Cuma 13 Bahasa Daerah yang Punya Aksara

Makassar, Sulsel - Sekitar 700 bahasa daerah yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, hanya 13 bahasa daerah yang memiliki aksara dan sistem bahasa.

"Ke-13 bahasa daerah itu masih memiliki dokumentasi dan sistem bahasa yang cukup lengkap. Yang lainnya hanya berupa bahasa tutur dan sulit menemukan lagi aksaranya," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia Prof Dr Achadiati Ikram di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/4).

Bahasa daerah yang memiliki sistem bahasa yang lengkap dan aksaranya ataupun dokumentasinya masih ditemukan hingga saat ini berasal dari Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, kelompok bahasa-bahasa Melayu di Sumatra bagian tengah dan Sumatra Selatan.

Selain itu, lanjut Achadiati, bahasa daerah Sunda, Jawa, Madura, Bali, Bugis, Sasak, Makassar, dan Buton masih dapat ditemukan aksaranya, termasuk para penuturnya di daerah asal.

Dominannya bahasa daerah yang tidak memiliki aksara, karena kelemahan dalam pendokumentasian di kalangan masyarakat. "Kalau kita ke pelosok desa, kerap ditemukan hanya tiga penutur. Itu pun semua sudah lanjut usia," katanya.

Akibatnya, ketika ahli bahasa menemukannya untuk membantu menuliskan aksara dari bahasa daerah itu, pengucapan bahasa daerah yang benar dan tepat sudah sangat sulit ditemukan, karena penuturnya sudah lanjut usia.

"Mereka sudah tidak memiliki gigi yang lengkap, sehingga akan mempengaruhi pengucapan," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts