Desa Wisata Gamplong Sleman Andalkan Kerajinan Tenun

Yogyakarta - Desa Wisata Gamplong di Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengandalkan aktifitas perajin tenun setempat sebagai daya tarik bagi wisatawan.

"Warga Gamplong terutama ibu-ibu yang secara telaten dan sabar menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk memproduksi kain, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi desa setempat," kata Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Wahyudi Heru Santosa.

Menurut dia, melihat keterampilan para ibu menenun serta motif-motif kain yang dihasilkan, dapat menjadi hiburan wisatawan.

Di Desa Wisata Gamplong di wilayah Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman ini selain menyajikan pesona alam pedesaan yang indah serta kegiatan para perajin tenunnya, juga terdapat tempat rekreasi di hamparan tepian Sungai Progo. Tempat itu oleh warga setempat diberi nama ‘pantai‘ Cemplon.

"Desa Gamplong sebagian besar penduduknya petani, dan sebagian menjadi perajin tenun. Sejak 1950 desa ini terkenal sebagai desa penghasil kain yang dibuat dengan cara ditenun. Kualitas dan motif kainnya bagus," katanya.

Ia mengatakan keterampilan warga setempat dalam menenun diperoleh secara turun temurun dari nenek moyang mereka.

"Dulu motif kain tenunannya sebagian besar lurik, dan juga banyak memproduksi stagen (kain panjang untuk mengencangkan perut)," katanya.

Sekarang, perajin setempat juga banyak yang menggunakan bahan baku seperti lidi, serat enceng gondok dan akar wangi untuk ditenun.

Kata dia, para perajin terus mengembangkan jenis tenunannya dan bahan bakunya. "Mereka semakin tertantang untuk terus meningkatkan kreatifitasnya sehingga memiliki daya saing di pasaran," katanya.

Selain bisa melihat hasil kerajinan tenun secara langsung, pengunjung Desa Wisata Gamplong juga dapat belajar menenun karena ada beberapa perajin yang membuka pelatihan.

Untuk menuju Desa Wisata Gamplong, dapat ditempuh melalui jalan utama Yogyakarta - Wates, kemudian di simpang tiga Klangon dari arah Yogyakarta belok kanan dan langsung masuk ke wilayah desa wisata itu. (Ant/OL-03)

Sumber: www.antara.co.id (25 Agustus 2008)