Astaga... Tarif PSK SMP di Jateng hanya Rp 10 Ribu

WONOGIRI – Hasil tangkapan Polres Wonogiri, Jawa Tengah ini bisa jadi mengagetkan banyak pihak. Betapa tidak, pihak kepolisian berhasl membongkar kasus prostitusi yang melibatkan siswi SMP Negeri di Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Bukan hanya itu yang lebih mencengangkan adalah, tarif PSK siswi SMP tersebut hanya Rp 10 ribu sekali kencan.

PSK siswi SMP yang ikut diamankan adalah AR (14). Ia tercatat sebagai siswi kelas 2 SMP Negeri di Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Kepada polisi AR mengaku menjajakan dirinya melalui SMS dan telepon. Ternyata, banyak pria hidung belang yang menikmati tubuh AR adalah teman sekolahnya sendiri. Sebagiannya lagi pemuda di Desa Ngargoharjo, Giritontro.

Pria hidung belang yang ingin menikmati kemolekan tubuh AR terlebih dahulu berkomunikasi melalui pesan singkat atau telepon. Setelah tarif disepakati, mereka lalu janjian untuk melakukan transaksi.

Dari kasus tersebut, polisi telah mengamankan dua pelaku, yakni Alex (20) dan IR (17), keduanya warga Desa Ngargoharjo. Kepada polisi, Alex dan IR mengaku pernah menikmati layanan AR.

“Transaksi dilakukan lewat SMS, korban minta Rp 10 ribu sekali kencan,” kata Kapolres Wonogori AKBP Windro Akbar Panggabean. (one/mas)

Siswi SMP Beprestasi Jadi PSK dengan Tarif…

JAKARTA – Sindikat trafficking yang diungkap Polsektro Taman Sari kemarin membuat mengelus dada. Seorang muncikari berusia 19 tahun ditangkap setelah terbukti menjual dua pelajar bernama samaran Astrid dan Ida. Astrid berusia 16 tahun dan dikenal sebagai bintang kelas dengan peringkat tak pernah terlempar dari tiga besar. Ida masih berusia 15 tahun dan duduk di kelas IX SMP.

“Berdasar pengakuan mereka kepada kami, keduanya rela dijual muncikarinya karena masalah ekonomi,” kata Kapolsektro Taman Sari AKBP Nasriadi. “Sangat disayangkan. Apalagi, saya melihat langsung rapornya. Dia memang juara kelas,” imbuh perwira dengan dua melati di pundaknya tersebut.

Astrid diamankan dari sebuah hotel di Jakarta Barat ketika hendak melayani tamunya. Dia diamankan beserta Ida. “Kami miris ketika melakukan penangkapan,” tambahnya.

Keduanya dijual seorang muncikari dengan nama samaran Sinta. Nama terakhir tersebut juga bekerja sebagai PSK. Namun, usianya sudah 19 tahun. “Dia membanderol layanan esek-esek-nya seharga Rp 1 juta per short time (biasanya sejam setengah untuk sekali main, Red),” jelas Nasriadi.

Perekrutan keduanya berawal saat keduanya bertemu dengan Sinta di kawasan Tanggul, Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, pada Oktober 2016. Di tempat itu, mereka berkenalan hingga akhirnya kedua pelajar direkrut Sinta. Setelah pertemuan tersebut, keduanya sepakat ikut bekerja dan menjadi anak buahnya. Astrid diketahui sudah empat kali melayani pelanggan, sedangkan Ida baru dua kali.

Nasriadi menambahkan, para korban dan muncikari sering membagi hasil dari prostitusi tersebut. Korban mendapatkan 70 persen dari upah dan muncikarinya 30 persen. “Korban dan pelaku kami tangkap Kamis kemarin di hotel di kawasan Taman Sari,” ungkapnya.

Nasriadi menduga, masih ada korban lain dari sindikat prostitusi di bawah umur itu. Apalagi, ada pelaku lain yang menghubungkan Sinta dengan para pelanggan. “Sinta ini bekerja untuk orang yang disebutnya kakak-kakakannya muncikari juga. Ini yang sedang kami telusuri dan kejar sindikat tersebut,” ungkapnya.

Astrid maupun Ida kini dikembalikan kepada orang tua mereka untuk dilakukan pembinaan. WP beserta pelaku AD ditahan di Polsek Taman Sari. Mereka dikenai pasal 81 jo 82 jo 88 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Di sisi lain, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyatakan, model perekrutan yang dialami Astrid maupun Ida kerap terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. (gum/c25/ano)

Gila… Wisata Malam di Bogor Tawarkan Seks Eceran

BOGOR – Ibarat dua sisi mata uang, dunia wisata pun memiliki sisi gelap. Apalagi kalau bukan praktik prostitusi, Narkoba, dan peredaran minuman keras ilegal.

Nah, bicara ”bisnis lendir”, ada fenomena anyar yang kini marak di Kota Hujan. Akibat persaingan ketat, sejumlah pekerja seks komersial (PSK) nekat menjajakan diri secara ”eceran”.

Akhir pekan kemarin, Radar Bogor menelusuri kebenaran kabar terkait PSK eceran tersebut. Tak perlu jauh-jauh ternyata. Hanya beberapa ratus meter saja dari belakang kawasan Plaza Balaikota Bogor.

Di lokasi itu, tepatnya di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, sejumlah perempuan yang dimaksud, dapat dengan mudah ditemui.

“Mau main?,” tanya DW, PSK yang baru saja mangkal di kawasan Dewi Sartika, kepada Radar Bogor. Untuk mendapat informasi lebih dalam, pewarta ini pun menyerahkan beberapa lembar rupiah kepada perempuan berambut sebahu itu.

“Bisa Rp300 ribu, untuk sewa kamar beda lagi, ya,” ucapnya.

Wanita asal luar Pulau Jawa itu akhirnya bisa dibawa ke sebuah wisma, di sekitaran Panaragan. Kondisi wisma sudah tak layak ditempati. Namun sepertinya, wisma tersebut menjadi lokasi tetap ”bisnis lendir” kelas bawah di Kota Bogor.

Berada di salah satu kamar, di bagian sudut wisma, wartawan ini mulai mengorek keterangan dari sang kupu-kupu malam. DW membenarkan adanya praktik prostitusi eceran.

Menurutnya, yang dimaksud eceran dalam hal ini adalah layanan seks bagi si pelanggan. Pilihannya, seks keseluruhan, oral, dan yang termurah, hanya melakukan hand job.

“Harganya beda-beda. Yang paling murah, ya, yang pakai tangan doang,” ucapnya.

Penuturan DW selanjutnya sempat mengejutkan pewarta ini. Menurut DW, pelanggan untuk layanan eceran termurah (hand job), kebanyakan dari kalangan pelajar SMP.

“Tapi kalau aku nggak. Itu nggak termasuk tongkrongan aku. Mintanya tetap full, mau main atau nggak,” akunya.

Namun DW mengakui, pelanggannya banyak dari kalangan mahasiswa. Meski masih di bawah umur, menurutnya, untuk urusan ‘bercinta’ mereka sudah seperti orang dewasa. Tak ada kecanggungan bagi DW, asalkan ada pemasukan.

Di ujung percakapan, DW sempat meluapkan kekesalannya kepada Satpol PP yang kerap melakukan razia. Dia juga mengaku kapok beroperasi di wisma-wisma lain, karena kerap menjadi target Satpol PP.

“Saya sempat jatuh pas ada razia. Sekarang itu Satpol PP nyamar nggak pakai seragam tapi pakai mobil pribadi, banyak yang kejebak,” ujarnya.

Untuk penghasilan, DW pun terbuka. Selama satu bulan, dia dapat mengantongi lebih dari Rp5 juta. Bahkan DW bisa memiliki tiga kendaraan bermotor yang kerap disewakannya.

“Motor ada tiga, satu sudah lunas. Cicilannya Rp1.600.000, satu lagi Rp600 ribu,” ujar mantan TKW itu, menutup obrolan.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Gakperda Satpol PP Kota Bogor, Lili Sutarwili mengaku belum mengetahui praktik terbaru prostitusi tersebut.

“Mungkin itu cara mereka, dengan sistem buka eceran untuk mendapatkan pelanggan. Tapi kita tak ambil pusing, jika memang kedapatan maka akan kita tangkap,” ujarnya.

Menurut Lili, meski Satpol PP Kota Bogor kerap melakukan razia, proses pembinaan para PSK berada di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bogor. Sehingga menurutnya, harus ada koordinasi dan sinergi seluruh instansi yang terlibat.

“Tujuan menertibkan untuk apa? Mereka bilang (instansi terkait), kalau PSK tidak setuju dibina harus dilepaskan. Sepertinya ada yang misskomunikasi,” tukasnya. (ded/radarbogor)

Berkas Korupsi Bantuan Mendiknas Diserahkan

Merauke - Berkas kasus dugaan korupsi penyalahgunaan bantuan dari Mendiknas ke SDN II Merauke dan Xaverius I masing-masing sebesar Rp 100 juta sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Merauke.

“Berkas dua kasus korupsi tersebut sudah kami serahkan ke kejaksaan,” kata Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kasat Reskrim AKP Hadi Ramdani, SH, ketika ditemui Cenderawasih Pos, di ruang kerjanya, Senin (13/4).

Sekadar diketahui, kasus dugaan korupsi dana bantuan sebesar Rp 100 juta tersebut bermula saat Mendiknas mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Merauke Tahun 2005 lalu. Setelah kembali dari Merauke, kemudian kedua kepala sekolah tersebut mengajukan proposal untuk rehab gedung sekolah. Kemudian dana Rp 100 juta turun melalui rekening sekolah.

Namun, dana tersebut tidak digunakan untuk merehab sekolah. Dana yang masuk ke rekening sekolah itu diduga disalahgunakan alias dikorupsi oleh kepala sekolahnya. Kasus itu baru terungkap saat pihak sekolah melaporkan ke pihak kepolisiaan terkait dugaan penyalahgunaan dana bantuan dari Mendiknas tersebut.(ulo)

Sumber: cenderawasihpos.com, Selasa, 14 April 2008

KPK Harus Turun ke Kabupaten Asmat

oleh : Salviah Ika Padmasari
Makassar - Dugaan penyelewengan dana senilai ratusan miliar rupiah di wilayah Kabupaten Asmat, Papua, yang terjadi sejak beberapa tahun silam, belum juga diungkap.

Bahkan setelah dilaporkan langsung ke Komisi Pemberantasan Koupsi (KPK) di Jakarta sejak 2006 oleh sekelompok warga kritis yang bergabung dalam sebuh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), badan pembasmi korupsi ini tak juga bergerak.

Suwardi AM Nurdin, koordinator Pemantau Dana Subsidi Indonesia (PEDAS) wilayah Asmat Papua menyebutkan, hampir semua dinas-dinas di Kabupaten Asmat khususnya empat dinas yang tergolong 'basah'.

Lembaga itu adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan diduga keras melakukan tindak korupsi.

Terindikasi oleh banyaknya proyek pembangunan yang tidak ditenderkan melainkan melalui penunjukan langsung dengan alasan darurat.

Selain itu, dugaan penyalahgunaan dana berupa tidak adanya transparansi sisa dana yang digunakan dalam sejumlah proyek.

Untuk satu proyek ditenderkan harus dipublikasikan melalui media massa nasional, berdasarkan PP No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

“Berdasarkan hasil investigasi kami sejak tahun 2006, dugaan korupsi di Kabupaten Asmat oleh hampir semua kantor dinas mencapai ratusan miliar rupiah. Ini kami sudah laporkan di KPK tapi belum ada respon hingga sekarang ini,” tukas Suwardi AM Nurdin saat berada di Makassar, Sabtu (12/4).

Suwardi menjelaskan, sebenarnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Papua sudah turun

langsung dan mendapat sejumlah temuan kasus korupsi atau penyelewengan proyek pemambangunan, tapi temuan itu dibiarkan mengendap tanpa tindak lanjut.[L2]

Sumber : http://inilah.com/ Sabtu, 12 April 2008

Istana Negara Bantah Sebagai Sumber Korupsi

JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Rajasa membantah pernyataan seniornya di Partai Amanah Nasional (PAN) Amien Rais yang mengatakan Istana sebagai sumber korupsi.

Manurut Hatta, justru dari Istana-lah upaya pemberantasan korupsi dimulai pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Pemerintah saat ini amat konsisten dengan penegakan hukum yang disebut Presiden dengan program nasional anti-korupsi. Dan itu berangkatnya dari istana, kata Hatta di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (11/4).

Menurut Hatta, capaian pemerintah dalam pemberantasan korupsi justru sangat luar biasa dibanding pemerintahan sebelumnya. Dan itu bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pemerintahan saat ini amat konsisten menegakkan anti-illegal logging, fishing, KKN, trafickingdan itu jelas ada capaianya. Hasil kerja pemerintahan SBY-JK dalam program perang melawan korupsi selama ini sudah terlihat jelas. Masyarakat tidak perlu meragukan konsistensi kelanjutan program penegakan hukum tersebut, kata Hatta.

Sebelumnya, Amien Rais dalam sebuah acara di Jakarta mengatakan bahwa peristiwa penangkapan anggota DPR Al Amin Nur Nasution oleh KPK adalah hal yang biasa dalam pemberantasan korupsi, kecuali KPK mau membongkar kasus korupsi di Istana yang selama ini menjadi sumber korupsi.

Penangkapan KPK terhadap Al Amin belum cukup selama Istana belum betul-betul memberantas korupsi. Saya yakin sumber korupsi di Istana, saya sudah bertahun-tahun belajar ilmu politik. Saya yakin jantung korupsi di Istana, kata Amien. (Ant/OL-06)

Sumber: koranindonesia.com 12 April 2008

Kasus Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan di Toba Samosir

Tobasa, Sumut — Jaksa Penuntut Umum (JPU), Nelson Sembiring, menuntut oknum NP, Kasi Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Toba Samosir dalam kasus dugaan korupsi kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF) sebesar Rp 90 juta. Oknum NP dituntut sesuai pasal 3 ayat 1 tahun 2003 KUHP yakni selama satu tahun enam bulan dan denda sebesar Rp.67 Juta subsider 3 bulan kurungan. Oknum NP adalah sebagai pemimpin kegiatan (pimka) dalam kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF).

Dalam persidangan yang berlangsung baru-baru ini hari Rabu (9/4) di Pengadilan Negeri Tarutung yang bertempat sidang di Balige, setelah Jaksa menyimpulkan bahwa pelaksanaan Proyek Pendidikan Luar Sekolah dilaksanakan hanya sabahagian saja, sumber dana APBD Tahun Anggaran 2006.
Honor serta perjalanan dinas dibayar bendahara kegiatan kepada petugas seperti Tutor, Monitoring dan lain sebagainya. Dalam persidangan itu, terdakwa oknum NP mengaku bersalah kepada Hakim ketua Saur Sitindaon, terdakwa baru pertama sekali sebagai pemimpin kegiatan yang mengaku kurang kontrol di lapangan sehingga kegiatan itu tidak berjalan sesuai dengan prosedur.
Oknum NP sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IIIC yang masih membiayai anak-anaknya dibangku sekolah dan perguruan tinggi memohon agar diberikan hukuman yang seringan-ringannya serta ianya tidak dipecat dari PNS. Namun permohonan pembelaan itu tidak diterima Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan alasan tetap pada tuntutannya. “Kita tunggu saja putusan Hakim dua minggu mendatang hari Rabu tanggal 23 April 2008 untuk mendengar keputusan hakim,” sebut Hakim ketua Saur Sitindaon dalam persidangan itu. (toba)

Sumber : http://bersamatoba.com Jumat, 11 April 2008

Kuil Aphrodite, 'bentuk kuno wisata seks'

Siapa yang pernah mengira resor di Siprus Barat, daerah dengan banyak hotel, toko-toko cendera mata yang usang dan wisata bergaya 1970-an itu meraih gelar ini? Penduduk lokal sendiri juga terkejut.
Apa yang dilihat Uni Eropa -yang menentukan gelar ini- dalam memilih tempat ini? Kalau dilihat lebih dalam, Anda dapat menemukan jawabannya.
Temuan seorang petani saat membajak ladangnya pada tahun 1966 mengungkap berbagai temuan arkeologi.
Apa yang ditemukan selama penggalian adalah kota Romawi dan salah satu permukiman Romawi terbesar di seluruh Laut Tengah.

Hanya puing-puing Nea Paphos yang masih tersisa. Gempa besar pada abad keempat meratakan Siprus Barat, namun masih menyisakan sejumlah lantai mosaik.

Menurut badan kebudayaan PBB, UNESCO, yang memasukkan Paphos sebagai Peninggalan Budaya Dunia, mosaik ini adalah yang terbagus di dunia.
UNESCO menyebutnya sebagai 'album menyala mitologi Yunani kuno' yang menggambarkan cerita Thisbe and Pyramos, Echo dan Narcissus, pemerkosaan Ganymede, Apollo dan Daphne dan semua dewa dalam sejumlah ruangan yang mengagumkan.
Taman arkeologi Nea Paphos sekarang terbuka untuk pengunjung dari seluruh dunia, dan merupakan salah satu situs yang diteliti UNESCO.
Situs kedua adalah kuil Aphrodite di kawasan yang sekarang bernama Kouklia, dan dibangun pada tahun 1200 SM. Tempat ini pernah menjadi tempat terpenting bagi Dewi Cinta di Laut Tengah.
Di Siprus, nama Aphrodite atau Dewi Cinta, saat ini digunakan untuk menjual apa pun, dari nama perusahaan mobil sewa sampai vila. Namun di zaman pra-Kristen, Aphrodite digunakan untuk sejumlah alasan.
Banyak orang yang datang ke monumennya menyebut namanya sebelum berhubungan seks dengan para pembantu di kuilnya. Itulah bentuk kuno wisata turisme.
Mereka yang datang bukan hanya memujanya namun juga menikmati festival -dilarang oleh Kaisar Romawi Constantine pada tahun 400- di mana berhubungan seks dengan orang asing bukan hanya memungkinkan tetapi sesuatu kewajiban.
Seks bebas?

Buku-buku panduan modern mungkin tak begitu jelas tentang ritual di Paphos namun sejarawan Yunani, Herodotus, yang menulis tentang Siprus pada abad kelima sebelum masehi, mengungkap sejarah yang membuat orang terkejut.
"Pelanggaran terberat dalam kebiasaan Babylonia adalah memaksa setiap perempuan untuk duduk di kuil Aphrodite dan berhubungan seks dengan sejumlah orang asing paling tidak sekali seumur hidupnya."
Ini terjadi pada semua perempuan, baik yang miskin maupun yang kaya, kata Herodotus. Namun perempuan kaya biasanya pergi ke kuil dalam kereta yang tertutup.
"Seorang perempuan tidak bisa menolak pembayaran. Begitu satu orang asing menjatuhkan pilihan dan memberikan uang di pangkuannya, ia dipaksa untuk berhubungqan seks di luar kuil."
Perempuan yang buruk rupa harus menunggu bertahun-tahun sebelum seseorang memilihnya.
Cerita yang sama juga muncul dalam studi perbandingan agama, The Golden Bought oleh James Frazer.
"Di Siprus, yang terjadi adalah sebelum menikah, semua perempuan diwajibkan untuk melacurkan diri kepada orang asing di tempat Aphrodite," tulis Frazer, dan menambahkan bahwa praktik yang sama juga terjadi di Babylon, Byblos dan Baalbek, wilayah di Armenia dan Turki.
Kenangan tentang ritual - yang pudar sejalan dengan larangan yang diterapkan Romawi- tetap ada selama berabad-abad.
Pada tahun 1336, pendeta Jerman Ludolph dari Suchen memberikan peringatan kepada para jemaah pagan yang pergi ke Paphos bahwa 'tanah Siprus bisa membuat orang birahi'.
Aphrodite atau Venus, nyata atau mitos, disebutkan sebagai pasangan pendeta dan raja pertama Siprus.
Penarik turis

Ia terkenal tidak hanya karena kencantikannya namun karena memiliki banyak pasangan.
Lukisan terkenal Sandro Botticelli mengangkat Aphrodite yang disebutkan lahir di buih ombak laut yang tercipta dari penis Uranus yang terlepas, karena tertiup angin.
Seorang peri datang menutupi tubuh indahnya dengan kain sutra yang terbuat dari bunga.
Bahkan pada abad ke-21, warga Siprus sangat menyukai mitos itu dan akan mengatakan kepada semua orang bahwa Aphrodite lahir di lepas pantai Paphos.
Kawasan yang merupakan persinggahan wajib para turis dengan nasihat 'jangan lupa bawa kamera' adalah batu Petra tou Romiou, tempat dewi ini muncul dari laut.
Setelah foto-foto, para turis dibawa ke kuil yang terletak tak jauh dari situ.
Di satu toko cendera mata, saya menemukan buku oleh pelukis dan pendiri perguruan tinggi seni, Cyprus College of Art Paphos, Stass Paraskos. Dia terkenal sebagai seniman terakhir di Inggris yang dinyatakan bersalah karena masalah cabul.
Paraskos tidak malu atas sejarah pulaunya itu. Ia mencampur fakta dan fiksi dalam menggambarkan Aphrodite, Mitolosi Siprus.
Kekuatan Aphrodite
Paraskos membentuk karakter yang merupakan saksi mata festival musim semi Aphodisia termasuk ritual, pengorbanan dan mistis Dewi Aphordite.
Ceritanya bercampur dengan kenyataan di lapangan dalam upaya mencari tempat menginap, menghindari pencuri dan pelacur di antara pengunjung dari Yunani, Mesir, Persia dan non-Yahudi.
Cerita itu berdasarkan sumber resmi dan buku itu berakhir dengan temuan kultus Aphrodite di Siprus modern.
Kekuatan nama Aphrodite inilah yang menjadikan Paphos sebagai Ibu Kota Budaya Uni Eropa yang mencakup situs Peninggalan Budaya Dunia.
Persyaratan untuk ditetapkan sebagai situs peninggalan budaya dunia, adalah suatu situs 'harus memiliki nilai universal'.
Nea Pahpos dan Kouklia, yang memiliki kaitan dengan tokoh yang banyak menjadi inspirasi bagi penulis, penyair dan seniman dalam sejarah, jelas memenuhi persyaratan itu.
Berkait Aphrodite, Paphos menantikan saat untuk bisa bangkit kembali dengan kekayaan budaya kuno yang terpendam di dalam Siprus modern saat ini.

KPK Didesak Usut Korupsi APBD Kabupaten Landak

Jakarta, Sekitar 100 orang dari Forum masyarakat pemburu koruptor Kalimantan Barat berunjuk rasa menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Landak senilai ratusan milyar.

Perkembangan korupsi di Kalimantan Barat (Kalbar) dalam era otonomi ini tidak semakin berkurang, malah cenderung meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas dari pola-pola korupsi. Demikian petikan orasi yang disampaikan forum pemburu koruptor di depan Gedung KPK Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Kamis (3/1) siang ini.

Kasus dugaan korupsi yang selama ini banyak dilaporkan masyarakat dan kalangan mahasiswa menurut pengunjuk rasa tak ada penyelesaian yang transparan, baik pada tingkat penyidikan, penyelidikan, dan peradilan.

Menurut massa, hal yang sama juga terjadi, seperti pada kasus-kasus korupsi politik seperti money politic dalam pemilihan Bupati Landak, Sambas, Pemilu 1999 dan sebagainya.

Aksi sempat diwarnai dengan tabur bunga oleh beberapa orang dengan mengenakan blankon dan merupakan simbol dari penolakan korupsi yang dilakukan oleh Bupati Landak Kalbar.(esa)


Sumber : Ditulis oleh Elshinta.Com Jumat, 11 April 2008 Supriyarto Rudatin

Terlibat Korupsi Rp 5 Miliar Mantan Pjs Bupati dan Sekda Serang Ditahan

Serang—Ahmad Rivai, mantan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Serang dan Aman Sukarso, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang kini berada di Rumah Tahanan (Rutan) Serang sebagai tahanan Kejaksan Tinggi (Kejati) Banten. Keduanya ditahan dalam dugaan kasus korupsi pembangunan jalan lingkungan Pasar Rawu, Kota Serang senilai Rp 5 miliar.

Penahanan kedua mantan pejabat itu dilakukan Kejati Banten, Selasa (8/4), setelah menerima berkas dari Polda Banten dan barang buktinya, sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua mantan pejabat itu diperiksa selama dua jam di ruang Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) dengan pemeriksa jaksa M Hidayat dan Sukoco.

Usai pemeriksaan, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Lari Gau Samad, langsung mengeluarkan surat perintah penahanan dengan Nomor 160/0.6/FT.I/04/2008 untuk Ahmad Rivai dan Nomor 159/0.6/FT.I/04/2008 untuk Aman Sukarso pada pukul 15 00 WIB. Para tersangka pun langsung dibawa ke Rutan Serang dengan menggunakan mobil tahanan bernomor A 277 A.

Menurutnya keterlibaan mantan Pjs Bupati Serang, Ahmad Rivai, adalah memerintahkan pembayaran Rp 5 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan Pasar Rawu yang tidak dianggarkan dalam APBD murni maupun perubahan Kabupaten Serang tahun 2004-2005. Uang itu dibayarkan ke PT Sinar Ciomas Raya Contractor (SCRC), perusahaan milik Chasan Sochib, ayah Atut Chosiyah, Gubernur Banten.

Mantan Sekda Kabupaten Serang, Aman Sukarso, karena dia memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk membayarkan proyek ilegal itu dengan menggunakan dana dari pos anggaran untuk pemeliharaan jalan di DPU Serang yang besarnya Rp 1 miliar.

“Keduanya saat ini diancam dengan pasal 2 dan 3 Undang-undang No 31/1999 jo UU No 20/2001,” ujarnya.

Kuasa Hukum dua tersangka, Gusti Endra menyatakan, akan segera melayangkan surat permohonan penangguhan penahanan kepada Kejati Banten. “Karena penangguhan penahanan adalah hak klien kami, maka hal itu akan segera dilakukan,” tuturnya.

Terkait tuduhan yang dilakukan penyidik, kedua kliennya mengaku tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi. “Mereka tidak melakukan hal itu, dan untuk pembuktian kami akan lakukan nanti di pengadilan,” tambahnya.

Kasus korupsi ini mulai diusut oleh Polda Banten sekitar September 2005. Kasus ini berawal dari proyek pembangunan jalan lingkungan Pasar Rawu yang diperbaiki untuk kepentingan kunjungan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 30 Juli 2004. Berkas kasus ini sudah bolak-balik dari Polda ke Kejati Banten sebanyak tiga kali.

Nilai proyek sebesar Rp 9,5 miliar itu dikerjakan PT SCRC tanpa adanya surat perintah kerja (SPK). Namun, Ahmad Rivai dan Aman Sukarso tetap memerintahkan untuk mengaluarkan dana tersebut untuk membayar kepada pihak pengusaha, walaupun dia mengetahui proyek itu tidak dianggarkan dalam APBD Kabupaten Serang.(iman nur rosyadi)

Sumber : SinarHarapan : 09 April 2008

Sekda Ditangkap, Bupati Bintan Terkejut

Bintan― Ditangkapnya Sekda Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, berinisial Az oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena diduga melakukan tindak pidana suap Rabu dini hari di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu dinihari pukul 02.00 mengejutkan Bupati Bintan Ansar Ahmad.

“Astaghfirullah, apa betul itu. Saya belum tahu, coba saya ceknya dulu,” kata Ansar Ahmad singkat saat dihubungi via telepon, Rabu (9/4). Demikian juga dengan Kabag Humas Pemda Bintan, Irianto yang dihubungi mengaku belum tahu informasi penangkapan tersebut. "Saya belum tahu, terima kasih infonya," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bintan, Mastur Taher yang dihubungi pukul 11.30 mengaku sudah tahu informasi penangkapan tersebut. Ketika ditanya apakah akan menjenguk Sekda, ia mengatakan belum ada rencana karena menurut informasi yang ia diterima belum bisa dijenguk. “Saya ingin melihat ke Jakarta, tapi menunggu info teman-teman yang di Jakarta,” katanya.

Menyinggung soal alih lahan hutan lindung yang menjadi pemicu terjadinya dugaan penyuapan Rp 1,8 miliar ke anggota DPR RI Al Amin Nasution, Mastur mengatakan, kemungkinan lahan dimaksud adalah pembebasan hutan lindung yang akan dijadikan untuk lokasi ibukota Kabupaten Bintan di Bintan Bunyu.

Ia mengatakan, alih fungsi hutan lindung tersebut untuk lahan ibukota kabupaten harus mendapat izin dari Menhut. Namun sampai sekarang izin belum turun, karena harus ada izin dari DPR RI untuk pembebasan. (Tribun Batam)

Sumber : Kompas.com: 9 April 2008

Kasubdin TK-SD Diknas Palembang Tersangka Korupsi

Palembang - Kasubdin TK dan SD Diknas Palembang Daud Makmun,50, ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan korupsi buku senilai Rp3,2 miliar. Tim penyidik Satuan (Sat) III Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Reskrim Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Selasa (2/4) kemarin memeriksa tersangka dari pukul 09.00-16.00 WIB. Penyidik melontarkan pertanyaan kepada pejabat di lingkungan Diknas Palembang itu sekitar 30 pertanyaan seputar aturan hibah buku dan kebijakan-kebijakan Diknas.

Tersangka diperiksa terkait kasus hibah pengadaan buku SD se-Palembang. Pengakuan tersangka di hadapan petugas yang memeriksanya, saat akan ada hibah buku penerbit datang dan mengajukan daftar harga buku kepada Kepala Sekolah (Kasek). Semestinya untuk pengadaan buku harus ada tender dan harus ada pengesahan dari DPRD tapi ini tidak.

Kepala Satuan (Kasat) Tindak Pindana Korupsi (Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal (Dit Reskrim) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Kompol Budi Santosa kepada wartawan membenarkan pihaknya memeriksa Kasubdin TK dan SD Diknas Palembang sebagai tersangka, dalam kasus pengadaan,hibah buku untuk SD se Palembang. “Meskipun kita telah menetapkan dia sebagai tersangka namun untuk penahanannya belum tahu, masih menunggu proses hukum lebih lanjut,” imbuhnya.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka terlebih dahulu penyidik melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sebagai saksi. “Namun dari pemeriksaan awal sudah menunjukan celah-celah saksi mengarah sebagai tersangka, karena ditemukan alat-alat bukti dan keterangan sejumlah saksi,”katanya.

Dia menambahkan, jika hal tersebut merupakan inisiatif tersangka tidak mungkin, karena hal itu pasti ada instruksi dari pimpinan tersangka dalam hal ini Kepala Diknas (Kadiknas) Palembang dan tersangka hanya menjalankan perintah dari atasannya. Sementara itu, tersangka Daud Makmun ketika dimintai keterangan oleh wartawan lebih memilih diam dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan dengan ucapan no comment.

Selanjutnya tersangka lebih memilih masuk ke ruang pemeriksaan dan menutup pintu menghindari wartawan yang telah menunggu sejak pagi. Sebelumnya penyidik Tipidkor juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi baik dari pihak penerbit maupun Kasek yang telah dimintai keterangan sebagai saksi oleh Tim penyidik Sat Tipidkor,di bawah pimpinan Kepala Unit (Kanit) I Kompol Andry Setiawan, terungkap jika dari uang sebesar Rp3,2 miliar tidak semuanya dipergunakan untuk pengadaan buku.

Saksi yang telah diperiksa Kasek SD Mumahadyah I Palembang Emi dan Sales dari Penerbit Buku Tiga Serangkai Rajino. Polisi telah memeriksa Staf Sub Anggaran Bagian Anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang Edy Fauzi sebagai saksi. Selain itu, polisi juga telah memeriksa 10 orang Kepala Sekolah (Kasek) SD dari 165 Kasek yang ada di Palembang. Polisi juga memeriksa saksi dari pihak percetakan yakni percetakan Yudistira yang diwakili oleh salah seorang salesnya Suherman.

Sedangkan untuk penerbit Tiga Serangkai penyidik juga memeriksa seorang sales bernama Pujo. Dia juga menegaskan polisi sebenarnya tidak mencari adanya dugaan mark up, tapi penyidik menyoroti adanya dugaan penyimpangan dana Rp3,1 miliar itu apakah benar dipergunakan untuk membeli buku atau tidak.Jadi,kini pihaknya terus mengejar dugaan penyimpangan dalam pengadaan buku tersebut. (dadang dinata)


Sumber: infokito, Rabu, 9 April 2008

Polisi Usut Dugaan Korupsi Bupati Lingga

Batam― Kepala Polisi Daerah Kepulauan Riau, Brigadir Jenderal Sutarman berjanji akan mengusut dugaan korupsi Bupati Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Daria. Dia diduga korupsi dana APBD senilai Rp 8,5 miliar.

Polisi, kata dia, menerima 25 jilid laporan dugaan korupsi di Kabupaten Lingga dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pekan lalu. Setelah diteliti, dugaan penyelewengan itu terjadi pada dana pendidikan.

Ketua DPRD Lingga, Alias Wello melaporkan dugaan korupsi di daerahnya senilai Rp.8,5 miliar. Tapi nilai itu membengkak menjadi puluhan miliar setelah sejumlah anggota dewan menemukan bukti penyelewengan yang jumlahnya lebih besar, yakni pada proyek pembangunan sejumlah sekolah tanpa tender senilai Rp. 49 miliar. "Seharusnya melalui tender, tapi malah penunjukan langsung," kata Sutarman kepada Tempo di ruang kerjanya hari ini.

Terkait dengan kasus itu, Sutarman mengaku telah memeriksa Sekretaris Daerah Lingga, Usman Taufik. Pemeriksaan terhadap Taufik Usman berlangsung sejak Senin (31/4) pukul 10.00 sampai Selasa (1/4 pukul 04.00 WIB.

Usman yang dihubungi Tempo menyatakan soal penunjukan langsung pada sejumlah proyek pembangunan sekolah itu kebijakan Bupati Lingga, Daria. "Jika sudah disetujui Bupati, ape yang nak dibuat," ujarnya dengan logat Melayu.

Dalam kasus ini, kejaksaan Negeri Tanjungpinang juga telah memeriksa Kepala Dinas Pendidikan Abdurachman, Kepala Dinas Kimpraswil dan Kepala Dinas Kesehatan. Rumbadi Dalle

Sumber : Tempo Interaktif : 09 April 2008

Tersangka Kasus Raskin di Serang Bertambah

TEMPO Interaktif, SERANG:- Tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan beras untuk keluarga miskin (Raskin) Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang bertambah. Menurut Kepala Sub Seksi Penuntutan Kejaksaan Negeri Serang Rudi Rosyadi, ada tiga pihak yang diduga kuat terlibat dalam kasus itu. “Selain tiga mantan kepala desa, juga ada pihak ketiga atau penadah dan dari Bulog Divre Banten” kata Rudi Rosyadi di kantornya, Senin.

Sebelumnya Kejari Serang telah menetapkan 3 tersangka mantan kepala desa, yaitu berinisial AP (mantan kades Kampung Baru), SKJ (mantan kades Pasir Limus) dan PRK

(mantan kades Binong) kecamatan Pamarayan. Para tersangka itu akan didakwa melakukan pidana korupsi seperti diatur dalam UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi "Hari ini (Senin) kita akan sita dokumen-dokumen dari para tersangka," katanya.

Kasus penggelapan raskin dikecamatan Pamarayan, telah diusut Kejari Serang sejak 2006 lalu berdasarkan laporan warga. Warga mengeluhkan banyaknya jatah beras murah yang tidak sampai kepada warga berhak menerimanya.

Menurut Kepala Seksi Kejari Serang, Agus Kurniawan, pada 2006 lalu Bolog Divrey Banten menyalurkan raskin sekitar 54 ton untuk 2 bulan . Raskin itu diperuntukkan untuk 9 desa di Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang. Namun jatah raskin tersebut disinyalir telah dijual oleh oknum kepala desa kepada pedagang, "Kami akan akan usut kasus ini sampai tuntas," ujar Agus.

Sumber : TempoInteraktif.com : 07 April 2008

Anggota DPD Ajukan Korupsi Tator ke KPK

MAKASSAR--Tim anti korupsi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menindaklanjuti delapan kasus korupsi yang terjadi di lima provinsi, yakni Sulsel, Jambi, Sumatra Utara, Papua, dan Sultra.

Salah satu kasus itu yakni korupsi anggaran dana APBN Tana Toraja (Tator) 2004 sampai 2006 sebesar Rp1 miliar.

Hal ini dikemukakan Anggota DPD/MPR RI, Benyamin Bura, kepada Upeks, Jumat (4/4) saat pertemuan bersama pengurus LSM Matras, Lembaga Adat Toraja, wartawan, dan mahasiswa 45 dan Unhas di restoran Istana Laut. Selain membahas kasus korupsi, Benyamin juga menjelaskan komitmen DPD kepada masyarakat untuk mengatasi kasus korupsi.

"Ini kami lakukan karena korupsi semakin meresahkan masyarakat. Sehingga dapat tercipta bangsa menjadi negara bersih dan berwibawa. Kami juga tetap mengawasi pengelolaan dana APBN jangan sampai pihak-pihak legislatif sendiri yang mengambil uang rakyat," tambah Benyamin.

DPD sendiri mempunyai tugas mengontrol mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan dan pemeriksaan hasil audit penggunaan dana APBN tersebut kemudian di tindak lanjuti.

Misalnya tindak korupsi di daerah-daerah yang merupakan kasus lama ataupun kasus yang meresahkan masyarakat. Ini dengan tujuan untuk menjadikan negara yang bersih dari penyelewengan dana. Selain itu, juga memperjuangkan daerah untuk memperoleh dana dekonsentrasi.

Dana ini akan diberikan ke daerah sehingga pemimpin daerah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, DPD bekerja sama dengan KPK dalam hal tukar data dan informasi, penerima pengaduan, pelaporan gratifikasi, pelaporan penyelenggaran harta negara, tindak korupsi di daerah, melakukan pelatihan dan pendidikan, dan juga sosialisasi kepada masyarakat. (mg03/aka/C)

Sumber: Ujungpandang Ekspres, Sabtu, 5 April 2008

Mantan Ketua DPRD Sleman Dijadikan Tersangka Korupsi Buku Ajar

Yogyakarta - Mantan Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 1999-2004, Jarot Subiantoro, Sabtu ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan buku ajar di Dinas Pendidikan kabupaten itu tahun 2004.

"Tersangka, sejak pagi hingga siang hari ini diperiksa di Polda DIY dalam kapasitas sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan buku ajar dia Kabupaten Sleman,"kata Kasat Pidana Korupsi Dirreskrim Polda DIY, AKBP Sugeng Widodo di Yogyakarta,Sabtu.

Menurut dia, dalam kasus ini tersangka dijerat dengan pasal 2 jo pasal 3 jo pasal 11 jo pasal 18 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi no.31 Tahun 1999 yang telah diubah dan diperbarui dalam UU no.20 Tahun 2001.

Sangkaan terberat terhadap tersangka Jarot Subiantoro melalui pasal 11 yakni terkait gratifikasi karena yang bersangkutan telah menerima uang hadiah senilai Rp1,230 miliar dari PT.Balai Pustaka. "Selama ini tersangka tidak pernah melapor jika sudah menerima hadiah tersebut," katanya. Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan 12 orang saksi yang diduga mengetahui kasus korupsi tersebut.

Ketika ditanya apakah tersangka ditahan, ia mengatakan masih melihat perkembangan karena sampai saat ini pemeriksaan belum selesai. "Yang jelas dia statusnya sudah resmi sebagai tersangka, masalah ditahan atau tidak masih menunggu hasil pemeriksaan,"katanya. Menurut dia, saat menjalani pemeriksaan di Polda DIY, tersangka tidak didampingi kuasa hukum karena yang bersangkutan tidak menghendaki didampingi penasehat hukum.

"Kami sudah tawarkan kepada tersangka yang saat ini masih menjadi anggota komisi D DPRD Sleman, agar didampingi penasehat hukum tetapi yang bersangkutan menolak dan mengatakan belum akan menggunakan jasa panasehat hukum," katanya. Dia mengatakan pula jika tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa hari lalu datang ke Polda DIY untuk melakukan penyelidikan dan supervisi kasus korupsi pengadaan buku ajar di Kabupaten Sleman.(*)

Sumber: Antara, 05 Juli 2008

Gerebek Istri Selingkuh, Suami Kaget Lihat Sosok yang Dihormati itu Keluar Melalui Jendela

Sebagai seorang kepala desa, harusnya bisa mengayomi warganya.
Selain itu, dia juga harus bisa memberi contoh baik kepada warga-warganya.
Bukan malah seperti kepala daerah yang satu ini.
Dia malah asyik berduaan dalam kamar dengan warganya yang berstatus istri orang.
Parahnya lagi, kejadian itu dilakukan pada saat Ramadan, yakni 10 Juni 2017.
Cerita itu dibagikan oleh akun Instagram @thenewbikingregetan, Kamis (15/6/2017).
Pria yang jadi suami dari warganya itu sudah melapor ke pihak kepolisian, namun ternyata tidak ada tindak lanjutnya.
Diceritakan dalam postingannya itu, suami yang bernama Sulomo melihat dengan mata kepalanya sendiri, sang kepala desa keluar melalui pintu belakang rumahnya.
Saat itu, ia bersama warga menggerebek sang istri yang sedang berada di rumah dalam kondisi pintu dan jendela terkunci.
Ternyata di dalam kamarnya itu, sang istri sedang berduaan dengan seorang pria yang tak lain adalah kepala desanya.

Begini cerita lengkapnya :
“Laporan :
Jum'at tgl 10 juni pkl 23.30 pak sulomo beserta warga menggrebek istrinya yg didalam ruang kamar dengan laki2 lain,
yg dsebut laki2 lain itu kepala Desa sendiri,,
kondisi rumah saat blum dgrebek,pintu rumah dari mulai ruang tamu,jendela samping,dan pintu belakang ditutup rapat.
pak sulomo memecakan kaca jendela depan supaya istri dn kpala desa itu keluar.
di pintu belakang penjagaan nya kurang sehingga kepala desa lolos dari kepungan warga,banyak saksi mata saat itu.
Para staff desa pun bikin surat perjanjian yg isi nya bersifat MELINDUNGI kepala desa,tidak di cantumkan nama kepala desa yg jelas2 itu pelakunya.
Keesokan hari nya pak sulomo lapor polisi awalnya direspon polisi ke TKP.
trus sampai sekarang tdk ada kelanjutannya.
Cuma ingin keadilan untuk pak sulomo.
Pak sulomo tdk memiliki materi lebih,tdk bisa berbuat bnyak jika tanpa bukti yg kuat, tetapi banyak ada saksi saja.

Ini mnyengkut kepala desa,seorang pemimpin.apakah pantas seorang pemimpin melakukan hal seperti itu?"

Kemudian diposting juga video seorang pria yang membacakan surat perjanjian.
Surat perjanjian itu juga ditandatangani di atas materai.
Namun tidak disebutkan, kejadian itu terjadi di mana.
Ini beberapa komentar netizen :
Mrsroslina: Woooooooooow.... harus dibantu min tapi ditelusuri dulu kebenarannya...
Siska_occta: Penasaran deh sya wajah kades nya kyk apa y
Krispriwibawa: Sekelas kepala desa kok dilindunginnya macem presiden
Irma_permana: Muka istrinya sama kepala desa nya pajang di sini
Celesfy: Surat perjanjian melindungi kades, sama ada saksi udah termasuk bukti tuh min. Sabar ya pak semoga diberi jalan yang terbaik :(
Faishal_mario: Salahin juga istrinya..kenapa mau.. walaupun kepdes yg ganjen tp klo istrinya ga mau ya ga bakal trjadii kan.
Berita ini sudah dimuat di Tribunbogor.com dengan judul Suami Gerebek Istri Berduaan Di Kamar dengan Pria Lain, Warga Kaget yang Keluar Ternyata Sosok Ini.

Miris! Korban Guru Ngaji Cabul di Belinyu Bangka Terus Bertambah

BANGKA -- Sanksi hukum pidana bakal memberatkan bagi Muhamad Jajuli alias Zuli (43).
Pasalnya kini terungkap jika Zuli yang dikenal sebagai guru ngaji di lingkungan jalan Damai, lingkungan Kuto Panji, Kota Belinyu, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka diduga telah berbuat asusila sedikitnya 3 orang muridnya yang masih anak-anak.
Jumlah korban bertambah terungkap setelah sebelumnya ketua Komisi Perlindungan Anak Daearah provinsi Bangka Belitung (KPAD Provinsi Babel) turun ke lapangan guna melakukan investigasi terkait perkara kasus dugaan tindak pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan pelaku seorang guru ngaji.
"Jumlah tersangka terungkap saat kita mendatangi pihak Polsek Belinyu baru-baru ini. Menurut keterangan seorang penyidik jika tersangka sudah mengakui perbuatan dan tambah lagi korban sebanyak 3 orang. Ketiga korban itu laki-laki," kata Sapta, Rabu (24/5/2017) di Pangkalpinang.
Menurutnya para korban (bocah laki-laki) itu diperlakukan sama juga oleh si pelaku (Zuli) seperti korban yang terjadi sebelumnya, dalam aksinya para korban dipaksa untuk memegang alat kelamin sang guru ngaji bejat.
"Bahkan para korban pun dipaksa untuk menghisap dan memainkan kelamin anak tersebut untungnya korban (Badu--red) yang satu ini berteriak dan memberontak tidak mau dan langsung melapor kan ke ibunya,sambil berlari berteriak "ku pade mak ku" (saya kasih tahu sama ibu saya--red) sehingga terungkaplah kasus ini," terangnya.
Dalam keterangan yang disampaikan penyidik kata Sapta yang mengutip keterangan korban bahwa alat kelamin pelaku sempat ditempelkan ke pipi korban (Badu).
Meski begitu Sapta memberikan apresiasi terhadap korban (Badu) yang telah berani merontah saat diperlakukan tak senonoh oleh sang guru ngaji cabul itu (Zuli).
Tak cuma itu Sapta pun tak menyangka jika korban sesungguhnya merupakan siswa yang berprestasi di sekolah.

"Mirisnya korban (Badu--red) minta buang baju kokonya dan tidak mau mengaji lagi.
Anak ini trauma sekali jika ia melihat ustadz tersebut (Zuli--red) dan pelaku mengakui perbuatan ini di depan kami naazubila.....dia (Zuli--red) menyesal," kata Sapta.
Saat melakukan investigasi ke lapangan (Belinyu) rombongan KPAD Babel sempat melakukan kunjungan ke lokasi tempat pengajian dan sempat bertemu langsung dengan ketua yayasan H Abdul Fatah.
"Beliau (H Abdul Fatah--red) dan beliau takut terjadi di masa yang akan datang dan beliau menghimbau kepada orang tua dan anak menjadi korban untuk melaporkan bila terjadi pada anak didik ini,dan pak haji merasa sangat miris karena ustadz ini (Zuli--red) sudah lama mengajar disini," terangnya.
Diberitakan sebelumnya kejadian tersebut berawal ketika, Rabu (17/5/2017) malam bermaksud belajar mengaji di taman pengajian alquran di lingkungan jalan Damai, Belinyu, malam itu korban (Melati--maaf diralat yakni Badu) tanpa diduga menyaksikan tingkah sang guru ngaji (Zuli) berperilaku aneh alias tak wajar lantaran Zuli seketika itu langsung membuka celana dan meminta muridnya (Badu) memegang alat kelamin sang guru bejat tersebut.
Tak cuma itu pelaku malam itu sempat pula memaksa korban (Badu--red) dengan cara kepala korban didekatkan dekat alat kelamin pelaku," terang Sapta.
Namun korban menolak permintaan si pelaku untuk menyalurkan hasrat bejatnya, akhirnya korban pun merontah dan berhasil kabur. Malam itu korban pun langsung menceritakan kejadian yang menimpahnya kepada ibunya.
Tanpa disangka kejadian malam itu pun sempat terdengar oleh warga di lingkungan setempat, akhirnya malam itu juga warga ramai-ramai mendatangi kediaman sang guru ngaji bejat itu (Zuli).
Warga malam itu sempat berang setelah mengetahui seorang guru ngaji nekat berbuat asusila terhadap seorang bocah yang tak lain merupakan murid pelaku. Namun untunglah emosi warga sempat diredam oleh aparat kepolisian asal Polsek Belinyu.
Selanjutnya pelaku (Zuli) malam itu juga langsung diamankan di Polsek setempat dan hingga saat ini pelaku pun masih menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak Polsek Belinyu.

Ketahuan Indehoy, Pasangan Mesum Lari ke Atas Plafon

GORONTALO - Sedikitnya lima pasangan mesum terjaring razia tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polri dan TNI saat razia di kos-kosan dan penginapan di Kota Gorontalo, Minggu (16/4/2017), malam.

Dalam razia tersebut, seorang pria yang panik saat digerebek nekat bersembunyi di atas plafon kos-kosan. Alhasil, petugas pun harus memaksanya turun dari persembunyian itu.

Kelima pasangan itu diduga sedang berbuat mesum karena saat diperiksa, mereka tidak bisa menunjukan bukti sebagai pasangan suami istri yang sah. Petugas pun langsung membawa mereka untuk diproses.

Selain itu, penangkapan pria yang ternyata rumahnya berada di depan kos-kosan juga sempat membuat seorang ibu menangis dan meminta petugas untuk melepaskan anaknya. Namun, petugas tetap membawa pasangan mesum itu.

"Bersama pasangan lainnya, pria ini langsung diamankan ke kantor Satpol PP Kota Gorontalo," ujar Arifin Mohamad, Kepala Satpol PP, Kota Gorontalo.

Tim gabungan juga mengamankan sepuluh orang lainnya. Hal tersebut karena mereka tidak memiliki tanda pengenal.

Selanjutnya, pasangan mesum dan juga yang tidak memiliki identitas harus menjalani proses pendataan di kantor Satpol PP.

2 Salon Plus-Plus Digerebek Kondom dan Tisu Berserakan

DENPASAR - Dua salon plus-plus di Jalan Kebo Iwa Utara dan Jalan Gunung Agung, Denpasar digerebek Polsek Denpasar Barat, Selasa sore (30/5/2017) sekitar pukul 15.00 Wita. Dari dua lokasi, petugas mengamankan dua pasangan mesum yang sedang berhubungan badan layaknya suami istri serta barang bukti kondom bekas pakai dan tisu.

Kanit Rekrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra mengatakan, pengerebekan pertama di salon D & T di Jalan Kebo Iwa Utara, di salon milik Siti Fadilah (26) itu petugas menemukan satu pasangan mesum dalam keadaan tanpa busana keduanya.

Dari pengakuan pasangan mesum ini baru selesai melakukan hubungan badan layaknya suami-istri. Sehingga, anggota mengamankan barang bukti berupa sprei, kondom, handuk dan juga uang tunai Rp350 ribu.

Sementara itu yang kedua ada di Ramayana di Jalan Gunung Agung, Denpasar. Di tempat tersebut mengamankan satu pasangan mesum juga dalam keadaan tanpa busana.

“Kami bisa mengungkap kasus ini berdasarkan informasi dari masyarakat," katanya di Denpasar, Selasa (30/5/2017).

Dia menerangkan, bahwa pengerebekan tersebut bagian dari operasi pekat (Penyakit Masyarakat) saat bulan puasa ini.

"Sampai saat ini, kami masih melakukan penelusuran lokasi-lokasi yang diduga melakukan praktik prostitusi berkedok layanan Spa dan Salon," timpalnya.

Para pelaku yang berhasil diciduk dijerat dengan Pasal 296 KUHP junto Pasal 506 KUHP tentang sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul.

Kemenpar Dukung Al-Izhar Tampil di Dua Ajang Budaya Internasional

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung misi budaya Sekolah Al-Izhar yang akan Tampil di ajang budaya internasional di dua negara, yaitu Inggris dan Kanada. Sebelum berangkat mewakili Indonesia, siswa-siswi Al-Izhar persembahkan tarian-tarian dan kesenian dalam Acara Gelar Pamit di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Sabtu, (10/6).

Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara mengatakan, pihak Kemenpar mendukung dan menyambut baik program misi budaya Sekolah Al-Izhar, dalam upaya pelestarian serta menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya dan seni tradisional.

"Pengembangan budaya tradisional melalui kegiatan ekstra kulikuler kesenian di sekolah-sekolah merupakan bagian integral membangun karakter bangsa di usia dini, dan dapat memberikan multi manfaat bagi tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya serta terus memelihara keberagaman Indonesia melalui media budaya dan seni," ujar Ukus dalam sambutannya.

Ukus juga memaparkan, misi budaya ke ajang international merupakan salah satu bentuk promosi untuk mengenalkan Wonderful Indonesia ke dunia. Terlebih lomba tersebut diliput oleh media internasional, sehingga memiliki news value yang besar. Sehingga seluruh pelosok bisa mengenal seni dan budaya Indonesia yang beragam.

"Mari tunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia kaya akan keberagaman seni budaya dan destinasi pariwisata melalui misi budaya. Gaungkan branding Wonderful Indonesia untuk menarik minat kunjungan wisatawan asing ke seluruh pelosok nusantara," ucapnya.

Ketua Yayasan Anakku Arniyani Arifin, dalam kesempatan yang sama mengatakan, sekolah Al-Izhar akan mewakili Indonesia di dua acara seni dan budaya antar bangsa yaitu Llangollen Dance Competition (3 - 9 Juli 2017) di Wales, Inggris, dan Festival Le Mondial des Cultures de Drummondville (7 - 15 Juli) 2017 di Woodyatt Park, Drummondville, Quebec, Kanada.

"Sebelumnya, misi Budaya Al-Izhar telah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak untuk mewakili Indonesia di kancah pertunjukan seni dan budaya Internasional. Siswa-siswi Al-Izhar kerap tampil di berbagai ajang dan festival dunia, seperti di Perancis, Kanada, Turki, Bulgaria, Amerika Serikat, Spanyol, Polandia, Inggris, dan Hungaria," ungkapnya.

Misi Budaya Al-Izhar merupakan kegiatan ekstrakurikuler kesenian tradisional di lingkungan Sekolah Al-Izhar. Misi Budaya Al-Izhar bertujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan dan melestarikan seni dan budaya Indonesia dalam bentuk tarian tradisional, musik tradisional dan makanan khas kepada generasi muda internasional. Kelak para generasi muda yang berasal dari berbagai negara dapat mengenal, turut menghormati serta mencintai budaya Indonesia.

"Kami bersyukur karena dapat secara konsisten memelihara keragaman budaya Indonesia, sekaligus memperkenalkan dan mempromosikannya. Semoga program Misi Budaya ini dapat terus dilakukan dan menjadikan Al-Izhar lebih balk dalam membangun kecintaan pada Indonesia," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengapresiasi misi budaya Sekolah Al-Izhar yang akan Tampil di ajang budaya internasional. Menurutnya, budaya Indonesia itu memiliki nilai yang sangat tinggi dan sudah selayaknya dilestarikan, karena semakin dilestarikan budaya itu akan semakin mensejahterakan.

"Culture value Indonesia, saya yakin sangat tinggi. Tetapi belum didukung oleh commercial value-nya, sehingga kekayaan budaya itu belum menghasilkan economic value yang kuat. Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Selamat berlaga, Sukses Al-Izhar, Salam Wonderful Indonesia," jelas mantan peraih Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.

Tongkang Jatuh ke Arah Laut di Bakar Tongkang Fest 2017

Rokan Hilir, Riau - Ritual Bakar Tongkang (#BakarTongkangFest) tahun ini menghasilkan arah jatuhnya tongkang ke laut. Puluhan ribu pengunjung yang menyaksikan ritual langsung bersorak gembira. Rupanya, arah jayuhnya tiang menjulang di tongkang itulah yang dinangi-nanti.

Seperti tahun tahun sebelumnya, #BakarTongkangFest tahun ini juga dimulai dari kelenteng Ing Hock King menuju areal ritual bakar tongkang di Jalan Perniagaan Kota Bagansiapiapi. Puluhan ribu masyarakat berjubel, berjalan menuju tempat dibakarnya tongkang yang diiringi tambuk atau simbal yang dipukul bertalu talu ini bergerak keluar dari Kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar, Minggu (11/6).

Perjalanan menuju lokasi pembakaran memakan waktu 20 menit, dan replika tongkang mulai masuk areal bakar tongkang sekitar pukul 15.30 WIB. Jadwal ini lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, tidak ada acara seremonial, setelah Replika Kapal Tongkang diletakan di atas ribuan tumpukan kertas sembahyang, kemudian para tokoh dan pejabat pemerintah daerah naik diatas replika kapal untuk memberikan ucapan selamat.

Tampak di atas tongkang, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain, Bupati Rohil Suyatno, Tokoh Masyarakat Tionghoa Sugianto serta pejabat lainnya menaiki tongkang. Saat mereka turun, tongkang pun mulai dibakar, api mulai mengepul, dalam waktu singkat, tongkang terbakar, dan satu tiang tongkang jatuh ke laut dan tiang satu lagi juga jatuh mengarah ke laut. Ini pertanda apa bagi masyarakat Tionghoa yang hadir pada acara itu?

Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, kemana arah tiang itu pertanda keselamatan dan peruntungan usaha serta mata pencarian lebih baik atau lebih banyak datangnya dari laut. “Tahun ini mengarah ke laut, maka menurut kepercayaan mereka tahun ini rezeki datang dari laut,” ucap Ali Asfar, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kab Rokan Hilir.

Ali menambahkan, bila tahun lalu, bakar tongkang tahun 2016 atau tahun monyet api, dipercaya masyarakat etnis Tionghoa sebagai arah keberuntungan dalam memperoleh rezeki bahwa peruntungannya lebih banyak di air. “Ini artinya, sektor mata pencaharian melaut bagi nelayan lebih besar. Selain itu, masyarakat Tionghoa juga mempercayai bahwa melestarikan budaya leluhur dapat mempererat tali silaturahmi. Lihat di sepanjang jalan menuju lokasi pembakaran tadi, banyak warga yang menyediakan minuman gratis kepada para wisatawan yang ikut arak-arakan itu. Ini Luar Biasa,” ujar pria berusia 52 tahun ini.

Menurut sejarah, agenda ritual Bakar Tongkang ini sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak tahun 1825 Masehi, sejalan dengan berdirinya Kelenteng Ing Hok King di Bagansiapiapi. Data Dinas Pariwisata Rokan Hilir, ritual yang hanya hanya dilakukan pada bulan kelima penanggalan Imlek tanggal 16 disebut Go Gwee Cap Lak ini dihadiri lebih dari 52 ribu wisatawan nusantara dan mancanegara, melebihi target yang dicanangkan sebanyak 47 ribu wisatawan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun optimis Riau belum terlambat membangun sektor pariwisata. Selain kaya akan tradisi dan budaya, terutama Melayu, kondisi alam Riau sebenarnya juga tidak kalah menarik. “Kemarin kita telah tetapkan Gelombang Bono sebagai destinasi berkelas dunia, kini ada #BakarTongkangFest yang tak kalah menariknya, ini juga destinasi world class,” kata Arief Yahya.

Dengan destinasi yang world class itu, Arief Yahya minta Riau bisa menempatkan pariwisata sebagai leading sector selain infrastruktur, maritim, pangan dan energi. “Pariwisata bisa sebagai core economy, karena komoditas yang paling sustainable, menyentuh level bawah dan performancenya setiap tahun menanjak,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Permintaan Menpar Arief Yahya hanya satu. CEO Commitment! Keseriusan Pimpinan Derahnya untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas membangun daerahnya. “Kalau Bupati, Walikota dan Gubernurnya komit, tidak ada yang tidak bisa! Pasti bisa bergerak lebih cepat,” papar Menpar Arief.

Selain Objek Wisata, Museum Suku Sakai di Minas Akan Menjadi Tunjuk Ajar Bagi Anak Cucu Kelak

Siak, Riau - Keseriusan Pemkab Siak dalam mewujudkan impiannya menjadi destinasi wisata terus dilakukannya. Salah satunya dengan pembangunan Museum adat Sakai di Kecamatan Minas yang dapat menjadi pegangan dalam melestarikan adat istiadat serta menjadi tunjuk ajar bagi anak cucu kelak.

Dikatakan Syamsuar kepada mahasiswa Sakai Riau pada acara berbuka bersama di Grand Elite Hotel Pekanbaru, Kamis (8/6/2017), Museum Suku Sakai yang sudah dibangun beberapa tahun silam ini diharapkan dapat memotivasi tokoh-tokoh adat dalam melestarikan dan mentransfer nilai-nilai budaya pada generasi baru.

Selain itu juga, kata Syamsuar, di Kecamatan Minas ini ada peninggalan masa lalu yang menarik untuk dijadikan objek pariwisata. Diantaranya hutan Tahura, Sumur Pompa Minyak Pertama yang izinnya dikeluarkan oleh Sultan Syarif Kasim II, Pusat Pelatihan Gajah (PLG) dan budaya Sakai.

"Riau ini khususnya di Siak masih banyak objek wisata yang memiliki nilai-nilai budaya adat istiadat yang masih sangat kental sehingga perlu kita lestarikan. Bahkan untuk melestarikan budaya Sakai di Siak ini, kami juga sudah menyiapkan 8 Kampung Adat di Kecamatan Minas," ujar Syamsuar kepada GoRiau.com.

Saat ini, lanjut Syamsuar lagi, Pemkab Siak bersama DPRD Siak telah menyiapkan aturan-aturan untuk Kampung Adat yang masih kental dengan budaya suku Sakai dan Suku Akit yang ada di Siak.

"Meski pemerintah sejauh ini sudah banyak membangun dan memberikan perubahan pada suatu daerah, namun itu tidak cukup. Harus ada dukungan pihak swasta, dengan mendatangkan investor yang siap bersama-sama membangun daerah melalui kerjasama CSR," tuturnya lagi.

Arakan Obor Api di Bintan Pesisir Sambut Malam Belasan Ramadan

Bintan Pesisir, Kepri - Ratusan obor api mengular sepanjang jalan di perkampungan Pulau Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir, Selasa (6/6). Masyarakat serta para pejabat Bintan tumpah ruah, meramaikan malam belasan Ramadan.

Kemeriahan malam obor menyambut malam belasan Ramadan ini dimeriahkan host My Trip My Adventure (MTMA) salah satu stasiun televisi, Richard Kyle dan Rikas Harsa. Keduanya mengajak Bupati Bintan Apri Sujadi bersama istrinya Deby Apri Sujadi, untuk syuting bareng dalam acara travelling yang biasa disiarkan setiap akhir pekan itu. Acara yang mengeksplore keindahan nusantara itu, sengaja memilih Desa Air Glubi sebagai lokasi syuting karena keindahan alam serta suasana pemukiman warga yang masih asri.

“Tradisi arak-arak obor api/lampu cangkok menambah kemeriahan Ramadan di Bintan, sumpah keren banget. Gue sama Rikas sempat keliling juga tadi pakai obor sama Pak Bupati,” ujar Richard di sela-sela kegiatan yang disejalankan dengan safari Ramadan Bupati Bintan dan rombongan.

Kedatangan kru MTMA ke Bintan sudah kedua kalinya. Sebelumnya mereka juga pernah syuting di beberapa kawasan pantai seperti di Lagoi, Senggiling serta Trikora. Namun syuting kali ini sengaja mengambil suasana perkampungan karena untuk edisi Idul Fitri 1438H yang rencananya tayang akhir pekan jelang lebaran nanti.

Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan, suasana Ramadan di perkampungan memanglah sangat berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Apalagi Bintan merupakan daerah yang kental budaya Melayu, sehingga banyak tradisi setiap Ramadan yang tak dimiliki daerah lain. Puncaknya ketika malam 27 Ramadan sempena menyambut malam Lailatul Qadar hingga perayaan Idul Fitri.

“Pemasangan lampu cangkok jadi tradisi dan kultur masyarakat Melayu di Bintan. Kami sebagai pemerintah daerah senantiasa mendukung dan melestarikan budaya lampu cangkok sebagai bagian dari jati diri masyarakat Melayu,” kata Apri menjelaskan kepada host MTMA, Richard Kyle dan Rikas Harsa dalam sesi syuting.

Selama Ramadan, Bandara Pekanbaru Sajikan Tari dan Lagu Melayu

Pekanbaru, Riau - Pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, memberikan pelayanan berbeda selama bulan suci Ramadan tahun ini. Selama Ramadan di Bandara Sultan Syarif Kasim II disajikan berbagai tarian khas Melayu di ruang tunggu domestik.

Tarian Melayu yang disuguhkan untuk para penumpang yang akan berangkat ke berbagai tujuan sambil menunggu waktu berbuka. Dengan berbusana khas melayu, para penari menampilkan kebolehannya kepada para penumpang.

Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Hasnan mengatakan, suguhan tari Melayu yang merupakan budaya khas Riau ini digelar dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. "Kegiatan ini digelar sebanyak 2 kali selama sepakan yakni hari Sabtu dan Minggu," ucapnya, Minggu (28/5/2017).

Selain tari Malayu, kegiatan ini juga diisi nyanyi Melayu yang diiringi oleh peralatan musik tradisional. Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan budaya Melayu. "Ini baru yang pertama kali diadakan. Mudah mudahan tahun depan bisa berjalan seperti ini," tukasnya.

Bisnis Esek-esek Berkedok Jaipong di Cileungsi Semakin Menjamur

BOGOR – Aktivitas prostitusi di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, seperti tidak ada matinya. Meski sudah puluhan kali ditertibkan, bisnis esek-esek ini masih saja berlangsung hingga sekarang.

Kamis malam (24/12/2015), jelang Hari Raya Natal misalnya. Hingga pukul 23.00, kawasan itu masih ramai dengan para pekerja seks komersial (PSK). Namun ada yang menggelitik ketika sebuah tempat hiburan malam (THM) melantunkan bunyi gamelan.

Suara khas pengiring tarian jaipong, mengundang pengendara untuk berhenti sejenak. Wartawan koran ini pun menuju sumber suara gamelan. Lokasinya tidak jauh dari Blok Angrek. Tiba di lokasi, tampak berdiri panggung berukuran 2 x 3 meter.

Backdrop dan cahaya lampu kerlap alakadarnya serta sejumlah gamelan berjejer dengan asal. Di atas panggung setinggi satu meter itu terlihat lima wanita lengkap dengan konde dan sanggul serta pakaian penari jaipong.

Seorang wanita sintal bertugas sebagai sinden, sedangkan empat wanita lain dengan gemulai melenggak-lenggokkan pinggulnya. Di depan panggung ada dua sofa usang lengkap dengan meja.

Di sana sudah dipenuhi wanita berbaju minim serta tiga pria paruh baya. Di meja tedapat delapan botol minuman keras jenis bir serta kacang kulit dalam piring.

“Ayo dong nyawer,” ucap salah seorang wanita seraya menyodorkan segelas bir kepada pria yang mengenakan jaket kulit hitam.

Untuk menyawer, para tamu harus menukarkan uang dalam pecahan Rp2.000. Semakin banyak sawerannya, goyangan empat penari jaipong makin instens. Bahkan, tak sedikit pengunjung dengan saweran banyak meremas (maaf) pantat penari jaipong.

Itu cara memancing pria hidung belang menggunakan jasa PSK di sana. Hal itu dikatakan Anggun (23), seorang PSK di THM jaipong. Wanita berambut panjang dengan dress hitam itu menuturkan, aksi goyangan penari jaipong hanya untuk memancing pria hidung belang.

Selain goyang jaipong, para penari sesekali goyang striptish menggoda tamu. Setelah tergoda, para PSK melanjutkannya di atas ranjang.

“Ini pemanasan saja, kalau mau cek-in, nanti di belakang panggung atau dibawa keluar juga bisa, tinggal pilih,” tuturnya.

Tarif PSK relatif murah, yakni Rp150-200 ribu sekali kencan. Bahkan, jelang Subuh tarif PSK bisa Rp100 ribu shore time. Sedangkan sewa kamar 2 x 2 meter di belakang panggung Rp50 ribu.

Sementara untuk harga minuman keras dibanderol Rp35 ribu per botol. Sementara data Satpol PP Kabupaten Bogor, jumlah THM yang menampilkan jaipong di Desa Limusnunggal ada tiga tempat.

“Kami akan menindaklanjuti praktik prostitusi yang masih berlangsung di Limusnunggal. Jika melanggar, kami akan lalukan penertiban,” ujar Kabid Riksa Satpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho kepada Radar Bogor. (all/radarbogor)

Bisnis Esek-Esek Masih Bergeliat di Bulan Ramadan, Hotel Diubah Jadi Panti Pijat

BANDUNG – Saat Ramadan, praktik esek-esek di Kota Bandung masih bergeliat, terbukti dari hasil penggerebekan sebuah hotel di Hotel Harapan Indah yang beralamat di Jalan Gatot Soebroto, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, yang disulap menjadi panti pijat.

Satpol PP Kota Bandung menggerebek sebuah hotel yang diduga beralih fungsi menjadi panti pijat. Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD), Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi menjelaskan penggerebekan tersebut berawal saat petugas mendapat informasi terkait praktik terselubung di hotel tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan Pol PP, hotel tersebut memang sudah beralih fungsi, dan disewakan perkamar, bahkan 11 ruang lainnya beralih fungsi menjadi panti pijat. “Dari total 36 kamar, ada sebelas kamar yang dijadikan tempat untuk panti pijat,” kata Idris.

Dari temuan ini, pihaknya segera memanggil pemilik hotel dan pengelola panti pijat. Mereka dianggap melanggar Perda Kota Bandung Nomor 19 Tahun 2012 tentang Izin Gangguan dan Perda nomor 7 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Dalam penggerebekan kemarin, pihak Satpol PP juga sudah menyegel kamar yang dijadikan tempat memijat. “Sangksi terberat, ini bisa dilakukan pencabutan ijin,” ujar Idris.

Saat penggerebekan Pol PP juga menemukan dua orang terapis yang sedang melayani tamu. Dua terapis yang tengah melayani tamu itu lalu dibawa petugas ke sebuah ruangan di area hotel. Selain dua orang terapis, petugas juga mengamankan 23 orang terapis lainnya yang berada di hotel tersebut.

Petugas langsung mengangkut para terapis berpakaian ketat itu menggunakan truk ke markas Satpol PP. “Totalnya semua ada 25 orang terapis. Kita amankan dahulu semuanya untuk dimintai keterangan,” kata Idris.

Sementara itu, Kepala Seksi Jasa Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kota Bandung, Edward Parlindungan menuturkan berdasarkan pengecekan administrasi, hotel tersebut sudah lama tak memperpanjang izin.

“Hotel memang sampai saat ini belum memperpanjang izin. Apalagi usaha panti pijat itu belum sama sekali memiliki izin,” ujar Edward.

Hotel tersebut juga sudah beralih fungsi. Saat ini, hotel disewakan layaknya seperti indekos. Terlebih, kondisi hotel saat ini terlihat sudah tidak terawat.

“Fungsi hotel itu ditempati permalam, biayanya juga permalam, tapi ternyata ini perbulan. Kita tentu akan memberikan sanksi. Kalau terbukti ada penyimpangan jelas tempat ditutup tidak akan diberikan lagi izin,” tutur Edward menegaskan. (rub/net)

Buka Jasa Esek-esek Threesome, Mucikari Ini Pasang Harga Rp 1 Juta Per Dua Jam!

Gerak cepat Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya dalam Operasi Surabaya Tertib Ramadhan 1438 H, berhasil memburu pelaku prostitusi, Rabu (7/5/2017).
“Dari tiga lokasi sasaran yang sudah kita datangi dan kita lakukan razia, termasuk penertiban juga bergabung dengan Unit PPA Tim Anti Bandit Polwan Satreskrim Polrestabes Surabaya dan di back up oleh Satpol PP Kota Surabaya, kita amankan pasangan bukan suami istri,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Rabu (7/6/2017).
Seperti dikutip dari Tribratanews.com, portal resmi Polri, petugas mengamankan seorang wanita berinisial FA (23) warga Jalan Tambak Osowilangun Surabaya yang diduga merupakan mucikari dan menyediakan jasa treesome.

Bersama dengan FA, Unit PPA juga mengamankan seorang korban yang dijajakan oleh pelaku kepada lelaki hidung belang bernama TA (22).
Dari hasil penyelidikan, FA awalnya menawarkan TA kepada para pria hidung belang melalui situs jejaring sosial Facebook dengan nama Vita Kumalasari, dengan tarif Rp 1 juta rupiah untuk layanan treesome selama 2 jam.
Setelah terjadi kesepakatan dengan tamu, selanjutnya FA bertemu dengan TA di Terminal Bus Bungurasih dan mengajaknya ke Oemah Kost Eksklusif di Jalan Semampir Tengah Surabaya.
Dari hasil layanan esek-esek ini, FA mendapat keuntungan dari tamunya sebesar Rp 400 ribu.
Pada saat dilakukan penangkapan di kamar nomor 9 sekitar pukul 21.00 WIB, ditemukan FA dan TA berada di dalam kamar mandi dalam keadaan telanjang.
Sementara tamu menungu di ranjang.
“Jadi apa yang kami lakukan ini juga adalah bagian dari operasi mandiri kewilayahan Surabaya Tertib Ramadhan. Jadi supaya berdampak pada tetap khidmatnya pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan bagi Kota Surabaya,” pungkas Ruth Yeni.
Dari hasil operasi ini, barang bukti yang disita dari tersangka antara lain, uang tunai pecahan Rp50 ribu sebanyak 8 lembar dengan total Rp 400 ribu, 2 satchet kondom merk Sutra, 1 HP merk Sony Experia, warna hitam putih, 1 KTP tersangka. (*)

Enam Kali Chek In Hotel, Suami Pergoki Istri Selingkuh, tapi Bilang Cuma Begini

Semua sepakat jika selingkuh adalah kejahatan luar biasa dalam suatu hubungan.
Siapapun yang melakukannya, baik laki-laki ataupun perempuan, jika dia berselingkuh pastilah dia orang yang tidak bermoral.
Seperti yang sering disebut orang, setia itu mahal dan tidak berlaku untuk pribadi murahan.
Seperti kisah selingkuh berikut ini, umumnya wanita menjadi korban selingkuh tapi kali ini seorang pria menjadi korban selingkuh oleh istrinya.
Kisah nyata ini ditulis seorang pria yang begitu terpukul atas ulah istrinya.
Semoga kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca, berikut kisahnya.
"Meski kebanyakan perempuan adalah korban perselingkuhan, tapi dalam kasusku ini, akulah yang menjadi korban.
Istriku selingkuh di hotel
Setahun yang lalu, kudapati istriku berselingkuh.
Kupergoki dia bersama laki-laki lain di sebuah hotel. Istri yang begitu kusayangi tega mengkhianatiku.
Dari pengakuannya dia sudah 6 kali check-in di hotel tersebut, meskipun dia mengaku hanya sebatas oral seks dan tidak melakukan hubungan terlarang.

Oh.. Kata-kata istriku yang mengatakan "hanya" oral membuat duniaku gelap.
Begitu sempitkah dia memandang pernikahan?
Kudatangkan keluarganya untuk menyelesaikan masalah ini, kubongkar semua kebohongannya tapi istriku tetap tidak mau mengaku bahwa dia sudah berhubungan badan dengan laki-laki lain.
Bagiku sangat sulit dipercaya, berkali-kali masuk ke hotel tanpa melakukan hubungan itu..
Ya aku tidak percaya, meski istriku bersumpah tidak melakukannya.
Kejadian tersebut sudah satu tahun berlalu.
Aku tidak menceraikan istriku
Aku berusaha keras menerimanya meski ternyata begitu sulit memberinya maaf.
Ada rasa perih di hati jika mengingat kejadian dia di hotel bersama pria lain.
Rasa tidak percaya yang menghantui..

ah tidak mungkin dia tidak berhubungan intim di kamar hotel itu.
Dunia serasa kosong. Ada dendam yang tidak terlampiaskan.
Ya, aku tidak mau balas dendam dengan ikut-ikutan selingkuh.
Selama ini aku yang bekerja dan menghidupi keluarga.
Bisa saja aku meninggalkannya dengan alasan dia berselingkuh, tapi yang terpikir kemudian adalah anak-anak.
Bagaimana masa depan anak-anak dengan orang tua yang bercerai? aku tidak bisa membayangkan anak-anakku menjadi broken home dan kehilangan pegangan hidup.
Tapi sekali lagi aku mengingat perselingkuhan istriku.. aku jadi paham kalau aku tidak bisa bahagia lagi.
Satu tahun penuh penderitaan, pikiran yang terlanjur rusak.
Demi anak-anak kujalani hidupku, entah sampai kapan perasaan benci ini bisa hilang.
Aku terkungkung oleh bayang-bayang perselingkuhan istriku.
Andai anda jadi saya. percayakah dengan pengakuan isteri yang tidak melakukan hubungan suami isteri sekalipun telah keluar masuk hotel sebanyak 6 kali (dan mungkin malah sudah tak terhitung)?
Bentuk Siksaan Allah SWT Bagi Pezina

Allah SWT berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra': 32)
Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (Al-Furgan: 68-70)
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (An-Nur: 2)
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah beriman seorang pezina itu ketika berzina. Tidaklah beriman seorang pencuri itu ketika mencuri. Tidaklah beriman seorang yang menenggak arak itu ketika menenggaknya. Dan tidaklah beriman orang yang merampas harta yang tinggi nilainya -karena orang-orang memandangnya- itu ketika merampasnya." (Diriwayatkan Ahmad, Al Bukhari, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Beliau juga bersabda,
"Apabila seorang hamba berzina akan keluarlah iman darinya. Keimanan itu seperti payung yang ada di atasnya. Kemudian jika ia berhenti dari perbuatan itu maka imannya akan kembali kepadanya." (Diriwayatkan Abu Dawud, Al-Hakim, Al-Baihaqi dari Abu Hurairah)
Beliau juga bersabda, "Barangsiapa berzina atau meminum arak niscaya Allah mencabut keimanan dari dirinya sebagaimana manusia melepaskan baju dari kepalanya." (Hadist dhaif diriwayatkan Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnul Jauzi dari Abu Hurairah)
Juga, "Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun bagi mereka adzab yang pedih; seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang congkak." (Diriwayatkan Muslim, An-Nasa'i, dan Ibnu Mandah dari Abu Hurairah)
Abdullah bin Mas'ud ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, `Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta'ala?' Beliau menjawab, `Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu.' `Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi?' tanyaku kembali.
Beliau menjawab, `Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut kelak ia makan bersamamu.' `Lalu apa lagi,' tanyaku lagi. Beliau menjawab, `Yaitu kamu berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.'
Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau dengan firman-Nya, "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat." (Al-Furgan: 68-70) [Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa'i, dan Ibnu Hibban dengan lafal ini. Dan diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Ahmad, tanpa menyebut ayat ini]
Perhatikan, bagaimana Allah telah menyertakan penyebutan zina dengan istri tetangga dengan menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang dibenarkan syara'. Hadits ini tercantum dalam Bukhari dan Muslim.
lmam Bukhari meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub. Dalam hadits itu disebutkan bahwa beliau SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail.
Beliau berkisah, "Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal `tannur' bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut.
Kami menengoknya, ternyata di situ banyak laki-laki dan perempuan telanjang.
Jika mereka dijilat api yang ada di bawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, `Wahai Jibril, siapakah mereka?' Jibril menjawab, `Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki.
Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat." (Diriwayatkan Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, dan Ahmad, dalam hadist panjang dari Samurah). Semoga Allah SWT melimpahkan ampunan dan kesejahteraan batin bagi kita semua.
Tentang tafsir bahwa Jahannam itu `ia memiliki tujuh pintu` (Al-Hijr: 44), Atha' berkata, "Pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu keharamannya."
Makhul ad-Dimasyqiy berkata, "Para penghuni neraka mencium bau busuk berkata, "Kami belum pernah mencium bau yang Iebih busuk dari bau ini'. Dijelaskan kepada mereka, `ltulah bau kemaluan para pezina."
Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata, "Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni neraka." (Bangka Pos.Com)

-

Arsip Blog

Recent Posts