Pameran Batik ASEAN di Batam Sukses

Batam, Kepri - Panitia pelaksana Pameran Batik ASEAN di Mega Mall Batam Centre, 2-4 Desember 2011, mencatat sukses.

Bukan hanya sukses meraih target yang telah ditetapkan sebelumnya, tapi pameran tersebut mampu membuat lompatan pencapaian yang spektakuler.

Dari target transaksi Rp1 miliar, pameran tersebut mampu membukukan transaksi hingga Rp5 miliar. Bahkan pameran tersebut juga mampu memikat minat pemerintah Vietnam untuk menggandeng Kadin dan Yayasan Batik pada pameran batik di Vietnam pada September 2012 dengan transaksi Rp12 miliar.

"Alhmadulillah, kita sangat bersyukur karena pameran ini berlangsung lancar dan melampau target sebelumnya. Dan Vietnam berminat menggandeng kita pada pameran batik mereka dengan target pembelian batik Indonesia pada ajang tersebut senilai Rp12 miliar," ujar Ketua Pelaksana Pameran Batik ASEAN yang juga Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya usai penutupan Pameran dilakukan di Lantai I Mega Mall, Minggu (04/12).

Angka transaksi Rp6 miliar yang dimaksudkan Nada, adalah angka transaksi langsung ditempat selama pameran berlangsung dengan nilai sebesar Rp1,2 miliar, sementara Rp3,8 miliar merupakan transaksi secara tidak langsung dengan cara order oleh pihak pembeli ke stand-stand pameran.

Pameran yang ditujukan untuk menjadikan Batam sebagai pusat promosi batik Indonesia untuk ASEAN tersebut, diikuti oleh 60 stand batik dari seluruh Indonesia dan ASEAN.

Pada kesempatan tersebut, Batam berhasil memamerkan sedikitnya 70 motif batik yang sudah dipatenkan hingga tahun 2011, dan salah satu motif yang paling digemari adalah batik motif gonggong.

"Motif gonggong merupakan ciri khas batik kita, dan kita sangat bersyukur ternyata cukup digemari oleh pengunjung," kata Nada.

Sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Batam kepada pelaksana pameran, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam yang juga sebagai Ketua Pengerak PKK Kota Batam, Mariana Ahmad Dahlan menjanjikan menfasilitasi agar di Batam diselenggarakan kegiatan pameran batin secara rutin setiap bulan Oktober. Namun jika memungkin dibulan lain juga akan diupayakan.

"Kita dari pemerintah cukup apresiasi kepada panitia, dan untuk itu kita akan menfasilitasi adanya pameran batik secara rutin setiap bulan Oktober,selain karena merupakan hari Batik Nasional, juga sebagai bentuk apresiasi kita pada panitia dalam upaya memajukan Batik Batam dan Kepri umumnya," ujar Mariana pada sambutannya selaku mewakili Pemko Batam.

Menurutnya, ada dua hal penting yang bisa mendukung pencapaian Batam menuju pusat promosi Batik Indonesia untuk ASEAN. Yang pertama adalah, posisi Batam selaku daerah perbatasan sangat memungkinkan banyak dikunjungi oleh negara-negara ASEAN sehingga mampu mempromosikan produk-produk batik Indonesia dan Batam secara khususnya.

Yang kedua menurutnya, keberadaan Batam sebagai pusat ekonomi dan industri telah tumbuh pesat seiring denga pertumbuhan dengan daerah lain. Yang hal tersebut Batam menjadi banyak dikunjungi sehingga banyak kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan terutama batik.

"Kita berharap batik andalah kita bisa terus tumbuh, apalagi motif gonggong," katanya.

Menurutnya, hingga kini Batam sudah memiliki 70 motif batik yang sudah dipatenkan di Haki, dan kesemuanya itu merupakan bukti nyata pertumbuhan batik di Batam dan Kepri secara umum. Selaku wadah yang diberikan tanggungjawab untuk membesarkan keberadan hasil kreasi tersebut, Dekranasda siap menjembatani setiap even yang ditujukan untuk promosi hasil kerajinan Batam dan Kepri.

Selain pusat promosi untuk ASEAN, Mariana juga berharap agar ke depan Batam juga mampu menjadi pusat promosi batik Indonesia untuk dunia, karena menurutnya posisi Batam sangat memungkinkan terlebih dahulu dua pemaparannya tersebut.

"Kita berharap Batam bisa menjadi pusat promosi batik untuk dunia, jangan hanya ASEAN," katanya.