Jalanan di Banjarbaru Berubah Jadi Pasar Kue

Banjarbaru, Kalsel - Sejumlah ruas jalan di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), berubah menjadi pasar wadai (kue) dadakan, dan juga terdapat lauk pauk dan sayur masak baik untuk berbuka puasa maupun menu santap sahur. Pada Ahad, ruas jalan yang dijadikan pedagang sebagai tempat berjualan seperti Jalan Panglima Batur Timur, kawasan Simpang Empat Banjarbaru, Jalan Taman Gembira samping kolam renang Idaman Banjarbaru yang menjadi pasar wadai resmi bagi kota Banjarbaru.

Sejumlah pedagang wadai maupun lauk pauk dan sayur masak nampak memenuhi kiri dan kanan ruas jalan. Di Jalan Panglima Batur Timur, pedagang yang jumlahnya tidak kurang dari 20 orang menyiapkan tempat sederhana beratapkan terpal dan meja yang dipenuhi susunan penganan dan makanan siap melayani pembeli. Demikian juga di lokasi pasar wadai dadakan lainnya, pedagang bermodalkan tempat sederhana menggunakan atap terpal menyajikan makanan hingga minuman untuk berbuka siap melayani warga maupun pengguna jalan yang melintas di sekitar tempat jualan mereka.

Selain membentuk komunitas kecil dan menggelar dagangan di satu lokasi sehingga menjadi pasar dadakan, beberapa pedagang juga ada yang berjualan sendiri-sendiri baik di depan rumah maupun toko yang tutup dan letaknya tersebar di beberapa ruas jalan. Namun, semuanya baru membuka dagangan saat menjelang sore hari mulai pukul 15.00 Wita.

Keberadaan para pedagang ini mendapat sambutan positif anggota masyarakat karena mereka merasa terbantu sehingga tidak perlu repot-repot menyiapkan penganan berbuka puasa hingga lauk pauk dan sayur untuk santap sahur bagi keluarga di rumah. "Kami senang banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Apalagi, wadai dan makanan lain yang dijual cukup lengkap sehingga tidak perlu repot mempersiapkan bahan-bahan mentah dan mengolahnya di rumah," ujar Misna, salah seorang pembeli di sebuah kumpulan penjual wadai di Jalan Panglima Batur Timur.

"Iya, kami terbantu sekali dengan adanya pedagang ini. Semuanya serba ada, tinggal membeli kue dan makanan lain sesuai selera," ucap pembeli lain di kelompok sebelahnya. Meskipun keberadaannya di sambut positif masyarakat, namun pasar dadakan yang menjamur hampir di setiap sisi ruas jalan ini membawa sedikit dampak negatif berupa kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya pembeli yang berseliweran di tengah jalan sehingga menghalangi pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas di kawasan setempat. Meski terjadi kemacetan, tidak membuat pengendara maupun pengunjung pasar dadakan saling terganggu aktivitasnya. Mereka seolah terbiasa apalagi kondisi ini hanya terjadi selama bulan Ramadan tiba sehingga mereka maklum dan dapat menerimanya. (bp/ant)