TNBD Jambi Dikembangkan Jadi Tujuan Wisata Alam Dunia

Jambi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun, Provinsi Jambi akan mengembangkan sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) di kabupaten itu menjadi kawasan tujuan wisata alam untuk masyarakat dunia.

“Untuk tahap pertama pemerintah kabupaten setempat akan membangun sarana lintas alam (outbound) menuju tahun wisata Sarolangun 2010 dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Bupati Sarolangun Hasan Basri Agus di Sarolangun, Senin.

Pembangunan pariwisata menjadi salah satu prioritas daerah itu menuju "Sarolangun Emas 2011", untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Sebab di Sarolangun masih terdapat 8.102 kepala keluarga tergolong keluarga pra sejahtera.

Ia menambahkan, pembangunan sarana lintas alam itu tidak akan menganggu kelestarian TNBD seluas 60.500 hektar yang berada di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Sarolangun, Tebo, dan Batanghari.

TNBD di Kecamatan Air Hitam, Kab. Sarolangun menjadi tempat habitat komunitas suku anak dalam atau Orang Rimba (Suku Kubu), juga memiliki keanekaragam hayati yang cukup baik dan menarik dikunjungi wisatawan mancanegara.

TNBD juga menjadi daerah lintasan gajah Sumatera menuju kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, serta lintasan atau kawasan lompatan Harimau Sumatera, yang tidak bisa ditemui di daerah lain.

Keunikan TNBD akan dijadikan paket wisata alam yang bernilai jual untuk menarik kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang mencintai keaslian alam.

TNBD berjarak lebih kurang 60 km dari pusat Kota Kabupaten Sarolangun atau 150 km dari arah barat Kota Jambi.

Untuk kelancaran transportasi darat ke TNBD, Pemkab Sarolangun pada 2008 akan mengalokasikan dana pembangunan jalan yang rusak mulai Simpang Pauh-Air Hitam sepanjang 30 km senilai Rp10 miliar dan dibantu Pemprov Jambi Rp3,2 miliar, sehingga total senilai Rp13,2 miliar.

Pada 2008 ini Bupati Sarolangun menjamin jalan menuju ke TNBD sudah mulus untuk kelancaran transportasi angkutan barang dan jasa, serta produksi komoditi pertanian dan perkebunan.

Sumber: www.mediaindonesia.com (5 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts