Hari ini Festival Kemiren 2013 Digelar

Banyuwangi -- Masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar Festival Kemiren pada Sabtu-Senin, 5-7 Oktober 2013. Festival ini menampilkan berbagai kebudayaan dan kesenian khas Using, baik yang masih eksis maupun yang sudah hilang di masyarakat.
Juru bicara panitia, Ardian Fanani, mengatakan pada hari pertama festival, masyarakat akan menggelar bazar makanan tradisional seperti rujak soto, pecel pithik, jenang bedil, lupis, lanun dan berbagai kuliner lainnya. Selain itu, berbagai permainan anak tradisional akan dilombakan untuk anak-anak desa setempat.
Menurut Ardian, permainan anak tradisional tersebut saat ini sudah jarang dimainkan. "Kehadiran televisi membuat anak-anak tak kenal dengan permainan tradisional," katanya kepada Tempo, Jumat 4 Oktober 2013.
Minggu 6 Oktober, kata dia, menjadi puncak festival ini. Dimulai pukul 08.00 WIB, masyarakat akan menjemur tempat tidurnya bersama-sama hingga pukul 14.00 WIB. Tempat tidur warga Desa Kemiren memang khas, seluruhnya berwarna sama yakni hitam-merah. Kedua warna ini memiliki filosofi supaya pasangan suami-istri yang tidur di atasnya bisa awet hingga usia senja.
Di sela-sela menjemur tempat tidur, masyarakat juga menggelar pameran batik bermotif gajah uling. Uniknya, kain batik tersebut berusia tua karena turun-temurun dari pendahulunya. Selain itu, sekitar 60 nenek akan mengikuti Festival Nginang, yakni memakan sirih sambil berbalas-balasan pantun atau dalam bahasa Using disebut wangsalan.
Sebagai bagian dari upacara desa, warga akan melaksanakan ritual nyekar ke makam Buyut Chili, yang dianggap sebagai tetua desa. Warga kemudian menggelar seribu tumpeng dan membaca Lontar Yusuf pada Minggu malam harinya.
Pada hari terakhir, Desa Kemiren menggelar lomba paju Gandrung. Gandrung merupakan tarian khas Banyuwangi, yang dibawakan oleh perempuan. Sedangkan paju adalah tahapan dimana sang penari akan menari bersama tamu.
Ketua Masyarakat Adat Kemiren, Purwadi, mengatakan, festival tersebut menjadi salah satu ajang untuk melestarikan adat dan budaya setempat. Sehingga generasi muda dapat mengetahui sendiri budaya lokalnya seperti permainan tradisional yang saat ini mulai hilang. "Jadi anak mudanya tidak hanya tahu dari cerita," katanya.
Festival Kemiren ini sudah tiga kalinya digelar sejak 2011 lalu, dengan menyajikan budaya Using. Desa Kemiren yang berjarak 5 kilometer dari kota Banyuwangi ini telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Using. Desa yang sebagian besar warganya bermatapencaharian sebagai petani ini, menjadi salah satu desa yang masih terjaga budaya Using-nya, mulai bahasa, sistem pertanian, arsitektur rumah, kuliner dan keseniannya.