Wisman Butuh Rasa Aman dan Efisien

Jakarta - SITA, spesialis dalam komunikasi angkutan udara dan solusi TI di dunia mengadakan acara "SITA Indonesia Aviation IT Forum" di Four Season Hotel Jakarta, Rabu (3/11/2010). Acara ini padat dengan perwakilan dari maskapai penerbangan asal Indonesia maupun asing dan instansi pemerintah. Forum ini mengangkat topik mengenai penggunaan teknologi pada bandara maupun maskapai penerbangan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, sekaligus efisiensi bandara dan maskapai.

Dalam sambutan pembuka yang disampaikan oleh Damian Hickey, SITA Regional Vice President South Asia & India, menyebutkan bahwa forum ini baru pertama kali diadakan di Indonesia. Ia pun berharap akan berkembang menjadi diskusi mengenai penerbangan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam sambutannya menyatakan bahwa bandara menjadi pintu utama yang merefleksikan orang-orang yang berada di luarnya. Bandara sebagai pusat bisnis, lanjut Freddy, perlu ditingkatkan. Karena itu implementasi teknologi mesti ada di bandara. Hal ini akan meningkatkan pelayanan dan meramaikan kompetisi dunia penerbangan. Agar hal ini dapat terwujud, perlu ada kerja sama dengan pembuat kebijakan, pemilik, operator sampai stakeholder.

Dalam acara ini dibahas pula pangsa pasar penerbangan di Asia dan Indonesia, tren dan peran IT dalam pemenuhan kebutuhan penumpang, pembahasan bandara masa depan yang mengimplementasikan IT, IT untuk keamanan, dan meningkatkan pelayanan melalui teknologi yang mampu memangkas biaya.

Menurut Damian, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kebutuhan yang tinggi akan penerbangan. Karena itu penggunaan IT di bandara dan maskapai penerbangan diharapkan akan meningkatkan pengalaman penumpang dalam mengudara.

Damien juga menuturkan bahwa tren saat ini adalah self service, misalnya pembelian tiket sampai check-in pesawat secara online, sehingga penumpang tidak perlu mengantre di loket. Berdasarkan survei yang dilakukan SITA di 7 bandara internasional yang tersebar di dunia, penumpang mau membayar lebih untuk check-in di luar bandara, namun masih sedikit bandara dan maskapai yang memiliki fasilitas ini.

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti, saat ini pemerintah sedang mengusahakan dan mengimbau untuk maskapai lebih menggunakan sistem e-ticket. Hal ini tentu lebih efisien dan alur penumpang lebih cepat. Namun penggunaan IT tetap harus dibarengi dengan standar keamanan.

Jika penggunaan IT benar-benar terwujud tentu akan sangat berdampak pada pariwisata Indonesia. Wisatawan asing yang datang akan merasa lebih efisien dan teknologi dapat mempermudah mereka. Hal ini diungkapkan oleh Tengku Burhannudin, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA).

"Tentunya ini hal yang positif, incoming turis kita rata-rata dari negara maju. Jadi dengan IT masuk ke negara kita nantinya tidak bingung dan tidak merasa dipersulit," kata Tengku.

Saat ini beberapa maskapai penerbangan Indonesia sudah menerapkan kemudahan dalam pelayanan dengan fasilitas online seperti e-ticket.

-

Arsip Blog

Recent Posts