Belajar Membatik dengan Daun Jati

Tuban, Jatim - Membatik masuk kurikulum sekolah di SMP Negeri 3 Singgahan yang ada di tengah hutan Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Para siswa membuat batik berbahan alami dengan memanfaatkan bahan baku di kawasan hutan untuk pewarna alami seperti jompong atau daun jati muda.

Daun jati itu dikumpulkan lalu direbus untuk menghasilkan warna merah. Warna merah yang tercampur air itu dibuat untuk merendam baju bekas seragam sekolah berwarna putih milik siswa yang sudah lulus. Baju itu diberi kelereng dan dibuat ikatan sehingga membentuk benjolan-benjolan kecil. Seragam bekas itu pun berlumuran warna merah. Setelah itu, kelereng yang diikat pada sisi baju dilepas, lalu baju itu dijemur. Setelah kering, baju itu sudah berubah bercorak khas batik jumput. Baju bekas itu juga ada yang digunakan sebagai taplak meja ruang kelas ataupun ruang guru setelah dipotong dengan berbagai ukuran.

Kepala SMP Negeri 3 Singgahan, Sutarno, Jumat (1/10/2010), menjelaskan, kegiatan membatik itu merupakan pelajaran yang masuk kurikulum muatan lokal. Siswa memanfaatkan bahan pewarna yang sudah tersedia di hutan untuk belajar membatik, katanya.

Bagi siswa, pemanfaatan baju bekas untuk dibatik itu bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk pembelian seragam. Salah satu siswa, Subhan, merasa senang sebab selain bisa belajar membatik, dia juga tidak perlu membeli seragam batik lagi.

-

Arsip Blog

Recent Posts