songket buatannya.

”Alasannya, saat ini desain etnik tradisional yang dipadukan dengan desain modernitas menjadi salah satu tren fashion di tingkat dunia. Dan, songket Palembang dianggap menjadi salah satu produk yang bisa menjembatani tren konsumen sekarang ini,” kata Zainal yang mempekerjakan lebih dari 200 karyawan dan membina lima unit UKM di Palembang. (ONI)

Sumber: cetak.kompas.com (1 September 2008)