Maros Segera Operasikan Wisata Air Modern

Makassar, Sulsel - Pemerintah Kabupaten Maros berusaha mewujudkan cita-citanya sebagai daerah wisata unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan. Selain wisata andalan berupa air terjun Bantimurung, kabupaten ini menyiapkan wahana wisata air (water park) seluas 3 hektare kawasan konservasi hutan nasional Karaengta.

PT Aquana Timpuseng Mineral yang akan membangun tempat tersebut sudah mengantongi izin usaha. Investor lokal ini mulai membangun proyeknya sejak Agustus 2010 lalu. Sekarang telah berjalan sekitar 70 persen. Total investasi berkisar Rp 24 miliar.

“Insya Allah, arena water park beroperasi Mei mendatang. Penyerapan tenaga kerja lokal yang paling diutamakan,” kata Kepala Pemasaran dan Promosi PT Aquana, FAhmy Muchtar, saat jumpa pers di Warung Kopi Phoenam, Jalan Boulevard, Senin (24/1).

Wahana ini dilengkapi fasilitas out bound, restoran cottage, dan meeting room. Ada 10 tempat hiburan yang dihadirkan, yakni kiddy pool, Olympic pool, slider tower, landing pool, flying fox, kiddy flying fox, kiddy out bound, adult out bound, performing stage, dan rafting.

Wahana yang tak jauh dari wisata permandian dan air mancur Bantimurung ini, ungkapnya, telah mengantongi izin penggunaan air tanah, lahan, dan analisa dampak lingkungan. Izin mendirikan bangunan dari Pemerintah Kabupaten Maros juga sudah ada.

Lokasinya berada di dipinggir hutan, namun tidak akan merusak hutan di sekitarnya. “Wahana berdampingan dengan kawasan konservasi hutan nasional. Kawasan konservasi ini bersertifikat hak milik, sehingga hak kelola sepenuhnya di tangan investor,” jelasnya.

Direktur Utama PT Aquana, Amirulla Nur, mengaku sudah lama memegang hak milik lahan seluas 2,8 hektare. “Sebagai anak kelahiran Maros, terpanggil untuk membangun daerah. Kehadiran wahana ini untuk memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat," tuturnya.

Tempat hiburan yang berjarak 40 kilometer dari Kota Makassar dan 25 kilometer dari Kota Maros ini menggandeng pengelola water boom Villa Tjokro Bogor, zoo water park Ragunan, Jakarta, aqua bucket Cilandak Town Square, Jakarta dan water boom Kabayan, Kota Gardenia Cipanas, Bogor.

Termasuk desain dan instalasi kawasan outbound, dikerjakan tim Savanna Indonesia yang pernah membangun outbound Mekarsari, Taman Mini Indonesia Indah, Tenjolaya Bogor, Lollipop Gandaria City, Senayan City.

Kepala Balai Taman Nasional, Agus Budiono mengaku sudah mengetahui lokasi wahana bermain milik investor lokal. Namun dalam pembangunannya, ungkap dia, tidak masuk dalam kawasan hutan nasional Karaengta seluas 43.750 hektare. Pihak pengembang wahana, katanya, tidak memerlukan izin dari Balai Taman Nasional.

“Selama ini tidak ada masalah karena lokasi pembangunan di luar hutan nasional. Namun jaraknya sangat dekat yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki,” ucapnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts