Seni Kontemporer Promosikan Pariwisata Indonesia

Jakarta - Karya seni bisa menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar, mengatakan promosi pariwisata Indonesia bisa dilakukan melalui karya seni, khususnya seni kontemporer.

"Karya seni kontemporer outputnya bisa bermacam-macam. Misalnya dikembangkan menjadi suvenir khas Indonesia," ujar Sapta pada konferensi pers penyerahan hasil karya seniman asal Belgia, Claude Biche Lavalle di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Sapta mencontohkan kartu pos yang menampilkan karya Claude Lavalle yang juga mencantumkan informasi mengenai kultur Indonesia yang diangkat.

"Ini merupakan bentuk karya yang sangat kita butuhkan, baik dalam bentuk merchandise, artwork, dan lain-lain karena masih sangat jarang di sini," katanya.

Karya milik Claude Lavalle menggabungkan fine art Indonesia dengan teknologi digital photoshop sehingga tidak hanya menghasilkan lukisan di dalam canvas, namun juga berbentuk soft copy digital.

Karya bertema ’Bead Photoshop Art’ tersebut mengangkat keragaman budaya Indonesia sehingga dinilai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bisa membantu mempromosikan pariwisata Indonesia.

Menurut Sapta, seni sebagai bagian dari industri kreatif di bidang pariwisata sebenarnya telah lumayan berkembang di Indonesia, seperti yang banyak ditemukan pada suvenir khas setiap daerah. Hanya saja pemanfaatan seni kontemporer dalam bidang ini masih tergolong baru di Indonesia.

"Karya-karya yang dihasilkan oleh Claude Lavalle saya harap menjadi perangsang bagi para seniman Indonesia untuk menghasilkan karya-karya yang bisa dimanfaatkan untuk promosi pariwisata," kata Sapta.

-

Arsip Blog

Recent Posts