Maluku Utara Gelar Festival Gura Ici

Jakarta - Pemerintah Provinsi Maluku Utara bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menggelar Festival Gura Ici 2013 di Kayoa, Halmahera Selatan, pada 26-28 Juni 2013 untuk mempromosikan wisata bahari di wilayah itu.

Gubernur Maluku Utara, H Thaib Armaiyn di Jakarta, Kamis (13/6/2013), mengatakan penyelenggaraan festival yang mengangkat tema ’Pengembangan Pariwisata Berwawasan Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Desa’ itu diharapkan mampu mempromosikan wisata bahari dan seni budaya yang ada di Maluku Utara, khususnya di Kepulauan Gura Ici.

"Melalui kegiatan festival ini kita ingin mempromosikan potensi wisata bahari Kepulauan Gura Ici maupun budaya masyarakat Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Selatan khususnya kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," katanya.

Gubernur Thaib Armaiyn menambahkan Kepulauan Gura Ici merupakan gugusan pulau yang eksotis dan menawan dengan keindahan pantai dan potensi aktivitas olah raga air yang bisa dilakukan seperti snorkeling, menyelam, jet ski, dan memancing.

Dalam Festival Gura Ici 2013 akan ditampilkan atraksi seni budaya masyarakat dari seluruh wilayah Malut, dengan menonjolkan seni budaya Kesultanan Bacan. "Kami akan banyak mengangkat seni budaya Kesultanan Bacan, sementara kesenian dari Kabupaten/Kota juga tampil dalam di festival seperti musik yanger dari Halmahera Utara," katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Malut, Nurlaila Armaiyn mengatakan Festival Gura Ici ke depan akan menjadi agenda tahunan Kabupaten Halmahera Selatan. "Festival kali ini juga dimeriahkan dengan atraksi pesona seni dan budaya Malut, kompetisi musik tradisional kab/kota se-Provinsi Malut, demonstrasi kuliner, lomba masak serba ikan antar-desa di Kepulauan Gura Ici," katanya.

Selain itu juga akan disuguhkan wisata kuliner dengan penganan tradisional khas, demo kuliner, serta lomba masak serba ikan antar-desa di Kepulauan Gura Ici.

Festival juga akan dimeriahkan dengan kegiatan wisata bahari antara lain menyelam, olah raga air, maupun lomba renang antar-pulau yang diikuti perenang dari seluruh Indonesia dengan total hadiah sebesar Rp 40 juta. "Kita juga melakukan transplantasi dan pencanangan kawasan konservasi terumbu karang di Kepulauan Gura Ici dan penanaman pohon bakau bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Nurlaila.

Desa Leley sebagai lokasi pelaksanaan acara puncak Festival Gura Ici telah melengkapi dirinya dengan fasilitas pendukung pariwisata di antaranya sejumlah cottages, fasilitas homestay, perlengkapan diving, serta instruktur diving.

Pengunjung juga dapat menyaksikan puluhan manta ray (ikan pari raksasa) yang bermain di permukaan perairan Gura Ici. "Selama ini, hal tersebut menjadi atraksi yang paling digemari wisatawan," katanya.

Nurlaila menambahkan, Kepulauan Gura Ici dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut berjarak kurang lebih 2,5 jam dari Kota Ternate. Kepulauan ini dikelilingi oleh hamparan pasir putih, beragam flora dan fauna, jajaran nyiur dan hutan bakau yang subur di tepi pantai.

Laut di kepulauan Gura Ici tergolong masih jernih dengan warna biru bersih berikut potensi pemandangan bawah lautnya yang masih terjaga karena keberadaan terumbu karang serta spesies makro dan mikro yang masih sangat beragam.