MAMBI: Melayu Adalah Bangsa Besar

Medan, Sumut - Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Syamsul Arifin mengatakan, melayu bukan sekadar etnis semata melainkan sebuah bangsa besar yang tersebar dari Asia hingga Afrika.

"Dari Aceh hingga Madagaskar itu adalah bangsa Melayu," kata Syamsul Arifin dalam silaturahim dan halalbihalal Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) di Medan, Sabtu.

Menurut dia, terjadi pengecilan bangsa Melayu dalam beberapa dekade terakhir sehingga menjadi etnis, termasuk di Indonesia sehingga dikenal dengan istilah suku Jawa, Batak, Minang dan sebagainya.

Padahal, Melayu itu sebuah rumpun bangsa yang sangat besar yang tersebar di sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filifina, Myanmar hingga Madagaskar yang berada di benua Afrika.

Hal itu dapat dilihat dari kesamaan bentuk wajah, kulit dan bahasa yang hampir sama meski akses dan pengucapannya berbeda.

"Semua negara Asean itu Melayu. Bahkan di Indeosnea, etnis Jawa, Minang, Batak dan lain-lain juga Melayu," kata Syamsul Arifin yang juga Gubernur Sumatera Utara tersebut.

Namun, kata dia, keberadaan dan kebesaran bangsa melayu itu sepertinya mengalami kondisi yang kurang menggembirakan dalam beberapa dekade belakangan ini.

Ketua Umum Pengurus Besar MABMI yang bergelar Datuk Sri Lilawangsa Hidayatullah itu mengumpamakan kondisi tersebut seperti "batang terendam".

Salah satu penyebab mundurnya bangsa Melayu itu karena sering mengalami benturan yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak menginginkan Melayu berjaya.

Ia mencontohkan kondisi politik yang sempat memanas antara Indonesia dan Malaysia belakangan ini. "Padahal kita tidak memiliki masalah apa pun," katanya.

Upaya untuk membangkitkan kejayaan Melayu itu harus dilakukan sendiri oleh seluruh bangsa yang memiliki motto "Tak Melayu Hilang di Bumi" tersebut.

Salah satunya membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan menghilangkan berbagai "penyakit hati" terhadap semua pihak, khususnya kepada kelompok-kelompok yang tidak sepaham.

"Jangan pernah marah, apalagi merasa dendam dengan orang lain. Itu bukan sifat bangsa melayu," katanya.

Kemudian, kata dia, bangsa Melayu juga harus memperbaiki etos kerja dan rela berkorban agar mampu meraih masa depan yang lebih gemilang.

"Selama ini, track record bangsa Melayu kurang bagus. Mau enak saja. Rumah sudah condong tetapi mau makan gulai lemak terus," katanya.

Dalam silaturahim dan halalbihalal MABMI itu, hadir Konsul Jenderal Malaysia di Medan Hj Norlin Othman dan pengurus UMNO Penang Dato Aidi Ruslan yang membawa rombongan sebanyak 18 orang.