Masyarakat Diajak Lestarikan Seni dan Budaya Aceh

Banda Aceh, NAD - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga dan melestarikan seni dan budaya Aceh. Sebab, selama ini masuknya arus budaya luar (asing-red) semakin deras di bumi Serambi Mekkah ini.

"Masyarakat Aceh, khususnya kota Banda Aceh agar bisa menjaga dan melestarikan seni dan budaya Aceh, sebagai salah satu kebanggaan bagi provinsi ini," ujar Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’adduddin Djamal saat membuka pagelaran budaya tarian Aceh di Auditorium RRI, Banda Aceh, Sabtu (10/11).

Menurut Illiza, selama ini budaya dan seni di Aceh masih kurang mendapat perhatian khusus, termasuk dari pemerintah sendiri. Untuk itu, perlu peran aktif semua pihak dan masyarakat untuk lebih mencintai budaya sendiri dari pada budaya lain.

Dikatakan, Aceh sangat kaya akan budaya dan seni, untuk itu perlu dijaga dan dilestarikan agar budaya dan seni tersebut tidak hilang ditelan zaman, dan generasi Aceh mendatang masih bisa menikmati keragaman budaya di daerah ini.

Dapat Mempromosikan

Dia berharap dengan adanya pagelaran budaya yang dilaksanakan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Banda Aceh, dapat mempromosikan budaya Aceh ke seluruh Indonesia maupun penjuru dunia.

Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya melakukan program untuk menjaga dan melestarikan budaya Aceh. Baik melalui pendidikan, memberikan dukungan kepada generasi muda yang bergerak di bidang seni budaya maupun secara formal.

"Masih banyak budaya yang harus kita dijaga dan dilestarikan, apalagi yang ada di gampong-gampong, seperti zikir, Maulid, sanggar dan kegiatan lainnya. Hal ini menjadi perhatian kami bagaimana melestarikan dan menjaga seni budaya Aceh," ujar Illiza.

Pemko Banda Aceh juga telah bekerja sama dengan MAA untuk bagaimana melestarikan budaya Aceh yang masih ada. karena masyarakat kita masih mencintai budaya dan seni karena budaya kita sangat berpotensi luar biasa.

"Kita harus mendorong masyarakat untuk menciptai budaya sendiri sehingga seluruh budaya yang ada akan terexplore dengan baik. Apabila masyarakat tidak mencintai budaya sendiri tidak mungkin kita dapat melestarikannya," ungkapnya.

Ketua panitia pelaksana, Pirak Sibayak mengatakan, pagelaran seni budaya tersebut sebagai bentuk tanggungjawab LPP RRI untuk menjaga dan melestarikan budaya Aceh, serta menjadikan Provinsi Aceh sebagai salah satu daerah tujuan wisata dunia.

Dalam acara yang dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) RRI, Rosaita Niken Widastuti, Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal menyerahkan cinderamata berupa cincin emas berbentuk pintu Aceh seberat 4 gram, yang dipasangkan langsung ke jari manis Rosaita Niken Widastuti.

"Ini sebagai penghargaan atas program yang diusung LPP RRI, dalam melestarikan budaya Aceh," ujar Illiza.