Aneka Lomba Warnai Rampai Seni Budaya Melayu

Lingga, Kepulauan Riau - Perhelatan tahunan Rampai Seni Budaya Melayu (RSBM) kembali digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lingga 30 November sampai 7 Desember mendatang di Daik dan Dabo Singkep. Sejumlah lomba digelar yang diikuti perwakilan kecamatan, seperti lomba pengolahan pangan lokal, lomba gasing, lomba lagu Melayu, pementasan bangsawan, lomba berzanji dan sejumlah lomba lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lingga, M Ishak mengatakan, pihaknya sengaja menggelar di dua lokasi agar kegiatan ini bisa lebih semarak dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Pembukaan dilakukan di Daik tanggal 30 November dan berlangsung sampai 3 Desember. Selanjutnya di Dabo Singkep dari tanggal 4 sampai 7 Desember. Kegiatannya antara lain, pementasan bangsawan, lomba rebana, lomba tari tradisi, tari kreasi, pameran bongsai dan lukisan. ”Pembukaan di Daik, sedangkan penutupan di Dabo”, katanya.

Kata Ishak, RSBM yang digelar setiap tahun tujuannya ingin mengimplementasi dari visi Kabupaten Lingga yang ingin mewujudkan Lingga sebagai bunda tanah Melayu. Selain itu juga ingin melestarikan budaya Melayu yang belum dan sudah berkembang di Lingga. Tujuan lain juga untuk memberikan apresiasi seni budaya Melayu. ”Kita juga ingin melihat sejauh mana hasil pembinaan yang telah dilakukan selama ini,” ujarnya.

Kata Ishak, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selain dibiayai APBD Lingga juga dapat suntikan dana APBN melalui Disbudpar Provinsi Kepri. Ia menyebutkan kegiatan RSBM jauh-jauh hari telah disampaikan ke pihak kecamatan. (dea)

Arung Jeram dan Berburu Ikan di Air Berau

Bengkulu - Pemkab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai mempromosikan objek wisata sungai Air Berau untuk dijadikan wisata arung jeram bertaraf Internasonal karena alamnya cukup mendukung dan belum terjamah.

"Sungai yang berada di bantaran jalan lintas Barat (Jalinbar) Bengkulu itu, juga berpotensi menjadi lokasi kegiatan berburu ikan," kata Kabag Humas Pemkab Mukomuko Yanzuri Nawawi, Selasa (17/11).

Sungai Air Berau berjarak 30 Km dari Kota Mukomuko sangat cocok untuk wisata arung jeram, karena debit air deras dan penuh rintangan jika dijadikan lokasi arung jeram.

"Debit air sungai Berau itu levelnya tingkat tiga cocok untuk penggemar olah raga arung jeram pemula dan profesional," katanya.

Selain air sungai yang jernih, di tempat itu juga banyak terdapat spesies ikan. Wisatawan bisa melakukan kegiatan menangkap ikan. Di bagian hulu sungai Air Berau terdapat air terjun dalam hutan perawan dan belum tersentuh masyarakat, sehingga para wisatawan dapat menikmati kesejukan alam.

Pesona alam yang indah dan mempesona itu diyakini bisa mengundang para wisatawan dari luar Provinsi Bengkulu, terlebih sekarang sudah didukung adanya penerbangan rutin ke Kabupaten Mukomuko.

Obyek wisata itu nantinya bisa dijadikan konsep pembangunan Air Berau atau pembangunan Desa Air Berau jika melihat kultur budaya yang ada.

Budaya lainnya bisa disajikan dengan menebar benih dengan nuansa adat, disamping menawarkan acara adat pernikahan ’Anak daro mandi ke air" artinya anak bayi baru lahir langsung dimandikan ke sungai.

Untuk mempromosikan wisata arung jeram itu Pemkab akan membuat stiker dalam jumlah banyak yang disebar ke berbagai tempat strategis seperti di Bandara Fatmawati Bengkulu dan melalui biro-biro perjalanan dan wisata.

Ketua Pembentukan persiapan desa Air Berau, Asra, mengatakan, promosi wisata tersebut nantinya bisa dilakukan dengan memperbanyak baliho yang dipasang di berbagai penjuru Provinsi Bengkulu, terutama wilayah perbatasan.

"Bila program tersebut bisa terwujud Desa Air Berau menjadi obyek wisata andalan Provinsi Bengkulu, terutama wisata arung jeram," katanya.

Indonesia Belajar Pariwisata Kerakyatan di Rumania

London, Inggris - Indonesia yang tengah mengembangkan pariwisata kerakyatan sangat terkesan dengan semangat dan dukungan pemerintah Rumania dalam usaha pemberdayaan masyarakat.

Hal itu terungkap dalam acara jumpa pers yang menutup rangkaian kunjungan delegasi Kantor Kementerian Perekonomian ke Rumania sejak pekan lalu. Demikian disampaikan Sekretaris Tiga Ekonomi, KBRI Bucharest, Fattah Hardiwinangun, Selasa (17/11).

Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Industri Pariwisata dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Perekonomian Dr Hamdan mengatakan, saat ini Indonesia sedang mengembangkan usaha mikro melalui pemberdayaan industri pariwisata.

"Kami terkesan dengan semangat tinggi pemerintah Rumania dalam mendukung usaha-usaha pemberdayaan masyarakat yang disokong Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti ’Fundatia ADEPT Transilvania’," ucapnya.

Selama di Rumania, Dr Hamdan dan KBRI Bucharest berdiskusi dengan sejumlah pihak seperti Kementerian UKM, Badan Penanaman Modal Asing Rumania (ARIS), dan Kementrian Pariwisata Rumania.

Bersama LSM ADEPT, Dr Hamdan juga mengunjungi beberapa lokasi proyek pengembangan pariwisata di kawasan Tarnava Mare, Transylvania yang berhasil mengembangkan industri pariwisatanya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal. "Strategi kami adalah bagaimana pengusaha lokal bisa bersaing di pasar global," ujar Jim Turnbull, salah seorang pendiri Fundatia ADEPT.

Dikatakannya, pada awal 2006 mereka membawa sejumlah pengusaha selai dari Tarnava Mare untuk ikut pameran produk pangan di Turin, Italia.

Fundatia ADEPT, merupakan lembaga swadaya masyarakat yang berkiprah pada pengembangan agrikultur dan perlindungan lingkungan hidup.

Hamdan yakin, Indonesia juga memiliki daerah-daerah yang potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi pariwisata berbasis ekonomi kerakyatan. Indonesia dan Rumania diharapkan dapat bekerja sama dalam pemberdayaan UKM sebagai bagian promosi pariwisata kedua negara.

5 Hari di Singapura, 2 Hari di Batam

Batam, Kepulauan Riau – Visit Batam 2010 akan lebih bertambah gregetnya. Hal itu ditandai dengan promosi wisata dan Visit Batam 2010 oleh pelaku usaha travel asal China di negara tirai bambu tersebut. Travel China juga membuat terobosan dengan membuat program wisata, dimana wisatawan asal China melakukan perjalanan selama 5 hari di Singapura, selanjutnya 2 hari akan stay di Batam.

”Tadi siang, kita sudah membuat satu peta khusus Batam dan satu peta Batam, Bintan Karimun yang akan dibawa dan dipromosikan pengusaha travel China di negara mereka,” ujar Ketua Batam Tourism Board, Rahman Usman usai bertemu dengan Tan Kee Bon, dari A+3 Travel PTE LTD Singapura dan perwakilannya di China, dan Direktur VIP Tour, Andika Lim, kemarin.

Ditambahkan Rahman, dari hasil pembicaraan dengan pelaku bisnis travel China diperoleh masukan dari mereka bahwa destinasi wisata di Batam masih kurang. ”Karena itu, mereka akan kita bawa lagi ke Bintan dan Lobam untuk melihat destinasi wisata di sana dan daerah lain,” urainya.

Rahman mengatakan, pihaknya akan mengagendakan agar pelaku usaha travel China itu akan kembali lagi ke Batam. ”Kita ingin melanjutkan pembicaraan seputar potensi wisata di Batam, Bintan dan Karimun serta daerah lain di Kepri,” cetusnya.

Sementara itu, Direktur VIP Tour, Andika Lim mengatakan pihaknya menyambut baik upaya A+3 Travel PTE LTD ke Batam. ”A+3 Travel Singapura yang datang hari ini punya perwakilan di China yang akan mendatangkan turis ke Batam. Mereka nanti akan sekaligus mempromosikan Batam dan Visit Batam 2010 ke pebisnis dan wisatawan China,” urainya.

Andika menegaskan, selama ini grup wisata dari China ke Batam masih belum terlalu signifikan. ”Kebanyakan grup wisata kita dari Singapura, Malaysia, Thailand, kalau dari China relatif belum banyak. Makanya kita menyambut baik kerja sama dengan A+3 Travel PTE LTD,” katanya. Terpisah, Tan Kee Boon, bos A+3 Travel PTE LTD Singapura menegaskan, pihaknya akan membawa grup tur baik yang ingin berwisata maupun mencari peluang bisnis dari China ke Batam. (hda)

-

Arsip Blog

Recent Posts