Pemulihan Wisata Kaliurang Butuh Waktu 8 Bulan

Sleman, DIY - Pemulihan obyek wisata Kaliurang, Pakem, Sleman yang berada di lereng Merapi membutuhkan waktu minimal 8 bulan untuk kembali normal. Menurut Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, Heribertus Indiana, tiga bulan pascaerupsi Merapi 2010, tingkat keterisian penginapan di sekitarnya hanya mencapai 30 persen. Itu pun hanya pada akhir pekan.

“Untuk kembali pulih seperti semula, waktunya lebih lama dibandingkan pascaerupsi 2006, sebab saat ini lokasi wisata masih rusak,” kata Heribertus, Minggu (6/2).

Dia mengatakan para pemilik hotel atau penginapan di Kaliurang yang jumlahnya mencapai 200 hotel masih sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, pipa-pipa sambungan Perusahaan Daerah Ari Minum rusak berat. Erupsi Merapi merusak pipa-pipa dari umbul Pengantin (umbul Wadon dan Umbul Lanang) yang berada di Kali Kuning.

Akibatnya, setiap hari para pemilik penginapan harus membeli air melalui tangki dengan harga per tangki berkapasitas 5.000 liter Rp 100 ribu. Kebutuhan setiap penginapan berbeda-beda. Jika ada tamu biasa saja dalam satu hari hanya membutuhkan 1-3 tangki air saja. Tetapi jika tamu datang rombongan, maka pihak hotel harus membeli 7 tangki air isi 5.000 liter.

Kondisi wisata Kaliurang saat ini, kata Heribertus, mirip kondisi erupsi 2006. Untuk memulihakan ke kondisi normal dibutuhkan waktu 6 bulan. Itu pun kerusakan lokasi wisata tidak separah erupsi 2010. Sehingga diperkirakan membutuhkan waktu 8 bulan untuk mengembalikan wisata Kaliurang ke kondisi normal.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, memperkirakan pemulihan Kaliurang lebih cepat, yaitu 6 bulan. Pihaknya sudah melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak untuk menaikkan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata lereng Merapi tersebut.

“Masih ada trauma pengunjung terhadap erupsi merapi, maka secara psikologis kami harus meyakinkan wisatawan aman jika berkunjung dan menginap di Kaliurang,” kata dia.

Selain itu, para wisatawan saat ini lebih banyak berkunjung ke lokasi bencana atau yang biasa disebut Lava Tour di Kinahrejo, Umbulharjo, dan Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan.

-

Arsip Blog

Recent Posts