Cerita Rakyat Ken Arok-Ken Dedes Akan Dipentaskan di Inggris

Pasuruan, Jatim - Grup teater asal Inggris, Out House Collective, berlatih bersama Forum Komunitas Seni Budaya Cuci Otak Pasuruan. Kedua kelompok teater ini akan berkolaborasi dalam festival teater dunia, Contact Theatre, di Manchester, Inggris, 18-26 Juli 2020 mendatang.

Festival internasional tersebut diikuti kelompok teater dari 12 negara. "Latihan bersama untuk memantapkan performance di panggung," kata anggota teater Cuci Otak, Fresh.

Teater Out House Collective mengutus salah seorang anggotanya, Banshad, ke Pasuruan. Dengan mengadakan latihan bersama diharapkan penampilan mereka di ajang internasional itu bisa memukau penonton, dan sukses.

Menurut Fresh, dalam ajang festival internasional itu, setiap negara membawa warna dan identitas masing-masing. Adapun Teater Cuci Otak mengangkat cerita rakyat Ken Arok-Ken Dedes dari Kerajaan Singosari. Naskah cerita ditulis bersama anggota Cuci Otak dibantu sejumlah seniman dan budayawan Pasuruan dan Malang.

Alur ceritanya dilengkapi dengan intrik politik, penjatuhan tahta, percintaan dan dendam. "Babad tanah Jawa tak lepas dari cerita Ken Arok, perkembangan negara juga berkaitan dengan cerita ini," kata pelatih Cuci Otak Akhmad Rosidi.

Komunitas teater asal Pasuruan ini membutuhkan dana Rp 1,6 miliar untuk transportasi dan akomodasi selama berada di Inggris. Untuk memenuhi kebutuhan anggaran, sejumlah anggota teater rela mengamen di tempat publik.

Ketua Forum Komunitas Seni Budaya Cuci Otak Ruswansyah Dani menjelaskan, Teater cuci otak berdiri sejak 2004 lalu, beranggotakan seniman muda. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial maupun pendidikan. Di antaranya pelajar, mahasiswa, serta anak jalanan. Bahkan, sebagian anggota sebelumnya merupakan pecandu narkoba dan minuman keras. "Mereka menjalani terapi penyembuhan dengan teater," ujarnya. (Eko Widianto)

-

Arsip Blog

Recent Posts