Kain Bugis Pikat Masyarakat Kota Vladimir Rusia

London, Inggris - Peragaan busana Kain Sutra Bugis dipadukan dengan pertujukan kesenian budaya Sulawesi Selatan berupa Tari Pa'rimpungan, Rabbana Jepeng, dan pertunjukkan prosesi adat berhasil memikat masyarakat kota di Vladimir, Rusia.

Sebanyak 250 penonton menikmati pertunjukkan yang digelar di gedung pertunjukan eksklusif Museum Vladimir-Susdal yang berjarak 210 km dari ibukota Rusia, ujar Counsellor Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow, Aji Surya dalam keterangannya yang diterima Antara London, Senin.

Pertunjukan disaksikan Wakil Gubernur Vladimir, Martinov Sergey dan Direktur Jenderal Museum Vladimir, Svetlana Mednikova serta Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin juga ditampilkan Appasiori Waju, Ganrang Bulo serta pertinjukkan simponi kecapi.

Menurut Dubes Hamid Awaludin, pemilihan Vladimir sebagai tempat pertunjukkan didasari pemikiran bahwa kota ini merupakan salah satu kota peradaban Rusia karena pernah menjadi ibukota pada zaman kerajaan di masa lalu.

"Kami datang membawa kesenian yang menyentuh rasa yang bisa dinikmati oleh semua orang tanpa harus tersekat oleh suku, agama, bangsa atau bahkan ruang dan waktu. Seni hanya akan menciptakan persahabatan," ujarnya dalam konferensi pers sebelum pelaksanaan pertunjukan.

Irama gendang yang merupakan instrumen utama terdengar bertalu-talu terpadu manis dengan lengkingan alat tiup puik-puik serta diselingi gemuruh gong mengiringi tari-tarian yang lembut hingga enerjik.

Pakaian para penari yang didominasi warna berani seperti biru, kuning dan merah menambah suasana panggung sangat semarak. Semua menjadi sajian yang menggambarkan budaya yang gagah berani namun mengedepankan kebijakan.

Penampilan peragaan busana rancangan Totok Supangat yang mengusung Sutra Bugis sebagai bahan utamanya, berhasil menarik perhatian karena kain-kain yang bermotifkan sarung atau paduan antara garis dan kotak-kotak dijadikan aneka busana wanita yang terlihat anggun dan menawan.

Keberaniannya memainkan warna kuat merupakan suatu eksperimen yang berani. "Sutra model ini memang sangat unik dan relatif lain sehingga menantang untuk dijadikan busana," ujar Totok.

Totok mengatakan busana yang ditampilkan kali ini berupa pakaian yang cocok untuk musim semi hingga panas di Rusia.

Dengan bahan yang tipis dan dipadukan dengan warna cerah, membawa suasana kehidupan alam dengan mahatari yang terang. Adapun model busananya lebih berkarakter modern dan kontemporer semi eksperimental.

Uniknya pegelaran busana ini karena semua penari wanita yang berjumlah tujuh mahasiswi tersebut juga berperan sebagai peragawati. Dengan demikian, maka pergantian busana di balik panggung menjadi riuh dan serba cepat. Tidak jarang mereka terlihat begitu nervous karena harus segera manggung.

Bagi Martinov, perhelatan tersebut merupakan sesuatu yang istimewa dan awal dari kerjasama yang erat dimasa datang. Diharapkan kedua belah pihak segera merapat untuk dapat mengisi dalam bidang ekonomi, turisme dan politik.

Setelah sukses di Vladimir, tim kesenian Sulsel akan mengelar pertunjukan ke kota Moskow, Kazan dan berakhir di St. Petersburg. Paket pentas seni yang dimotori Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan KBRI Moskow ini berlangsung selama seminggu. (ZG/K004)

-

Arsip Blog

Recent Posts