Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan

Gubernur Bantah Ada Korupsi di Balik Temuan BPK

Denpasar-Gubernur Bali Dewa Beratha membantah ada korupsi di balik temuan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah propinsi yang menyebabkan opini APBD Bali 2007 wajar dengan perkecualian.

Ditemui di DPRD Bali, Minggu (22/6) kemarin, Gubernur Bali menyatakan memberikan peringatan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menyimpang. Peringatan yang diberikan berupa sanksi administrasi agar hal yang sama tak terulang lagi ke depan.

Gubernur Bali membantah ada korupsi di balik temuan penyimpangan APBD Bali tersebut. Kendati dia tak mengelak bahwa ada kerugian keuangan daerah yang terjadi dari hasil pemeriksaan itu. Menurutnya, temuan itu lebih banyak karena penempatan pos yang keliru sebagaimana realisasi belanja barang dan jasa pada biro umum sekretariat daerah yang tak sesuai peruntukan dan pos penganggarannya.

Menurut kepala daerah Bali yang segera mengakhiri masa jabatan kedua Agustus mendatang, kesalahan itu terjadi karena seringnya terjadi perubahan aturan dari pusat sehingga perubahan itu tak cepat diantisipasi SKPD.

Sementara Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Purwa Arsana, S.T. dan IGK Adiputera, S.H., di tempat terpisah mengakui belum menerima hasil temuan BPK itu. Namun, kata Purwa, pembahasan temuan itu segera diagendakan untuk ditindaklanjuti masing-masing komisi yang membidangi.

Sejumlah temuan hasil pemeriksaan BPK yang dipaparkan kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar Facry Alusy di antaranya penganggaran dan realisasi belanja modal pada dinas PU dan untuk pengadaan aspal swadaya Rp 1.458.084.000 serta pembuatan panggung PKB dan stan pameran Rp 241.676.000 serta pembelian solar Rp 99.470.000.

Hal tersebut mengakibatkan pos belanja modal dan belanja barang dan jasa kurang Rp 1.799.230.000 dalam laporan realisasi anggaran Propinsi Bali. Realisasi belanja bantuan koordinasi keamanan Rp 764.250.000 tak sesuai ketentuan yang mengakibatkan keuangan daerah sebesar itu. Kerugian keuangan daerah Rp 659 juta juga terjadi akibat perjanjian atas penilaian aset Pemprop Bali tahun 2007 dengan Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada.

Realisasi belanja barang dan jasa pada biro umum Sekretariat Daerah Rp 142.955.036 tak sesuai peruntukan, pengganggaran di biro umum Rp 260.292.855 tak tepat dan digunakan untuk belanja bantuan di Biro BKPP Rp 3.245.000.000. (029)

Sumber : BaliPost.com, Senin, 23 Juni 2008

Kini Tangani Kasus Dugaan Korupsi:Kajari Gianyar Kena Mutasi

Gianyar-Kajari Gianyar, Tri Hastuti Setyo Hartini, menerima surat keputusan Kejakgung berkenaan dengan mutasi dirinya ke Jakarta, Senin (9/6) kemarin. Hal ini membenarkan rumor yang menyebutkan Kejari Gianyar selama ini tidak memenuhi target menyelesaikan kasus korupsi.

Tri Hastuti yang dimintai konfirmasi membenarkan dirinya mendapatkan SK pergantian dari Kejakgung. Alasannya, dalam hal ini memang dikarenakan dirinya belum berhasil membongkar kasus korupsi selama menjabat sebagai Kajari Gianyar.

Namun, Tri Hastuti mengatakan meskipun belum memenuhi target pemberantasan korupsi, Kejari Gianyar saat ini sedang menangani sejumlah kasus dugaan korupsi yang ada di Pemkab Gianyar. Hal tersebut masih dalam proses penyidikan. 'Salah satunya, dugaan penyimpangan yang ada di Disperindagkop,' jelasnya.

Kasus dugaan penyimpangan Rp 300 juta, menurut Tri Hastuti dari Kejaksaan Negeri sudah melakukan penyidikan serta penggeledahan sejumlah barang di dinas tersebut. Hanya, dalam hal ini masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keungan (BPK). Audit BPK dilakukan berdasarkan surat permohonan dari Kejari atas dugaan penyimpangan sejumlah dana bergulir yang ada di dinas terkait. Permohonan tersebut sudah dilakukan April 2008, namun hingga kini belum ada pemberitahuan soal hasil audit tersebut.

Mengenai dugaan penyimpangan di Dinas Sosial, Tri Hastuti mengatakan kasus tersebut diambil alih oleh Kejati Bali. 'Dalam upaya pengungkapan kasus korupsi Kejari Gianyar bukan tidak ada, melainkan masih dalam penyelidikan dan untuk membuktikan hal itu tidak mudah,' katanya.

Sementara itu, atas kasus dugaan penyimpangan di Disperindagkop, sejumlah LSM yang tergabung dalam Forum LSM sempat mempertanyakan Kejari dan meminta menghentikan pemeriksaan bilamana tidak cukup bukti. Bahkan, kedatangan Forum LSM tersebut ke Kejari nyaris sempat terjadi baku hantam antara sesama LSM. (kmb16)

Sumber : BaliPost.com, Selasa 10 Juni 2008

Kabar Gembira, Seluruh Guru Honorer di Denpasar Bakal Digaji Rp 1,4 Juta per Bulan

DENPASAR - Seluruh guru honorer di Denpasar, Bali direncanakan bakal mendapat gaji dari Pemkot Denpasar Rp 1.440.000 per bulan.
Sebab, saat ini sebagian besar guru honorer digaji kecil, bahkan ada yang digaji Rp 300 ribu saja.
Rencana itu terungkap dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) Kota Denpasar Rabu (26/7/2017) di Kantor DPRD Denpasar.
Program ini rencananya bakal diberlakukan mulai November 2017 lantaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Denpasar perlu membuat aturan dan petunjuk teknis selama dua bulan ke depan.
"Seperti kita tahu, nasib guru honor kita sangat mengkhawatirkan. Jadi kami mencoba melakukan keberpihakan kepada guru honor. Kami sudah sepakati, dalam APBD Perubahan 2017 akan dituangkan ini. Jadi mereka (guru honor) akan dapat Rp 1,4 juta per bulan," kata Asisten III Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, yang hadir mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar dalam rapat Banggar Kota Denpasar.
Eddy mengaku belum tahun secara detail bagaimana realisasi subsidi kepada guru honor Rp1,4 juta itu.
Sebab, guru honor di Denpasar terdiri dari tiga kategori, yaitu guru kelas, guru pengajar ekstra, dan guru muatan lokal. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kepala Disdikpora merancang petunjuk teknis penyaluran duit tersebut.
Program tersebut menurutnya murni karena kepedulian Pemkot Denpasar terhadap guru honorer di Denpasar, alias tidak ada kaitannya dengan agenda politik Pemkot Denpasar menjelang Pilgub 2018.
Menurutnya, sejak ketatnya aturan pungutan di lingkaran pendidikan, membuat kalangan pendidik kelimpungan mencari dana. Itu sebabnya, salah satu korban menurutnya adalah guru honor.
"Bahkan, saya dengar ada yang mau dipulangkan, karena komitenya kelimpungan. Tidak ada dana, bagaimana caranya menggaji guru honor. Maka dari itulah, kami sepakat berpihak pada guru honor," kata Eddy Mulya yang sempat menjadi Kepala Disdikpora Denpasar itu.

Kepala Disdikpora Denpasar, Wayan Gunawan menjelaskan memang sebelum direalisakan dirinya memerlukan waktu paling cepat dua bulan.
Saat ini, jumlah guru honor di Denpasar, kata Gunawan, sebanyak 945 orang mengajar di TK, SD, dan SMP, dari semua kategori: guru kelas, guru ekstra, dan guru muatan lokal.
"Mereka rata-rata berpengahasilan Rp 65 ribu per jam. Tapi ada juga guru honor yang sudah menerima gaji Rp 1,5 sampai Rp 2 juta per bulan," katanya. Pria yang baru menjabat sebagai Kadisdikpora Denpasar ini mengungkapkan jumlah guru honor yang baru direncanakan bakal mendapatkan subsidi dari pemerintah hanya guru kelas saja. Sementara, guru honor muatan lokal, dan guru honor ekstra belum dibuatkan pola. "Sekarang yang kami rancang baru untuk guru kelas saja," katanya.
Plesir Dipangkas
Asisten III Setda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengungkapkan, program subsidi untuk para guru honorer di Denpasar diambil dari pos anggaran perjalanan dinas, anggaran makanan dan minuman, dan anggaran pembelian ATK.
"Pos infrastruktur kami tidak kurangi. Belanja perjalanan dinas, dan makan minum kita kurangi, belanja ATK (alat tulis kantor) dikurangi," kata Eddy Mulya. Untuk diketahui, anggaran perjalanan dinas atau "plesir" Pemkot Denpasar pada APBD Perubahan 2017 dirancang meningkat 65 persen dari APBD induk 2017.
Dalam rancangan APBD Perubahan 2017, tercatat anggaran plesir Pemkot Denpasar pada 2017 ini Rp Rp 93.499.322.150, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 37.255.410.650.
Sebelumnya, pada APBD induk 2017, anggaran plesir Pemkot sebesar Rp 56.243.911.500. Hanya saja, belum diketahui berapa jumlah anggaran yang dipotong pada pos perjalanan dinas ini untuk menggaji guru honorer.
Bisa Saingi Badung
Anggota badan anggaran (Banggar) dari DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa berharap Pemkot Denpasar tidak hanya berhenti memberikan subsidi tersebut.

Dia juga berharap Denpasar bisa menggaji guru honorer sama dengan apa yang telah direalisasikan Pemkab Badung.
"Kalau Pemkab Badung itu per jam menggaji guru honor Rp 100 ribu. Meskipun kita tahu pendapatan kita jauh dari Badung, hendaknya tidak dijadikan acuan seperti itu. Kami berharap minimal ada semangat dari kita untuk mengejar nilai itu," harap Politikus PDI Perjuangan itu dalam rapat tahap dua yang digelar secara terbuka di Kantor DPRD Denpasar.
Anggota Banggar lainnya, AA Susruta Ngurah Putra berharap agar program ini bisa terus berlanjut pada 2018, dan terus ditingkatkan.
"Program ini harus berlanjut dan bahkan tahun depan harus lebih ditingkatkan lagi," kata Politikus Partai Demokrat ini. (*)

Kebudayaan Akan Dijadikan Garda Terdepan dalam Pembangunan

Nusadua, Bali - Dalam pembangunan ke depan, tidak hanya aspek ekonomi teknologi yang bisa membawa perubahan. Namun kebudayaan juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi bagian dalam pembangunan bangsa.

"Kami sama-sama ingin menjadikan kebudayaan sebagai garda terdepan dalam pembangunan berkelanjutan." ungkap Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ananto K Seta, dalam penutupan World Culture Forum, di Bali, Kamis (13/10/2016).

Deklarasi yang dihasikan dalam forum dunia ini akan disampaikan ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Sehingga deklarasi tersebut bisa menjadi dokumen dunia.

"Kita akan tindaklanjuti lagi supaya ini bisa menjadi dokumen dunia. Jadi bukan hanya dibaca." ujarnya.

Langkah ini akan dilakukan bersama dengan civil society sampai private company. Dengan begfitu, langkah-langkah yang akan dijalankan bisa semakin konkrit.

"WCF 2016 ini ada beberapa aksi yang kami lakukan. Kami akan rumuskan bersama dengan civil society dan private company supaya bisa merumuskan langkah konkritnya," tambahnya.

Menengok Topeng dan Barong Nusantara Saat World Culture Forum

Ubud, Bali - Penyelenggaraan hari pertama World Culture Forum (WCF) Senin 10 Oktober 2016, digelar Cultural Visit ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) yang berlokasi di Jalan Tegal Bingin, Ubud, Bali.

Dalam rangkaian Cultural Visit di RTWSD, disajikan pertunjukan seni yang berasal dari beragam daerah di Indonesia seperti Papua dan Bali. Para peserta WCF pun dibuat terpesona dengan kekayaan seni budaya Indonesia. RTWSD dianggap mewakili seluruh keragaman budaya dan kesenian Indonesia.

Pimpinan RTWSD, Julian Qemal Pasya mengatakan, melalui WCF 2016, Indonesia bisa lebih memperkenalkan kekayaan budaya.

"Dengan adanya WCF 2016 ini untuk memperkenalkan budaya kita. Jadi, di Indonesia apa saja budayanya, ini lo yang kita perkenalkan kepada mereka," kata Qemal Senin malam, 10 Oktober 2016.

Tak hanya topeng dan wayang Indonesia, RTWSD pun menampikan koleksi dari berbagai penjuru dunia seperti Jepang, Eropa, dan Rusia.

"Koleksi pribadi lebih dari 5.500 wayang, mereka adalah wayang golek, kilit, dan suket. Sebagian besar (wayang) dari Indonesia tapi ada juga dari negara lain Jepang, Rusia, dan juga dari tanah Eropa. Tapi dari semua itu budaya kita lebih tinggi dari semua, lebih dari negara-negara lain," papar dia.

"Dari 5.500 wayang itu, ada lagi topeng, topeng dari wayang itu sendiri. Ada juga topeng-topeng dari daerah-daerah kayak Papua, Sumatera, Bali. Ini bukan tentang wayang saja tapi bagaimana orang-orang terdahulu menerjemahkan," sambung dia.

Kunjungan ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) di Bali (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Qemal menuturkan, RTWSD mulai berdiri sejak 1995. Tempat itu dibangun pengusaha Hadi Sunyoto yang peduli kesenian dan kebudayaan.

"Koleksi kita sejak tahun 1995, kita mulai mencari dari pinggir Indonesia, Asia, hampir seluruh dunia. Yang tertua ada, mungkin sampai 500 tahun usianya. Itu biasanya didapat dari makam, semacam topeng tembaga. Ada lagi yang dari kayu, dari Sulawesi dan Kalimantan, dan itu punya nilai magis tinggi," beber Qemal.

Ia menuturkan, RTWSD merupakan magnet bagi para pecinta seni di Ubud, Bali dan sekitarnya. Para seniman pun sering mengadakan acara di tempat tersebut.

"Semangat dari teman-teman budayawan mengangkat kita akhirnya menjadikan kita besar. Area di sini adalah untuk koleksi, ada 10 galeri disini, luasnya 1,4 hektare," kata Qemal.

Galeri tersebut pun memamerkan beragam kebudayaan. Tak hanya wayang, topeng, tapi juga barong. Koleksinya pun beragam. Beberapa di antaranya adalah barong Bali, Jawa, hingga Tiongkok. Selain menyaksikan ragam topeng dan barong, para peserta WCF mempelajari kebudayaan serta menikmati pertunjukan seni musik dan tari.

Beragam Acara Seni Budaya dalam Festival Lovina 2016

Denpasar, Bali - Pada 10-14 September 2016 ini, Bali akan menggelar acara bertajuk Festival Lovina. Tahun ini, tema yang dipilih adalah "Hidden Of Buleleng" atau sesuatu hal yang tersembunyi dari Buleleng serta akan mengangkat tema peran mantan Raja Buleleng yang juga sastrawan, Anak Agung Nyoman Panji Tisna, sebagai pendiri Lovina yang dilupakan karena masuk Kristen dan meninggalkan Hindu.

"Festival digelar bertepatan dengan Wonderful Indonesia dan Sail Indonesia 2016," ujar , I Nyoman Sutrisna, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, kepada Antara News Bali.

Dalama acara ini, pihak Disbudpar melibatkan beberapa desa yang ada di kawasan Lovina, seperti Desa Pakraman Banyualit, Kalibukbuk, Tukadmungga, dan Temukus.

Berikut ini rangkaian acara Festival Lovina dari situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng.

Hari pertama Festival Lovina dibuka dengan acara bersih-bersih di Pantai Binaria Lovina, pameran kerajinan, kunjungan konservasi sekaligus penanaman terumbu karang, pelepasan ikan dan tukik, parade laut, parade budaya, seminar pembangunan pariwisata berbasis budaya, dan pameran kuliner.

Pada hari kedua, ada yoga asana health and beauty, tur sepeda, pameran kerajinan dan kuliner, penampilan tari dari Sanggar Munduk Moding Plantation, joged bumbung, sampi gerumbungan, dan wisata bahari di Spice Beach Club.

Lalu, hari ketiga akan ada kegiatan bersih-bersih pantai, gong kebyar wanita kalubukbuk, bondres Sanggar Sunari Bajra, dan penampilan dari band Lokananta. Lalu, hari keempat akan diramaikan oleh gender wayang anak-anak, parade megangsing, dan angklung kebyar Desa Anturan.

Hari kelima yang merupakan hari terakhir akan diisi dengan acara pengelolaan lumba-lumba, Lovina BMX Free Style dan Lovina Xtreme Rider. Ada juga acara penutupan seperti tari selat segara, sekapur sirih dari Ketua Yayasan Cinta Bahari, dan pemukulan gong sebagai tanda Festival Lovina tahun ini berakhir.

Pada saat yang sama, Festival Lovina akan kedatangan 40 yacht dari 20 negara dalam pergelaran Sail Indonesia 2016. "Lovina Festival bersamaan dengan Sail Indonesia jadi tergabung dalam satu rangkaian," kata I Nyoman Sutrisna, dikutip Republika.

Banyak Masyarakat Bali yang Belum Tahu Budaya Klungkung

Denpasar, Bali - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tergerak untuk menggali lebih dalam potensi kesenian. Kesenian di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Denpasar, terbilang unik. Sayangnya belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, bahkan oleh masyarakat Bali itu sendiri.

Penggalian potensi kesenian itu dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan berakhir pada akhir Agustus nanti. Total ada 334 orang mahasiswa yang melakukan KKN di Nusa Penida. Baik itu di Nusa Gede, Nusa Lembongan, maupun Nusa Ceningan.

Rektor ISI Denpasar Arya Sugiartha mengatakan, potensi kesenian di Nusa Penida memang sangat orisinal. Terutama tentang kesenian-kesenian tradisinya.

Misalnya mengajar anak-anak sekolah menari, dan membina semangat anak muda untuk melakukan kegiatan yang menyangkut kesenian.

“Misalnya di banjar atau desa ini punya perangkat gong, tapi seka-nya hilang karena sudah banyak yang merantau. Nah itu yang dihidupkan. Jadi waktu sampai akhir bulan rasanya cukup. Ada juga yang melatih ibu-ibu melakukan tata rias. Jadi ya melakukan hal seperti itu,” ungkap Prof. Arya, beberapa waktu lalu.

Apalagi karakteristik, tradisi, dan budaya di Nusa Penida berbeda dibanding dengan daerah lain di Bali.

Seperti tari Jangkang Pelilit dan Gandrung Bangunurip. Tak hanya itu, mahasiswa yang tak menggeluti seni tradisi, juga akan mendapatkan inspirasi dari kekayaan budaya dan potensi alam di Nusa Penida.

“Kalau mahasiswa fotografi, televisi, atau seni rupa itu, bisa dapat inspirasi yang luar biasa. Mereka bisa mendapat inspirasi untuk mencipta karya. Itu yang kami dorong dari mereka, bukan hanya pelestarian, dokumentasi, juga penciptaan seni,” tandasnya lagi.

Ketua DPRD Bali Divonis Bebas

Denpasar - Ketua DPRD Bali Ida Bagus Putu Wesnawa, mantan Ketua DPRD Kota Denpasar Sukita, dan mantan Ketua DPRD Badung Ida Bagus Suryatmaja divonis bebas PN Denpasar dari jeratan hukuman korupsi APBD. Putusan tersebut dijatuhkan Majelis Hakim PN Denpasar pada masing-masing persidangan yang digelar terpisah di PN Denpasar, jalan Sudirman, Denpasar, Senin (8/01/2007). Meskipun dibebaskan dari jeratan hukuman korupsi APBD, terdapat perbedaan dalam putusan para terdakwa. Sukita dan Suryatmaja dinyatakan bebas murni karena anggaran yang disusun terdakwa sesuai dengan Perda APBD. "Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Membebaskan terdakwa dari segala dakwaan," kata Ketua Majelis Hakim Nyoman Gede Wirya yang memimpin persidangan Sukita dan Suryatmaja. Sementara itu, perbuatan Wesnawa hanya dinyatakan melanggar administrasi bukan tindak pidana korupsi. "Perbuatan yang terbukti dilak melanggar administrasi bukan tindak pidana korupsi. "Perbuatan yang terbukti dilakukan oleh terdakwa (Wesnawa) dalam perkara yang didakwakan kepadanya tersebut bukan merupakan tindak pidana korupsi. Melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum," kata Ketua Majelis Hakim Putu Widnya. Ketiga terdakwa dibebaskan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum 18 bulan penjara. Mereka didakwa melanggar pasal 3 Undang-Undang RI No 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sukita didakwa melakukan tindak pidana korupsi Rp 4,7 miliar dan Wesnawa Rp 11 miliar. Para terdakwa dan pendukungnya mengaku puas atas putusan majelis hakim tersebut. "Terima kasih, sejak awal saya yakin tidak bersalah," kata Wesnawa. "Terima kasih atas dukungan kader PDIP, DPRD dan keluarga," ujar Suryatmaja. Sementara JPU Wayan Nastra menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. PN Denpasar telah membebaskan semua anggota DPRD ataupun mantan anggota DPRD Bali. Hanya dua terdakwa yang dinyatakan bersalah, yaitu mantan Ketua DPRD Klungkung Wayan Sutena divonis PN Klungkung selama 15 bulan penjara dan PN Karangasem memvonis Mantan Ketua DPRD Karangasem Nyoman Matal (18 bulan) penjara.(gds/asy)

Sumber : Detik.com, Senin, 8 Januari 2007

Mistis Wayang Wong, Budaya Sakral dari Tejakula

Buleleng, Bali - Seni tari sakral Wayang Wong dari Tejakula, Buleleng mendapat penghargaan dari UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tidak benda.

Wayang Wong Tejakula ini dikenal sebagai tari sakral yang hanya boleh dimainkan oleh garis keturunannya saja. Memainkannya juga harus di pura di wilayah Desa Adat Tejakula karena dianggap mistis.

Dan dari filosofi tersebut, Wayang Wong berhasil menggaet penghargaan UNESCO dan kini terkenal di seluruh mancanegara sebagai warisan budaya tanpa benda.

Seniman Wayang Wong Tejakula, Gede Komang menjelaskan pementasan Wayang Wong sebetulnya bisa dilakukan di luar Pura Tejakula, asalkan pura tersebut ada kaitanya dengan sejarah Tejakula. Tidak hanya itu, pelakon Wayang Wong juga harus berdasarkan garis keturunan wilayah Tejakula.

"Wayang Wong ini sudah ada sejak abad ke-17, awalnya Wayang Wong hanya dipentaskan di Pura Maksan dan pura-pura adat di Tejakula. Penarinya pun berdasarkan dari garis keturunan, tidak bisa orang lain, dan kalau itu keturunannya tapi tidak dilakukan, maka dia akan sakit," kata Komang kepada wartawan di Buleleng, Kamis (4/8/2016).

Ada ritual khusus sebelum mementaskan Wayang ini. Salah satunya harus melakokannya saat perayaan Umanis Galungan di Pura Maksan dan tujuh pura lainnya.

"Wayang Wong Tejakula khusus lakon Ramayana, tidak boleh di luar konten dan harus menghabiskan cerita," ucap Komang.

Kepala Disbudpar Buleleng Nyoman Sutrisna menuturkan, pihaknya akan mendukung masyarakat Tejakula untuk meningkatkan mutu dan kualitas Wayang Wong Tejakula. Meski sakral, dia akan melakukan pengembangan secara berhati-hati dan terjaga keasliannya.

"Dengan adanya penghargaan ini kami akan mengembangkan Wayang Wong, karena tariannya sakral kita harus berhati-hati agar tidak dilecehkan dan bisa dilestarikan seni budaya ini," tutup Komang.

Aksi Kesenian Cak Kolaborasi Oleh Penari Anak

Denpasar, Bali - Berbagai upaya melestarikan kesenian dan budaya Bali nampak semakin jelas dirasakan masyarakat. Tidak hanya dilestarikan oleh para penglingsir atau orang tua kita, namun penanaman nilai seni dan budaya juga melibatkan anak anak.

Seperti yang nampak dalam parade pesta kesenian Bali Rabu 29 Juni 2016 di kalangan angsoka ini, kesenian cak kolaborasi yang biasanya dimainkan kalangan dewasa, kali ini dimainkan oleh sejumlah anak anak yang berasal dari Sekolah Dasar Negeri 6 desa Batubulan, Sukawati-Gianyar.

Kesenian cak kolaborasi ini mengangkat cerita pewayangan Ramayana, yang dimainkan melalui alur drama tari dan dikolaborasi dengan kesenian cak, tari barong dan juga janger.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, drama tari yang melibatkan 125 Siswa, terdiri dari 50 orang yang memainkan caknya, 24 orang sebagai janger, 26 Penari, lima orang sebagai penari utama dan 20 Penabuh ini dilatih oleh Kadek Yuni dan Wayan Supadmi dan penata tabuh Wayan Karang Sudiartha.

Kepala sekolah SDN 6 Batubulan, A.A Sri Purnawati mengatakan Penggabungan tari barong, cak dan janger ini di tujukan untuk menggali, kemudian mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian cak sejak dini.

"Ide untuk memasukkan dolanan dalam tarian ini dimaksudkan untuk membangkitkan sekaligus memotivasi kegiatan mereka dalam melestarikan kesenian budaya yang ada, sehingga mampu merangsang dan melakoni perannya masing masing." Ungkapnya.

Dijelaskan, dengan mengangkat tema "sunar yanan widya anandam" yang dimasukkan dalam tema "karang awak" memiliki makna bahwa "hanya dengan melalui cahaya pengetahuan yang agung dan suci kita meraih kebahagiaan yang sejati".

Duta Banten Tampilkan Topeng Tani di PKB

Denpasar, Bali - Duta kesenian dari Provinsi Banten menampilkan tarian yang berjudul Topeng Tani dalam ajang Pesta Kesenian Bali ke-38 di Taman Budaya, Denpasar, Senin.

"Ide tarian ini merupakan sebagai kritik sosial untuk anak muda yang mulai enggan mengambil pekerjaan bertani," kata Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten, Rohaendi, di sela-sela pertunjukan tersebut.

Padahal, menurut dia, bertani juga merupakan kebudayaan yang sudah diwariskan secara turun temurun. Meskipun banyak yang menggeluti bidang itu karena alasan terpaksa.

"Oleh karena itu, kami berharap ke depan anak muda akan bangga dengan profesi petani yang mereka geluti," ucap Rohaendi.

Pertunjukan terlihat berlangsung dengan sangat meriah di Gedung Wantilan Taman Budaya Denpasar itu.

Antusiasme penonton akan pertunjukan terlihat dari banyaknya penonton yang ikut ke atas panggung untuk menari bersama.

Partisipasi duta kesenian dari Provinsi Banten, merupakan salah satu dari belasan daerah (baik provinsi dan kabupaten/kota) di Tanah Air yang ikut menyemarakkan pesta kesenian yang berlangsung selama sebulan penuh itu dari 11 Juni-9 Juli 2016.

Pada hari sebelumnya, penonton di Taman Budaya Denpasar juga dihibur oleh partisipasi tim kesenian Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan juga partisipasi tim kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Jawa Timur.

PKB tahun ini selain menampilkan pertunjukan seni dari Bali dan beberapa daerah di Nusantara, juga disemarakkan oleh penampilan 11 grup kesenian asing.

Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan 11 partisipan luar negeri yang tampil di PKB di antaranya adalah dari Provinsi Hainan, Tiongkok; Konsulat Jenderal Timor Leste; Sanggar Wyarihita, Jepang; Universitas Essex, Inggris; Lata Pada Misissauga Ontario, Kanada; Lana Wisdom School, Thailand; Konsulat Jenderal India; The Group Gita Semara, Amerika; Kedutaan Besar Prancis; Marimba Maki, Jepang; dan Oriental Fussion Trio.

Tradisi Nyepi ala Umat Islam Buleleng Bali

Buleleng, Bali - Nyepi adalah ibadah yang dijalani oleh umat Hindu. Namun di Desa Pegayaman, Buleleng, Bali, Nyepi juga dilaksanakan oleh masyarakat yang beragama Islam. Warga setempat tetap melaksanakan tradisi para leluhur dengan cara yang unik.

Kisah penyebaran Islam di tanah Buleleng dimulai sekitar 15 abad lalu. Saat itu, Kerajaan Buleleng dipimpin oleh raja bernama Panji Sakti. Ia menerima hadiah dari raja Solo sejumlah 80 gajah sebagai kendaraan perang melawan Kerajaan di Badung dan Mengwi. Hubungan baik antara Solo dan Buleleng sejak itu terjalin dengan baik meski mereka berbeda agama.

Seiring waktu, Islam mulai masuk ke kehidupan masyarakat Buleleng. Meski begitu, umat Islam tidak serta-merta ingin melepaskan diri dari tradisi yang diajarkan leluhur. Namun, tradisi itu beradaptasi dengan agama baru mereka. Jika Nyepi dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap tahun baru Saka, umat Islam Pegayaman melaksanakan Nyepi untuk menyambut bulan Ramadan.

Nyepi itu bertujuan untuk membersihkan hati. Tata cara pelaksanaannya mirip dengan tirakat yang biasa dilaksanakan warga Muslim di Jawa. Keunikannya terletak pada pembacaan salawat dengan tembang umat Hindu.

"Islam di Pegayaman itu sama seperti Islam yang dibawakan Wali Songo. Mereka kalau bersalawat seperti tembangnya umat Hindu. Tradisi mereka pegang kuat. Jadi antara agama dan budaya itu bersinergi, dan disitulah keunikannya," kata Ketua Baznas Kabupaten Buleleng, KH Maksum Amin saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 26 Juni 2016.

Selain tradisi Nyepi, ada pula budaya mengejot yang rutin dilaksanakan warga muslim setempat. Mengejot artinya bertukar makanan sebelum bulan Ramadan. Budaya tersebut tentunya disesuaikan dengan syariat agama Islam.

Tak hanya itu, masyarakat di Desa Pegayaman juga masih melakukan ritual adat dan budaya Hindu yang bermakna Islami lainnya. Yaitu, Ngebak Geni. "Mereka melakukan tradisi Ngembak Geni yang biasanya dilakukan umat Hindu sehari sehabis Nyepi. Jadi di sini perpaduan budaya dan agamanya kental sekali," ucap dia.

Sementara itu, warga non-muslim dari sekitar Desa Pegayaman sangat bertoleransi terhadap Umat Islam di daerah tersebut. "Saat umat Islam di Pegayaman melakukan tarawih apalagi saat suara azan berkumandang. Mereka (umat Hindu) menghargai kami, sangat bagus di sini, toleransinya sangat tinggi," kata Maksum Amin.

Banyak Budaya Nusa Penida Masih Terpendam

Denpasar, Bali - Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr. Komang Sudirga menilai, Nusa Penida sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung memiliki karakteristik dan tradisi budaya yang berbeda dengan daerah lainnya di Pulau Dewata.

"Pakem tarian di Nusa Penida di luar kebiasaan tari Bali seperti tari Jangkang Pelilit, Gandrung Bungunurip, Gambuh dan tarian Bali lainnya," kata Dr Komang Sudirga ketika bertemu dengan perbekel se-Kecamatan Nusa Penida, Jumat (23/06/2016).

Dalam kegiatan yang difasilitasi Camat setempat I Gusti Agung Mahajaya serangkaian pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) bagi 334 mahasiswa ISI Denpasar tersebar di 16 desa di kecamatan Nusa Penida.

Ia mengatakan, beberapa tradisi atau budaya masyarakat Nusa Penida hingga kini masih terpendam belum muncul ke permukaan sehingga tidak dikenal masyarakat luas.

"Tradisi Nusa Penida cukup banyak tapi sebagian saja yang dikenal, selebihnya masih terpendam," ujar Komang Sudirga.

Ia mengharapkan melalui KKN mahasiswa ISI Denpasar dapat membantu masyarakat mengembangkan kesenian, terutama desa yang memiliki tradisi unik bidang tarian maupun budaya.

ISI Denpasar melibatkan 334 mahasiswa dari seluruh bidang studi melaksanakan KKN tersebar di 16 desa berlangsung selama sebulan penuh.

Komang Sudirga menjelaskan, ada permasalah mendasar yakni kebanggan masyarakat akan tradisi masih lemah sehingga tradisi tersebut tenggelam, disamping faktor lainya.

Apalagi pariwisata Nusa Penida mulai mengalami perkembangan sehingga ke depan pengembangan seni dan budaya itu akan sangat mendukung sektor pariwisata.

Ia mengharapkan kepada mahasiswa selama melaksanakan KKN mampu membangkitkan potensi tradisi unik menumbuhkn kembali nilai kebanggan masyarakat Nusa Penida.

Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Mahajaya memberikan apresiasi kepada ISI Denpasar yang mau membantu masyarakat Nusa Penida dalam pengembangan seni tabuh maupun tari.

Banyak tradisi unik yang belum muncul kepermukaan, melalui KKN diharapkan mampu mengembangkan dan membangkitkan potensi besar dalam bidang tabuh dan tari tersebut.

Karangasem Gelar Pawai Seni Tradisional

Bali - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali menggelar Pawai Budaya dengan mementaskan kesenian tradisional guna memeriahkan serangkaian Perayaan HUT ke-376 Kota Amlapura tahun 2016.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Rabu (22/06/2016) menyatakan, pihaknya mengapresiasi masyarakat yang ikut ambil bagian dalam pawai budaya tersebut.

"Dirgahayu Kota Amlapura ke-376. Semoga Karangasem ke depan lebih baik, prestasi lebih meningkat dalam segala bidang dengan tetap mengedepankan Karangasem cerdas, bersih, bermartabat dengan berlandaskan Tri Hita Karana," ujar Bupati Mas Sumatri di Lapangan Tanah Aron, Amlapura.

Kegembiraan Bupati pun tersirat, melihat banyaknya peserta dan masyarakat yang hadir memeriahkan pawai sebagai penanda antusiasme masyarakat, yang ikut serta menjaga lestarinya budaya dan seni yang ada di Karangasem.

Gema gempita suasana kegembiraan begitu terasa bagi masyarakat Karangasem, karena kegiatan ini sudah menjadi pagelaran tahunan dan selalu ditunggu-tunggu warga.

Dengan suasana berbeda, tahun ini Pemkab Karangasem dengan pimpinan baru Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri - I Wayan Artha Dipa yang sudah 127 hari memimpin Bumi Lahar Karangasem dengan membawa semangat Nawa Satya Dharma Mewujudkan Karangasem Bermartabat.

Bupati Mas Sumatri hadir didampingi Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD I Nengah Sumardi, pimpinan beserta anggota DPRD Kabupaten Karangasem.

Peringatan HUT Kota Amlapura tahun 2016 kali itu, dirangkaikan dengan Festival Karangasem dengan beragam kegiatan yang mendukungnya. Digelar selama 15 hari, dengan puncak perayaan pada tanggal 22 Juni. Di mana 376 tahun silam, tepatnya tanggal 22 Juni tahun 1640, diakui sebagai hari lahirnya Kota Amlapura.

Dalam kegembiraan perayaan hari jadi itu, pelaksanan Pawai Budaya diikuti sekitar 1.800 peserta berlangsung dari pukul 13.00 Wita hingga selesai dipusatkan di GOR Gunung Agung Amlapura dengan peserta pawai berjalan ke selatan sepanjang ruas Jalan Untung Surapi, Jalan Sudirman dan selesai di Jalan Gatot Subroto, Tugu Pahlawan Amlapura.

Setiap peserta yang tampil dalam Pawai Budaya itu, menyuguhkan atraksi kesenian dan kebudayaan tradisional yang ada di wilayah asal duta masing-masing di hadapan Bupati-Wakil Bupati Karangasem, Ketua DPRD, I Gusti Made Tusan, Nyonya Sarini Artha Dipa dan para undangan serta masyarakat Karangasem.

Dikatakan Bupati Karangasem, perayaan HUT Kota Amlapura tahun ini, hendaknya dijadikan titik tolak untuk berbenah diri dalam meningkatkan martabat Kabupaten Karangasem di kancah nasional dan internasional, agar tidak dipandang sebelah mata.

"Mari kita hilangkan vitra Karangasem sebagai kabupaten termiskin di Bali, dengan terus bekerja keras antara pemerintah dan masyarakat dengan terus bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangasem," ujarnya.

Selanjutnya Bupati Mas Sumatri menyatakan, salah satu bidang yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah sektor kebudayaan dan pariwisata.

"Festival ini akan menjadi kegiatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan seni dan budaya Karangasem di tingkat nasional dan internasional. Dengan Pawai Budaya, masyarakat akan mengenal potensi seni tradisi yang ada di Karangasem serta kesenian khas kabupaten/kota lain," ucap dia.

Tabuh klasik Kabupaten Badung pukau penonton PKB

Denpasar, Bali - Pementasan tabuh atau gamelan klasik oleh Sekaa (kelompok) Angklung Gita Saraswati sebagai duta Kabupaten Badung,memukau penonton Pesta Kesenian Bali ke-28 di Taman Budaya Denpasar, Senin.

"Pementasan tabuh klasik angklung di ajang PKB ke-38, selain untuk menunjukkan kekhasan dari Kabupaten Badung, juga sebagai upaya pelestarian dari kesenian tersebut. Mengingat di kalangan masyaraka,t kini seni tabuh klasik ini mulai sedikit peminatnya untuk mendalaminya," kata I Made Mindrawan, pembina tabuh tersebut di sela-sela menggelar pementasan.

Menurut dia, dengan dipentaskannya tabuh klasik angklung dari Sekaa Angklung Gita Saraswati ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap gamelan angklung.

Dalam kesempatan itu ditampilkan beberapa tabuh dan tari seperti Tabuh Giri Langu dan Tari Tenun yang melukiskan keindahan wanita Bali yang sedang menenun.

Penonton juga kemudian bersorak-sorai dan bertepuk tangan ketika dipentaskan Tari Oleg Tamulilingan yang mengisahkan sepasang kumbang jantan dan betina yang sedang bermain, bercanda ria, ke sana-kemari sambil sesekali mereguk nikmat dan harum wanginya kembang di taman bunga.

"Pementasan kali ini selain penunjukan dari Dinas Kebudayaan, juga sebagai pelestarian agar angklung tetap lestari karena dalam perkembangannya sudah mulai ditransfer melalui gong kebyar sehingga fungsinya bisa dipergunakan untuk yadnya dan juga mengiringi pernikahan," ujar Mindrawan.

Pada akhir penampilan, Sekaa Angklung Gita Saraswati menampilkan Tabuh Kreasi Pepanggulan dengan judul "Akil Balik" yang merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Masa akil balik yaitu masa yang penuh dengan angan-angan fantasi, khayalan, terlalu mementingkan diri sendiri dan susah tidur.

Made Ardika, salah satu penonton asal Gianyar mengaku senang kesenian angklung bisa tampil di ajang PKB. Menurutnya, angklung biasanya identik dengan ritual Pitra Yadnya yang terkait dengan upacara kematian dan tidak banyak peminatnya.

"Ya saya senang nontonnya tadi, biasanya angklung kan kita ketahui banyak dipakai saat acara Pitra Yadnya. Terlebih kan sudah sedikit peminatnya dan sekarang dipentaskan di PKB dengan garapan berbeda, bisa kita lihat bagaimana antusias masyarakat untuk menyaksikannya," katanya.

UNESCO Akui Tari Legong Keraton Warisan Budaya Dunia

Denpasar, Bali - Satu lagi tari Bali diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO. Adalah Tari Legong Keraton Kota Denpasar yang meraih pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia tak benda. Pengakuan itu diberikan UNESCO dalam penyematan penghargaan bertema Three Genne of Traditional Dance In Bali.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid menuturkan, penetapan itu merupakan salah satu bukti bahwa kebudayaan tidak lagi bisa dipandang hanya sebagai dekorasi dari sebuah pembangunan. Kebudayaan, ia melanjutkan, bukan lagi hanya sebagai pelengkap dalam sebuah acara.

"Melainkan sekarang ini sebuah pembangunan itu memang untuk meningkatkan tarap kebudayaan dari manusia, dalam hal ini masyarakat itu sendiri," kata Hilmar di Lobby Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang, Minggu 12 Juni 2016.

Menurut dia, tak banyak daerah di Indonesia yang menempatkan kebudayaan dalam dinas tersendiri. Ia berharap hal ini bisa diikuti oleh daerah-daerah lain. "Sebagai contoh Kota Denpasar ini bisa di garis depan mewartakan kepada masyarakat Indonesia akan arti penting sebuah kebudayaan," ungkap Hilmar.

Sementara Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengucapkan terima kasih atas perjuangan kementerian atas hal tersebut. Katanya, selama ini Kota Denpasar selalu mengedepankan budaya sebagai detak jantungnya. "Di mana napas budaya lah yang membuat Denpasar bisa seperti sekarang ini," tegas dia.

Ia pun berjanji akan lebih menghargai budayawan dan seniman Kota Denpasar. Sehingga, kata dia, kebudayaan mampu untuk terus dikembangkan, dilestarikan dan diinterpretasikan dengan baik dari budayawan untuk dikembangkan.

"Perlu juga diinteraksikan adaptasi kita atas keadaan yang ada sekarang ini, sehingga hasilnya ini berdampak kepada ekonomi dan sosial. Terutama kepada para seniman dan budayawan kita untuk mereka itu terus berkarya dan berkembang dengan identitas yang kita miliki," ujar Rai Mantra.

Dibuka Hari Ini, Pesona Indonesia Turut Semarakkan Pesta Kesenian Bali

Denpasar, Bali - Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, bakal hadir pada pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38, Sabtu (11/6/2016). PKB berlangsung 11 Juni sampai 9 Juli 2016 di Taman Budaya, Art Center, Bali.

Menurut Arief Yahya, kegiatan yang didukung Pesona Indonesia ini merupakan pesta kesenian dari 9 kabupaten kota se-Bali. Beberapa daerah lain, tahun lalu juga ikut tampil, seperti Banyuwangi, NTT, dan lainnya.

“Presiden berkenan hadir di acara ini, besok (hari ini), 11 Juni 2016,” ujar Menpar Arief Yahya dalam siaran pers Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar kepada KompasTravel, Jumat (10/6/2016).

Bali, adalah pintu masuk untuk wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Sedikitnya 40 persen wisman masuk via Bali, 30 persen Jakarta dan 20 persen Kepulauan Riau. Karena itu, Bali adalah pintu masuk yang paling strategis selama ini.

“Dan, tiga greater itu terus dipromosikan oleh Kemenpar. Sekarang ditambah dengan 10 top destinasi baru,” kata Arief Yahya.

PKB juga mengukuhkan Pulau Dewata yang tidak pernah sepi memanjakan wisman maupun wisatawan nusantara (wisnus). Tidak tanggung-tanggung Bali akan menyajikan pesta besar hampir satu bulan penuh tanpa jeda.

”Pesta ini selalu dibuka oleh bapak Presiden seperti tahun-tahun sebelumnya karena begitu besarnya acara rakyat Bali ini. Acaranya beragam dan bisa membuat wisatawan semakin nyaman di Bali dan semakin terpesona. Masyarakat Bali biasa menyebut dengan panggilan PKB,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Agung Yuniartha.

Lebih lanjut Agung mengatakan, PKB merupakan wadah penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. Ini penting, dan telah dirasakan memberikan kontribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu seni budaya di Bali.

PKB ini merupakan festival kesenian yang sangat besar dan menjadi agenda rutin. PKB pertama kali diperkenalkan pada tahun 1979 oleh Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali pada waktu itu.

”Kami ingin para pelaku seni yang ada di Bali selalu berinovasi dan selalu memberikan kreatifitas-kreatifitas terbaik yang mereka miliki,” kata Agung. Pada pembukaan nanti rencananya menampilkan pawai kesenian dari 9 Kabupaten dan Kota yang ada di Bali.

Bukan hanya Bali yang menjadi tuan rumah festival ini. Menurut Agung, pihaknya juga mengundang daerah sekitarnya untuk ikut serta dalam memeriahkan pembukaan festival besar ini.

”Seperti tahun 2015 lalu Bali mengundang NTT sebagai tamu kehormatan untuk ikut mengisi pawai ini. Dalam pawai ini mereka menampilkan pakaian adat daerah, tari-tarian, gamelan dan kesenian lainnya,” ujarnya.

Pawai ini biasanya dilakukan di seputaran Monumen Bajra Sandhi Denpasar dan pembukaan dari festival Kesenian Bali ini akan dibuka oleh Presiden atau Wakil Presiden. “Setiap tahun Pesta Kesenian Bali selalu mengusung tema-tema unik yang berbeda-beda dan yang memiliki arti tersendiri,” bebernya.

Menurut Agung, rentetan acara akan berlangsung di Taman Budaya Ardha Candra Denpasar atau lebih populer dengan nama Art Center. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai jenis perlombaan, kerajinan rumah tangga, pameran industri kecil yang diikuti oleh banyak peserta.

”Dalam acara yang berlangsung selama sebulan ini kita dapat menyaksikan teater Bali modern, festival kuliner yang banyak menyajikan makanan lokal khas daerah maupun makanan ringan, ada pula pertunjukan musik, serta tari-tarian kontemporer yang sangat mengagumkan,” ujar Agung sumringah.

Beberapa lomba-lomba yang selalu diadakan Pesta Kesenian, imbuh Agung, seperti lomba menulis sastra, kerajinan tangan, lukisan dan kompetisi lainnya juga akan dilaksanakan dan dimasukkan agenda.

”PKB juga diisi banyak parade seperti, Parade Kuliner, Parade Fashion, Parade Nglawang, Dramatari, Parade Gong Kebyar, Joged Bumbung dan lain-lainnya. Semua sudut tempat di Art Center ini akan dipenuhi oleh sorak riang penonton karena acara ini tidak hanya terfokus pada satu titik, melainkan di semua sisi. Jadi bisa kita bayangkan betapa meriahnya acara ini,” tambah Agung.

Pesta Kesenian Bali Bakal Guncang Pulau Dewata

Bali - Pesta Kesenian Bali (PKB) atau Annual Bali Art Festival bakal kembali digelar pada 11 Juni hingga 9 Juli. Acara tahunan yang memasuki tahun ke-38 itu akan memanjakan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang berlibur di Pulau Dewata.

Pesta kesenian selama satu bulan penuh itu bakal dihelat di Taman Budaya Bali. ”Pesta ini selalu dibuka oleh Bapak Presiden Jokowi seperti halnya tahun-tahun sebelumnya yang selalu dibuka Kepala Negara. Ini karena begitu besar makna acara ini buat rakyat Bali. Acaranya beragam dan bisa membuat wisatawan semakin nyaman di Bali dan semakin terpesona. Masyarakat Bali biasa menyebut dengan panggilan PKB,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Agung Yuniartha dalam keterangan persnya, Selasa (7/6).

Menurut Agung, PKB merupakan sebagai wadah penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya, telah dirasakan memberikan kontribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu seni budaya di Bali. Pesta kesenian ini, lanjut dia, merupakan bagian dari usaha untuk menjaga peradaban Bali. ”Kami akan ambil tema dengan “Mencintai Tanah Kelahiran,” ungkapnya.

Acara PKB ini merupakan festival kesenian yang sangat besar dan menjadi agenda rutin. Pesta Kesenian Bali pertama kali diperkenalkan pada tahun 1979 dan yang memiliki ide atas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ini adalah Alm. Ida Bagus Mantra. ”Kami ingin para pelaku seni yang ada di Bali selalu berinovasi dan selalu memberikan kreativitas-kreativitas terbaik yang mereka miliki,” kata agung. Pada pembukaan nanti rencananya menampilkan pawai kesenian dari sembilan Kabupaten dan Kota yang ada di Bali.

Agung menambahkan, tidak hanya menyusung pawai dari daerah di Bali, namun pihaknya juga mengundang daerah sekitarnya untuk ikut serta dalam memeriahkan pembukaan festival besar ini.

”Seperti tahun 2015 lalu bali mengundang NTT sebagai tamu kehormatan untuk ikut mengisi pawai ini. Dalam pawai ini mereka menampilkan pakaian adat daerah, tari-tarian, gambelan dan kesenian lainnya. Pawai ini dari tahun ke tahun biasanya dilakukan di seputaran Monumen Bajra Sandhi Denpasar dan pembukaan dari fetival Kesenian Bali ini akan di buka oleh Presiden atau Wakil Presiden. Setiap tahunPesta Kesenian Bali selalu memiliki tema-tema yang berbeda-beda dan yang memiliki arti tersendiri,” tuturnya.

Perhelatan PKB ini akan dimeriahkan dengan berbagai jenis perlombaan, kerajinan rumah tangga, pameran industri kecil yang diikuti oleh banyak peserta. Menurut Agung, para pengunjung juga dapat menyaksikan teater Bali modern, festival kuliner yang banyak menyajikan makanan lokal khas daerah maupun makanan ringan, adapula pertunjukan musik, serta tari-tarian kontenporer yang sangat mengagumkan.

Selain itu, PKB juga akan dimeriahkan dengan aneka lomba, seperti lomba menulis sastra, kerajinan tangan, lukisan dan kompetisi lainnya juga akan dilaksanakan dan dimasukkan agenda. ”Tidak hanya itu PKB juga diisi dengan banyak acara parade seperti, Parade Kuliner, Parade Fashion, Parade Nglawang, Dramatari, Parade Gong Kebyar, Joged Bumbung dan lain-lainnya," paparnya.

Menpar Arief Yahya gembira dengan Bali Art Festival 2016 yang sudah ke-38 tahun dijalankan dengan konsisten itu. "Googling saja, Pemprov Bali cukup rajin me-maintaint informasin seputar Art Festival itu," ungkap Arief Yahya.

Seni Rekonstruksi Tampil di PKB Ke-38

Mangupura, Bali - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, akan menampilkan atraksi seni rekonstruksi dalam kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 yang melibatkan sejumlah elemen masyarakat di daerah itu.

"Seni rekonstruksi yang saya maksud adalah pertunjukkan arja cupak gerantang dari Banjar Blumbang, Desa Penarungan Mengwi, Badung," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung, Bali, IB Anom Bhasma di Mangupura, Rabu.

Ia mengatakan, dengan menampilkan seni arja cupak gerantang ini ingin membangkitkan kembali kesenian tersebut yang sempat berjaya pada masanya.

Anom Bhasma mengatakan, untuk anggaran PKB Tahun 2016 yang disiapkan Pemkab Badung sebanyak Rp3 miliar.

"Anggaran besar tersebut digunakan mulai dari persiapan di sejumlah komunitas kesenian hingga seniman di desa adat maupun banjar adat," ujarnya

Ia mengharapkan, seluruh seniman yang terlibat dapat memberikan penampilan terbaiknya dalam acara tahunan itu.

"Kami memberikan apresiasi kepada semua seniman yang akan tampil di ajang PKB, semoga memberikan yang maksimal dan menujukan kreativitasnya," katanya.

Ia menambahkan, dalam kegiatan itu akan, melibatkan sekitar 3000 orang seniman yang persiapannya sudah rampung 99 persen.

Untuk pawai pembukaan nanti, kata dia, seniman Badung akan dilibatkan 600 orang yang dikoordinir sanggar Sekar karang Gumitir desa Bongkasa.

"Badung akan mengikuti seluruh jenis lomba pada PKB 2016 dan semua jenis peggelaran kami ikuti," ujarnya.

Seniman Lansia Denpasar Pentaskan Sendratari Ramayana

Denpasar, Bali - Para seniman lanjut usia (lansia) melakukan pementasan Sendratari Ramayana diiringi Sekaa Gong Lansia Werdha Shanti Kota Denpasar.

Koordinator Sekaa Gong Lansia Werdha Shanti Denpasar Anak Agung Putra di Denpasar, Rabu mengatakan kegiatan pertunjukan kesenian tersebut merupakan ide Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

"Acara pementasan tersebut bertepatan dengan bulan Purnama (bulan penuh) yang diselenggarakan di Lapangan Puputan Badung. Hal ini juga menghibur masyarakat seusai sembahyang di Pura Agung Jagat Natha, yang bersebelahan dengan lapangan tersebut," katanya.

Ia mengatakan pementasan berkaitan dengan "wewalen" (pertunjukan) di Pura Jagat Natha yaitu pergelaran wayang kulit yang sekarang ini ditambah dengan hiburan pertunjukan kesenian di lapangan Puputan Badung, dengan tujuan untuk membangkitkan kembali sinergitas antara kesenian dan spiritual.

"Pertunjukan kesenian ini sudah dimulai sejak bulan lalu saat bulan Purnama Kedasa dengan pementasan kesenian arja remaja dan kali ini akan menampilkan para tokoh-tokoh seniman lansia yang tergabung dalam Sekaa Gong Lansia Werdha Shanti Kota Denpasar berjumlah 60 seniman," ucapnya.

Dikatakan penampilan para tokoh-tokoh seniman kerawitan (penabuh) akan beraksi pada bulan Purnama Sasih Jiyestha pada Kamis (21/4) pukul 19.30 Wita.

Agung Putra juga menambahkan, pertunjukan kesenian ini akan terus diadakan setiap bulan sekali pada saat Purnama dengan menampilkan pertunjukan kesenian yang berbeda-beda.

"Tujuan utama adalah melestarikan seni budaya Bali, selain juga memberikan hiburan kepada pada masyarakat, khususnya warga Denpasar," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts