Yogyakarta Gagas Wisata Batik

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berniat mengembangkan wisata batik pada 2010, menyusul pengakuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) terhadap batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

"Kami tahun depan akan mengembangkan wisata yang berhubungan batik, misalnya di berbagai kampung batik dijadikan tempat belajar cara membatik," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yulia Rustiyaningsih, di Yogyakarta, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, pengakuan UNESCO atas batik Indonesia tersebut diharapkan dapat membantu upaya melestarikan batik. Rencana awal yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mengembangkan pariwisata minat khusus tersebut adalah mengembangkan wilayah yang sudah terkenal sebagai tempat produksi batik di Kota Yogyakarta. "Salah satunya adalah Kampung Taman di Kecamatan Kraton. Wisatawan bisa diajak belajar membatik," katanya.

Ia berharap wisatawan yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang batik bukan hanya berasal dari mancanegara, tetapi juga wisatawan nusantara. "Wisatawan dalam negeri juga meminati batik. Jika berkunjung ke Yogyakarta mereka selalu mencari batik sebagai cenderamata," katanya.

Menurut dia, Pasar Beringharjo, sebagai pusat penjualan batik, juga akan terus dikembangkan sebagai bagian dari wisata batik di Yogyakarta. Ketua Umum Paguyuban Pecinta batik Indonesia (PPBI), Larasati Sulianti Sulaiman sebelumnya menyatakan pengakuan UNESCO atas batik Indonesia merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap keagungan batik sehingga harus dijadikan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk melestarikannya.

Menurut dia, salah satu usaha pelestarian yang dapat ditempuh adalah mengenalkan batik kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui batik. "Selain itu perlu pula juga dilakukan regenerasi perajin batik," katanya. (kompas.com)

-

Arsip Blog

Recent Posts