Tarian Tifa Mungare ke Festival Cak Durasim

Ambon, Maluku - Pengurus Taman Budaya Maluku menyiapkan tarian tradisional kontemporer "tifa mungare" yang akan dipentaskan di Festival Cak Durasim, dijadwalkan berlangsung di Taman Budaya Jawa Timur, 9 Oktober 2011.

Tifa mungare adalah tarian yang dibawakan oleh lima penari pria. Mereka mengggunakan tifa yang merupakan alat musik tradisional Maluku sebagai properti dan juga pengiring tarian tersebut, kata Kepala Taman Budaya Maluku Semmy Toisuta kepada ANTARA di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, tari tradisional kontemporer yang mengandung idiom-idiom dan filosofi tradisional Maluku itu, digarap secara khusus oleh pakar tari di Taman Budaya Maluku, Retno Hendarti Peaa dan Billy Sahertian untuk Festival Cak Durasim.

"Karena dibawakan oleh penari laki-laki dan tifa dalam fungsinya sehari-hari lebih banyak digunakan oleh kaum pria, maka tarian ini dinamakan tifa mungare. Mungare artinya pemuda," kata Semmy Toisuta.

Ia mengatakan, tifa mungare, menggambarkan napas kedaerahan, pemuda Maluku dengan semangat tradisional dan budaya setempat. Memberi pesan ajakan untuk melestarikan simbol, nilai-nilai tradisi yang menjadi bagian dari jati diri, tentunya tidak melepaskan kemungkinan masuknya budaya dari daerah lainnya.

"Tari ini mengungkapkan keberadaan Maluku. Para mungare meskipun telah berada di era milenium ketiga, tetapi tidak melupakan jati dirinya sebagai anak daerah," ucap Toisutta.

Menurut Toisutta, tifa sebagai alat musik tradisional Maluku, tidak hanya dipakai sebagai pengiring tarian atau nyanyian, tapi menjadi simbol semangat, digunakan juga dalam upacara adat dan kegiatan komunal lainnya.

"Tifa tidak hanya bisa dipandang sebagai alat musik pengiring saja, tetapi tifa sebagai bagian dari komunikasi, tradisi, simbol budaya dan semangat orang Maluku yang harus terus dilestarikan," katanya.

Ia menambahkan, tim kesenian Maluku diminta khusus oleh panitia Festival Cak Durasim untuk menampilkan tarian tifa mungare di pusat-pusat pertokoan di Surabaya.

"Kami telah mengirimkan sinopsi dan foto-foto tarian tifa mungare dan panitia meminta kami untuk bisa menampilkannya juga di pusat-pusat pertokoan yang ada di sana, setelah pementasan di Festival Cak Durasim nanti," kata Semmy Toisutta.

-

Arsip Blog

Recent Posts