Solo - Solo Haritage yang akan digelar Oktober 2008, di Solo, Jawa Tengah, menonjolkan empat bidang seni budaya yang ada di daerah ini, seperti keris, wayang, batik dan gamelan.
"Keempat hasil seni budaya di Solo dan sekitarnya itu masih tumbuh subur, ini yang akan dipamerkan kepada 600 peserta Solo Haretage yang berasal dari 48 negara," kata Sekretaris Panitia Solo Haretage Sudharmono, SU di Solo, Kamis.
"Jenis kesenian ini di Solo dan sekitarnya masih hidup subur, tetapi kalau bangunan kuno atau bersejarah, meskipun di Solo dulu sebagai pusat pemerintahan di zaman dinasti Mataram, sekarang sudah banyak yang dirobohkan dan beralih fungsi, bangunan kuno yang terakhir dirobohkan bekas kantor Pemerintahan Mangkunegaran yang sekarang di kuasai rumah sakit PKU Muhammadiyah," katanya.
Ia mengatakan, mengenai hasil seni budaya keris yang telah didaftarkan hak patennya milik bangsa Indonesia ke tingkat internasional oleh Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI) ternyata juga luar biasa indahnya.
"Untuk seni wayang juga telah dipatenkan menjadi hasil seni bangsa Indonesia oleh Sri Hastanto, ketika menjabat Dirjen Kesenian Kementerian Negara Pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, batik dan gamelan ini yang belum didaftarkan hak patennya, tetapi untuk sejarah dan riwayat mengenai hasil kedua seni budaya itu sudah ada.
Solo Haritage ini, kata dia, selain akan diisi empat hasil seni budaya tersebut juga kemungkinan masih ada tambahan, yakni seni topeng baik untuk tarian maupun dalam pembuatan topengnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan hasil seni budaya bagi bangsa Indonesia dan Solo khususnya akan semakin dikenal dunia dan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Solo dan sekitarnya.
Hasil seni-seni buadaya ini nantinya juga akan dijadikan paket wisata dan disebarluaskan ke mancanegara.
Sumber: www.mediaindonesia.com (8 Mei 2008)