Gawai Dayak Sanggau Dibuka

Sanggau, Kalbar - Yakobus, SH. MH Sekretaris Panitia Gawai Dayak ke 6 Kabupaten Sanggau Tahun 2010 mengatakan Braupm adalah suatu istilah yang tidak akan ditemukan dalam kamus bahasa Indonesia maupun kamus-kamus bahasa asing lainnya. Selain tidak tercantum dan tidak tertuliskan, juga bukan istilah bahasan Indonesia maupun bahasa kamus-kamus tersebut.

Istilah Braupm adalah suatu istilah yang terdapat dalam bahasa Dayak. Terutama bahasa Dayak yang tinggal dan bermukim di wilayah Kabupaten Sanggau. Istilah Braupm berasal dari istilah bahasa rumpun “Dayak Hibun” yang artinya pertemuan untuk melakukan musyawarah dalam membicarakan dan membahas berbagai hal terkait dengan kehidupan bersama Masyarakat Adat Dayak.

Apapun istilah yang dipakai untuk menyebut pertemuan tersebut, yang pasti substansi pembicaraan dan pembahasannya tetap terkait dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bersama Masyarakat Adat Dayak. Terutama terkait dengan rencana aksi dan tindakkan bersama dalam melangsungkan kehidupan bersama.

Untuk itu, maka suasana pertemuan didesain sedemikian rupa sehingga para peserta Braupm dapat mengikuti seluruh rangkain acara dengan rilek dan penuh kekeluargaan sambil menikmati santap makan bersama, sehingga dapat menghasilkan keputusan-keputusan bersama yang bermanfaat bagi pengembangan dan pembangunan dalam “kehidupan bersama” Masyarakat Adat Dayak. Braupm, lazimnya oleh “Dayak Hibun” diselenggarakan pada saat “Gawai Nosuminu”.

Braupm pada Gawai Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2010 diselenggarakan dengan berbagai agenda pembicaraan, pertama pembahasan pelaksanaan Gawai Dayak Kabupaten Saggau Tahun 2011, kedua pembahasan Kelanjutan Pembangunan Rumah Adat Dayak Betang Panjang Kabupaten Sanggau ke tiga pembahasan sistem penggalangan dana untuk pengembangan dan pembangunan Masyarakat Adat Dayak melalui DAD ke empat pembahasan dan Pembangunan Tiang Sandong untuk kelengkapan Rumah Adat Dayak Betang Pajang. Pembahasan penataan lingkungan Rumah Adat Dayak Betang Panjang (tapal batas, drainase, dan penghijauan).

“Braupm pada Gawai Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2010, diharapkan terciptanya kesepahaman dan kesepakatan dari semua pengurus, dan semua komponen Masyarakat Adat Dayak terkait pengembangan dan pembangunan Masyarakat Adat Dayak yang dilakukan secara bertahap dengan prioritas,” terang Yakobus.

Kelanjutan dan kelangsungan Gawai Dayak Kabupaten Sanggau Tahun 2011. Pembangunan dan pengembangan Rumah Adat Dayak “Betang Panjang” Kabupaten Sanggau. Sistem pengalangan untuk menunjang pembangunan dan pengembangan Masyarakat Adat Dayak. Pembangunan Tiang Sandong untuk kelengkapan Rumah Adat Dayak Betang Pajang. Penataan lingkungan Rumah Adat Dayak Betang Panjang (tapal batas, drainase, dan penghijauan).

Tradisi Braupm adalah wadah bagi Msyarakat Adat Dayak untuk membicarakan dan membahas banyak hal terkait dengan kehidupan bersama Masyarakat Adat Dayak yang patut dilestari dan dikembangan dalam kehidupan bersama sehingga nilai-nilai tersebut sungguh-sungguh menjadi pegangan dan landasan bagi Masyarakat Adat Dayak dalam berinteraksi dengan sesamanya, yang dilandasi dengan sikap kerjasama dan solidaritas, sehingga menjadi masyarakat adat yang tangguh.(anto/*)

-

Arsip Blog

Recent Posts