Budaya Lokal Media Pelestarian

Ngabang, Kalbar - Kegiatan Jejak Tradisi Budaya Lokal yang di laksanakan belum lama ini di Kabupaten Landak oleh Balai Kajian dan Sejarah Provinsi Kalbar diharapkan dapat menjadi salah satu media yang dapat menggali baik itu sejarah, maupun budaya lokal yang ada dalam satu daerah. Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Landak, Drs. Barto, mengatakan bahwa kegiatan yang di laksanakandari tanggal 26-29 April, oleh para siswa yang berasal dari SMAN 1 Pontianak dan siswa dari SMAN 3 Kecamatan Sengah Temila, bertujuan untuk menggali budaya, tradisi, potensi dan kesenian serta potensi seni yang ada di Kabupaten Landak.

"Pelaksanaan kegiatan ini di pusatkan di dua tempat, yakni di Rumah Betang Saham Kecamatan Sengah Temila dan Karaton Ismahayana Desa Raja Ngabang. Selama dua hari para siswa ini melakukan berbagai kegiatan diskusi dan menggali potensi apa saja yang ada," ungkapnya.

Setelah melakukan diskusi tentang potensi budaya, hasilnya yang sudah di susun di buat dalam sebuah karya ilmiah yang selanjutnya akan di diskusikan lagi ditingkat Nasional di Jogjakarta mendatang.

Ia menambahkan, mengenai peserta, berasal dari kota Pontianak sebanyak 40 orang peserta sedangkan dari SMAN 3 Sengah Temila berjumlah 10 orang dan 20 guru pembimbing. Di katakan bahwa yang menjadi dampak positif dari kegiatan ini, adalah siswa dapat mengenal berbagai latar belakang budaya dan seni yang ada di dalam daerah itu sendiri, termasuk tentang rumah betang yang harus di ketahui. Demikian juga dengan Peninggalan di Keraton Ismahayana Desa Raja, yang merupakan sebuah situs sejarah.

Menurutnya, kegiatan jejak tradisi budaya lokal ini, di harapkan menjadi kegiatan yang dapat di lakukan rutin oleh Balai Kajian Sejarah dan nilai tradisional Provinsi Kalbar. Dengan adanya kegiatan ini maka berbagai potensi budaya yang ada maupun yang masih belum tergali akan dapat di lestarikan dengan baik.

"Hanya saja yang kita harapkan ke depan bukan hanya tingkat SMA saja yang dilibatkan tetapi juga tingkat perguruan tinggi. Keterlibatan mahasiswa ini akan lebih mendalam dalam penggalian potensi budaya, karena selain menjadi bahan karya ilmiah mereka juga akan dapat mepresentasikan analogi ilmiah termasuk rencana ke depan, ini yang kita harapkan,” tutupnya.