Kemah Budaya Nasional di Gelar di Balekambang Solo

Solo. Jateng - Suasana Taman Balekambang yang biasanya ramai oleh pengunjung wisata, mulai hari Minggu tampak beda.

Sejumlah sudut taman tampak dipenuhi para siswa berpakaian pramuka. Selain itu di dekat lokasi Pintu Utara Taman Balekambang terlihat ratusan tenda berjajar dengan beragam hiasan.

Ya, mulai hari Minggu kemarin hingga tanggal 2 Mei mendatang Taman Balekambang digunakan untuk kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) yang diikuti sekitar 750 peserta pramuka tingkat penggalang dari 34 provinsi di Indonesia.

Sinta Kurnia seorang peserta dari Kwarda Provinsi Riau mengaku sempat merasa bingung dan lucu ketika mendengar logat bicara peserta provinsi lainnya.

Meski begitu dirinya merasa senang karena melalui kegiatan Kemah Budaya Nasional tersebut bisa menjaring persahabatan dengan saudara-saudaranya di seluruh Indonesia.

"Saat kumpul dengan peserta lainnya kita sempat bingung memahami bahasanya terutama logat dari beragam daerah yang unik dan lucu," katanya, Senin (28/4).

Rasa senang dan bangga juga dirasakan Helga Linda, Pembina Pendamping Kwarda Provinsi Papua.

Helga mengaku tenda kemah Papua justru banyak dikunjungi peserta kemah dari provinsi lain. Mereka ada yang meminta foto bareng dan sekadar ngobrol.

"Ini untuk kami baru pertama kali ikut. Cukup menarik, dibandingkan tenda lainnya tenda milik kami banyak dikunjungi peserta lain. Ada yang minta tandatangan dan juga mengajak foto bareng sepeti dari Bali, Minahasa, banyak diantaranya yang tertarik dengan kami," kata Helga.

Kwarda Provinsi Papua akan membawakan tari-tarian budaya daerah setempat serta sejumlah kerajinan tradisional khas Papua.

"Kami akan membawakan tari Wawaite dari Wamena yang akan dipadukan unsur modern biar lebih menarik. Selain itu kami juga akan menampilkan beberapa kerajinan tradisional Papua seperti gelang seka, cincin, busur panah serta hiasan kepala khas Papua," jelasnya.

Pembina upacara Kemah Budaya Nasional, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menyebutkan pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan di Indonesia wajib menjadi kegiatan ekstrakurikuler di setiap sekolah.

Pramuka memiliki peran penting dalam membangun generasi muda yang terampil dan berkarakter.

Sesuai Kurikulum 2013 maka pendidikan kepramukaan menjadi ekstrakurikuler wajib di jenjang SD, SMP, SMA/SMK sederajat.

"Kemendikbud sadari pentingnya gerakan Pramuka untuk membentuk individu yang unggul, berkarakter, dan terampil. Sebab itu melalui penyempurnaan Kurikulum 2013, pramuka menjadi esktrakurikuler wajib di semua sekolah," ujarnya di hadapan ratusan pramuka penggalang peserta KBN.

Nuryanti berharap KBN dapat diselenggarakan tiap tahun karena mampu menjalin persahabatan dan kebersamaan serta memperkokoh persaudaraan persatuan.

-

Arsip Blog

Recent Posts