Depbudpar Gandeng SIA untuk Jaring Turis Jerman

Berlin - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) tak kehabisan akal meski hingga kini Uni Eropa masih memberlakukan larangan terbang bagi pesawat Garuda ke Eropa. Buktinya, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaring sebanyak mungkin wisman (wisatawan mancanegara) asal Jerman ke Indonesia.

Salah satu cara yang baru-baru ini dilakukan Indonesia adalah menggandeng perusahaan penerbangan Singapore Airlines (SIA). Dengan cara itu wisman asal Eropa, khususnya dari Jerman, yang ingin ke Jakarta, Bali, atau kota-kota lain yang sedang menggelar beragam acara Visit Indonesia Year 2008 bisa dengan mudah melakukannya setelah terlebih dahulu menyinggahi Singapura.

Sebelumnya, dalam rangka melancarkan kegiatan promosi Visit Indonesia Year 2008, sejumlah pejabat Depbudpar yang sedang mengikuti pameran kepariwisataan terbesar di Dunia, yakni Internationale Turisme Bourse (ITB) Berlin, 9 Maret lalu, juga menggelar jumpa pers di gedung ICC Messe, Berlin.

Jumpa pers itu dihadiri sejumlah wartawan asing dari media kepariwisataan sejumlah negara Eropa yang ingin tahu banyak tentang keindahan pantai-pantai dan panorama alam Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Dari kalangan pejabat pemerintahan Indonesia, selain hadir Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Makmur Widodo, juga tampak datang Staf Ahli Menbudpar Bidang Ekonomi dan Iptek Thamrin B Bachri (yang sebelumnya menjabat Dirjen Pemasaran Pariwisata Depbudpar) dan juga Casey Ow Yong, General Manager Singapore Airlines untuk wilayah Jerman, Austria, Eropa Barat dan Timur.

Menurut Thamrin B Bachri, Depbudpar sengaja mengundang Casey Ow Yong karena melalui kerja sama yang baik dengan pihaknya (SIA), Indonesia akan mendapat banyak kemudahan dalam rangka menjaring sebanyak mungkin wisatawan asing asal Jerman ke Indonesia.

"Dengan bantuan Casey Ow Yong, wisatawan asal Eropa, khususnya yang ada di Jerman, Austria, Eropa Barat dan Timur, yang ingin ke Indonesia bisa diangkut pesawat Singapore Airlines. Setelah singgah di Singapura, wisatawan Eropa bisa ganti pesawat dengan Garuda atau pesawat Indonesia lainnya, seperti LionAir, AdamAir, Batavia Air, atau Swiwijaya Air yang secara regular menerbangi sejumah kota-kota wisata di Indonesia bagian barat dan timur hingga Singapura. Bisa juga wisatawan asing itu langsung menggunakan pesawat Singapore Airline menuju Jakarta atau Denpasar, Bali," ujar Thamrin B Bachri seperti dikutip Antara di Berlin, pekan lalu. Casey Ow Yong sendiri mengatakan, hingga sejauh ini respons masyarakat Eropa terhadap kepariwisataan Indonesia sudah cukup bagus. Dan Singapore Airlines banyak membantu melancarkan para turis asal Jerman yang ingin ke Indonesia. "Kami mencatat ada 126 penerbangan ke Indonesia dari Singapura setiap minggunya. Kerja sama itu kami lakukan dalam rangka ikut menyukseskan Visit Indonesia Year 2008," ujar Casey lagi.

Dia juga mengatakan, khusus turis dari kawasan Eropa yang ingin ke Indonesia, setiap harinya dilayani delapan penerbangan langsung dari Frankfurt ke Jakarta dan tiga kali ke Denpasar.

Selain itu, anak perusahaan Singapore Airlines, Silk Air, juga melakukan penerbangan tujuh kali seminggu ke Balikpapan, 3 kali ke Lombok, dan 4 kali seminggu ke Manado, 15 kali seminggu ke Medan, 3 kali ke Palembang, dan 14 kali ke Surabaya, serta 3 kali seminggu ke Solo.

Dari Berlin, perwakilan pusat informasi pariwisata Indonesia di Jerman, Monika Blanchian, menginformasikan jumlah wisatawan Jerman yang datang ke Indonesia pada tahun 2007 tercatat 116.868 orang, naik dibandingkan tahun 2006 yang hanya 106.629 orang.

Dalam menyambut Visit Indonesia Year 2008, sepanjang tahun 2008 digelar sebanyak 100 event internasional, di antaranya Java Jazz Festival, International Surfing Competition, serta Borobudur International Festival. Pekan lalu, rencana dilangsungkannya Festival Danau Sentani di Jayapura pada Juni mendatang juga sudah diumumkan kepada masyarakat pariwisata Eropa di ITB Berlin, tetapi responsnya belum ketahuan apakah akan banyak atau tidak masyarakat Eropa menyaksikan Festival Danau Sentani tersebut nantinya.

Masih banyak kegiatan lainnya yang digelar dalam rangka VIY di ITB Berlin, di antaranya International Dragon Boats, Kejuaraan Badminton Piala Thomas dan Uber, Bali International Triathlon, Tanah Lot Festival, serta Indonesia International Travel Fair.

Untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara yang ditargetkan sebanyak tujuh juta orang juga diresmikan beberapa hotel baru seperti Kura Kuta Resort & Spa, Tugu Lombok Resort di Lombok, dan tiga hotel baru di Bali masing masing St Regis & Resident, Banyan Tree Ungasan, Angsana Bali Resort, serta Ritz-Carlton Pacific Place di Jakarta.

Untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan asing, Thamrin B Bachari mengatakan, visa on arrival (VaA) yang diberlakukan di 52 negara, ditambah lagi di 11 negara masing-masing untuk wisatawan dari Aljazair, Ceko, Fiji, Latvia, Libya, Lithuania, Panama, Rumania, Slovakia, Slovenia, dan Tunisia.

Anjungan Indonesia di ITB Berlin yang menampilkan replika patung Garuda Kencana didukung oleh sekitar 65 industri perhotelan, agen perjalanan dan spa, serta lima pemda masing-masing Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lombok Barat, dan Jayapura.

ITB Berlin yang digelar sejak 1980 diikuti lebih dari 10.000 peserta pameran dari 180 negara serta 180.000 pengunjung. Acara ini berlangsung sejak 5 Maret yang diwarnai dengan aksi mogok angkutan umum serta badai salju.

Sumber: www.suarakarya-online.com (13 Maret 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts