Godaan Pakaian Mini Janda Kembang Bikin Melayang

SURABAYA - Sudah jadi suami orang bukan menjamin mata suami tak jelalatan.

Seperti Donwori, 33, ini yang keblinger dengan janda kembang penjual warung kopi (warkop) kampung sebelah.

Karin,29, sudah muak dengan kelakuan suaminya. Makin tua hubungan pernikahannya, bukannya makin sayang, ia malah tergoda perempuan lain.

Tentu saja Karin cemburu, pasalnya, yang digoda suaminya bukanlah perempuan biasa, melainkan janda kembang yang baru cerai satu bulan, berparas ayu pula.

“Wes uwayu semok pisan (Sudah cantik seksi lagi, Red),” kata Karin saat berada di ruang tunggu Pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya.

Keberadaan janda kembang ini, ujar Karin, telah meresahkan banyak istri di kampungnya.

Bagaimana tidak, sesaat setelah bercerai, ia membuka warkop yang ramai didatangi laki-laki hingga larut malam.

Satu hal yang membuat pikiran para perempuan ini tak tenang adalah penampilan janda kembang itu yang suka memakai pakaian mini dan ketat.

“Pasti kalau jongkok, haqul yakin! Kelihatan semua,” ujar perempuan Petemon ini.

Sialnya, lanjut Karin, suaminya ini juga ikut-ikutan bapak-bapak girang itu memodusi perempuan itu. Nyaris setiap malam, ada saja alasannya untuk keluar rumah.

Pamitnya sih ketemu dengan kawan, tapi ujung-ujungnya, baru ia tahu kalau suaminya ini sambang pemilik warung seksi itu.

Ulah Donwori ini ketahuan saat Karin kumpul dan bergosip bersama tetangga. Para ibu rumah tangga di sekitarnya pada mengeluhkan kelakuan beberapa suami yang kepalang genit.

Mereka khawatir suaminya kebliger, apalagi si janda itu selalu meladeni godaan-godaan para tamu.

“Aku disuruh hati-hati sama mereka, katanya suamiku juga ikut-ikutan, Waduhh,” imbuhnya.

Curiga dengan kelakuan suami, Karin pun mulai menjalankan aksinya. Saat Donwori pamit keluar, ia membuntuti suaminya.

Dari situ, terbongkarlah semua kedok suami.

“Lha kok, pas tak datengi dia guyonan mesra sama janda itu, langsung, aku nangis-nangis di tempat,” jelasnya.

Karena menimbulkan keributan, Donwori yang malu langsung mengajak Karin pulang.

Tapi bukannya merasa bersalah, Donwori malah memarahi Karin. Hingga keputusan bercerai akhirnya diucapkan juga.

“Nelongso kalau diperlakukan begitu, saat itu juga aku minta cerai saja,” pungkasnya dengan tatapan sedih di matanya. (*/no/jpnn/jpc)

Sumber: https://www.jpnn.com

Istri Kurang Goyang, Suami Ketagihan Desahan Janda

SURABAYA – Bertemu janda kembang membuat hidup Donwori (nama samaran) lebih bergairah. Keinginannya untuk memuaskan hasrat di ranjang sudah tidak bermasalah lagi.

Sebelum bertemu janda, pria berusia 46 tahun itu selalu merasa kurang akan pelayanan istrinya, Karin (bukan nama sebenarnya). Selama 20 tahun berkeluarga, Donwori merasa hanya mendapati patung hidup di atas ranjang.

Meskipun sudah tak muda lagi, Donwori menginginkan hubungan yang tetap hot di ranjang. Katanya, ya yang seperti di film-film biru gitu. Tak masalah seminggu atau sebulan sekali. Kalau bisa yang sehari kayak orang mandi, dua kali. Pagi dan malam.

Tapi, apalah daya. Karin, istrinya, tidak bisa memenuhi keinginan Donwori itu. Istrinya tak suka goyang di ranjang. Apa-apa, Donwori harus inisiatif sendirian.

“Wes kalau di kasur, dia iku persis guling. Meneng tok. Dawako variasi, obah wae gak. Meneng mbegegek koyo patung joko dolog,” keluh Donwori saat ditemui di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, awal pekan lalu.

Padahal, kata Donwori, ia sudah berkali-kali mengomunikasikan urusan ranjang dengan istrinya itu. Namun, rupanya permintaan Donwori ini hanya angin lalu bagi Karin. Istrinya tetap saja mematung saat making love dengan Donwori.

“Iki wes lebih dari dua puluh tahun lho. Masak iya gak pinter juga. Mosok gak ngerti seleraku, sih. Aku heran, apa dia sudah gak punya gairah ya,” lanjutnya.

Karena merasa tak puas inilah, Donwori menjadi penasaran dengan perempuan lain. Ia pun berkenalan dengan banyak perempuan. Tentu saja tanpa sepengetahuan Karin. Hingga kemudian ia kecantol janda kembang.

“Dia (si janda) uayu. Bodine kayak gitar spanyol, dan maaf ya Mbak, mainnya juga oke,” katanya, lirih, nyaris nggak terdengar.

Pria yang bermukim di Tambaksari ini mengaku telah menjalin hubungan dengan selingkuhannya yang semok ini selama empat bulan. Begitu ketemu, Donwori langsung jatuh cinta karena si janda bisa memenuhi keinginannya.

Kalau bercinta, bisa langsung tancap gas. Nggak pakai mbeleyer-mbeleyer lagi. Kelebihan lain, si janda juga punya koleksi ratusan posisi dan desahannya yang bikin melayang. Klop dengan apa yang dimaui Donjuan.

Sudah kadung keblinger dan karena desakan si janda kembang, Donwori memutuskan untuk menceraikan Karin. Awalnya, keputusan ini ditentang mentah-mentah oleh Karin. Namun Donwori yang licik ini malah blak-blakan dengan Karin.

Dia mengatakan selama ini telah menjalin hubungan dengan perempuan lain. Ia juga tanpa rasa bersalah mengatakan pada Karin ingin segera menikahi si janda kembang itu. “Aku gak tau lah gimana perasaane dia. Tapi, akhire dia nyerah,” katanya santai.

Kalau istri sudah menyetujui, lalu mengapa Donwori repot-repot mendatangi pengacara? Meski tak tahu malu begini, rupanya Donwori menginginkan hak asuh anak jatuh padanya. Nah, hak asuh inilah ditentang mati-matian oleh Karin. “Dia iku kemalan juga, kok. Wong gak kerja kok jik ngeyel mau bawa anak-anak,” pungkas Donwori.

Sumber: https://pojoksatu.id

Janda Bohay Berambut Pirang Lagi Indehoy Digerebek Warga

SAMARINDA. Gerah dengan prilaku seorang janda berinisial Ms (28), akhirnya warga di kawasan Jalan Rukun 2 H, RT 14, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, nekat menggerebek kamar kosnya. Benar saja. Saat pintu kamarnya didobrak, Ms tengah asyik bersama seorang pria berinisial Rh (19). Keduanya tengah berbuat mesum dan diduga sambil pesta sabu-sabu.

Peristiwa ini terjadi, Sabtu (22/10), pukul 23.55 Wita. Warga di pimpin Ketua RT dan anggota Polsekta Samarinda Seberang kemudian menginterogasi dan membawa pasangan tersebut ke kantor polisi. Dugaan penggunaan narkoba semakin kuat, saat polisi berhasil menemukan barang bukti berupa alat isap sabu (bong) dan korek.

Menurut penuturan warga, Ms memang baru saja menyewa kamar kos tersebut beberapa pekan terakhir. Sejak awal, Ms sudah berani membawa teman pria ke kamarnya dan menginap. Warga mengaku sudah sering menegur Ms, tetapi tak digubris dan terus mengulang. Akhirnya warga melapor ke Polsekta Samarinda Seberang dan beramai-ramai menggerebek Ms dan Rh.

"Cewek itu (Ms, Red) memang seperti orang aneh. Sering sekali mabuk dan melaporkan dirinya sendiri ke kantor polisi. Dan pria yang datang selalu berganti-ganti. Ditegur tidak merespon, akhirnya kami gerebek," ungkap Indra (22), salah seorang warga yang ikut menggerebek pasangan tidak sah tersebut, kepada Sapos.

Selain itu, Indra menuturkan bahwa Rh, yang menjadi pasangan Ms merupakan terget operasi polisi karena diduga juga sebagai pengedar dan pemakai narkoba. "Kami bekerja sama dengan polisi. Jadi kami memantau dan akhirnya hari ini (Sabtu,Red) bisa menemukan waktu yang tepat menggerebek mereka," tutur Indra.

Sementara itu, Ms saat ditemui Sapos di dalam sel mengelak bahwa barang bukti tersebut adalah miliknya. Dia menjelaskan bahwa peralatan "ngefly" tersebut adalah milik rekan-rekannya. "Yang datang ke kamarku kan nggak cuma satu dua orang, tapi banyak. Lagian, aku nggak makai lagi. Aku izinkan teman-teman datang karena aku kesepian sendiri di kos. Lagian aku sudah nggak kerja. Jadi teman-temanku yang kasih aku makan," akunya.

Dia mengaku sudah tinggal di Samarinda selama dua tahun. Dia merupakan janda dengan satu anak. "Anakku bersama omanya di Samarinda. Sedangkan mantan suamiku berada di Loa Bakung. Dia tidak pernah mempedulikan kami lagi," ceritanya dengan tatapan kosong.

Wanita berambut pirang dan berkulit putih ini sebelumnya mengaku aktif bersama sebuah tim arung jeram Samarinda. "Kami memakai supaya berani di medan arung jeram. Aku berhenti semenjak ada teman kami yang meninggal di medan arung jeram," kenangnya.

Ms mengaku sudah lama tidak memakai karena sempat dekat dengan seorang aparat yang bisa membuka pola pikirnya agar tidak mengonsumsi obat terlarang lagi. "Tapi sulit, Aku hanya memiliki teman-teman rusak di sini (Samarinda, Red). Pulang ke Manado pun lebih parah lagi. Jadi, lebih baik menikmati hidup yang nggak jelas ini saja. Ngapain orang-orang sewot, toh Aku sudah rusak," tutupnya dengan cuek.

Terpisah, Kapolsekta Samarinda Seberang, Kompol Bergas Hartoko, saat dikonfirmasi menuturkan bahwa kasus tersebut masih dikembangakan. Untuk memastikan apakah Rh merupakan target operasi selama ini. "Masih diproses. Yang ditemukan barang bukti berupa alat isap. Kalau tidak ada penemuan barang bukti lain, kami hanya akan rujuk ke BNK untuk direhab," jelas Bergas. (rm-1/agi)

Sumber: http://samarinda.prokal.co

Pulang Belanja, Janda Bohay Diperkosa Mantan Suami di Hotel

PALEMBANG - Entah apa yang ada dipikiran IH (34) hingga tega menganiaya serta memperkosa mantan istrinya sendirinya, SG (38) di sebuah hotel melati di Palembang.

Akibatnya, korban yang merupakan warga Jalan Tanjung Rawo, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, mengalami luka lebam disekujur tubuhnya. Tak terima dengan perbuatan mantan suaminya, SG pun ke Mapolresta Palembang, Sabtu (19/11/2016).

Dalam laporannya, SG yang masih bertubuh bohay ini mengungkapkan, kejadian itu bermula ketika dirinya hendak pulang ke kediamannya usai berbelanja di pasar. Saat itu, SG yang sedang berjalan kaki tiba-tiba dihadang oleh IH.

Tanpa basa basi, IH pun menarik tangan korban dan memaksa untuk ikut bersamanya. Awalnya korban sempat menolak ajakan itu. Namun, karena tak mau terjadi keributan, korban pun akhirnya menuruti permintaan itu.

Belakangan diketahui, rupanya terlapor IH mengajak korban ke salah satu hotel kelas melati di bilangan Jalan Sayangan. Tiba di hotel itu, tanpa banyak bicara, terlapor langsung memukuli korban.

Usai melakukan aksinya, terlapor pun memaksa korban untuk melakukan hubungan suami-istri.

"Dia menghadang saya di jalan dan memaksa saya untuk ikut dengannya ke hotel. Sampai disana, saya di pukul olehnya, serta diajakan berhubungan badan. Jelas saya tidak mau karena kami sudah delapan bulan berpisah," kata korban.

Rupanya penolakan itu membuat terlapor geram hingga akhirnya terlapor kembali memukul korban. Lantaran takut kembali dipukuli oleh tetlapor, korban akhirnya hanya bisa pasrah.

"Saya tidak terima dengan semua itu, makanya lapor polisi. Saya harap dia cepat ditangkap," terang korban.

Kasat Reskrim Polresta Palemban Kompol Maruly Pardede mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban.

Selanjutnya berkas laporan korban akan diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Palembang untuk ditindaklanjuti.

"Laporan korban sudah diterima, akan kita lakukan proses penyidikan. Korban juga sudah kita mintai untuk melakukan visum terlebih dahulu," singkat Maruly.

Sumber: https://daerah.sindonews.com

Dasyat, Janda Bohay "Mpih" Sediakan Layanan Gempa Lokal Kasur Hingga Sedotan Tsunami

Mpih alias Deudeuh Alfisahrin (26) yang tewas dibunuh pada hari Sabtu (11/4) dikamar kostnya dikawasan Tebet, Jakarta Selatan diduga berprofesi sebagai wanita penjaja seks online.

Hal itu diketahui dari kesaksian seorang rekan kost yang bernama Vali. Di temui merahPutih.com di rumahkost dikawasan Tebet Vali mengatakan, Iya Dalam sehari dia (Mpih alias Deudeuh ) melayani 5 orang lelaki. Namun Saat tewas hanya ada dua orang laki laki yang datang ke kamar kostnya," tutur Vali

Selain keterangan dari Vali lewat kun twitternya terungkap bahwa beragam layanan seks ternyata di jajakan oleh Mpih alias Deudeuh Via online kepada para pelanggannya.

Layanan seks yang dijajakan Mpih atau Deudeuh pun disebutkannya dengan istilah yang tidak familiar. Diantaranya Layanan gempa Lokal Kasur hingga sedotan Tsunami. Tak tanggung tanggung Mpih yang juga dikenal dengan nama Deudeuh mengunggah testimoni dari pelanggan yang merasa puas atas layanan seks dengan istilah Gempa Lokal Kasur serta Sedotan Tsunami yang dilakukannya.

Layanan Gempa Lokal Kasur terungkap lewat sms pelanggan Mpih atau Deudeuh yang diunggahnya lewat twitter pada tanggal Jumat (3/4) lalu Mpih menulis "New testimun...,had such a great tima yday lol', ucap Deudeuh di akun twitternya @tataa_chubby.

Sedangkan untuk layanan Sedotan Tsunami terungkap saat Mpih menuliskan kalimat beserta foto foto percakapan sms yang diunggah oleh Mpih atau Deudeuh di akun Twitternya @tataa_chubbyy. Mpih menulis,"Testimon paling gilo ???????????? *mungkin efek setelah terkena sedotan tsunami gw," tulis Deudeuh pada 16 Maret lalu.

Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya janda bohay yang akrap disapa Empi itu ditemukan tewas disebuah kamar kos dikawasan kelurahan tebet 15 C No 28 RT007/RW 10 l, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.kawasan Tebet dengan kondisi mulut disumpal kaos kaki dan lehernya dijerat kabel. Janda Bohay, Deudeuh tersebut diduga kuat adalah pemilik akun twitter @tataa_chubby.

Korban diketahui beralamatkan di Bojong Pondok Terong RT01/01 Pondok Terong, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.Korban juga sudah dimakamkan pada Minggu (12/4). Usai bercerai dengan suaminya, Deudeuh janda bohay tersebut hidup seorang diri dengan pekerjaan yang tidak menentu. (man)

Sumber: https://merahputih.com

Aksara Melayu Perlahan Menghilang dari Ingatan Generasi Milenial di Batam

Batam - Transformasi bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional Indonesia melalui Sumpah Pemuda (28/10/1928) mengalami pergeseran.

Pakar Bahasa dan Budayawan Provinsi Riau Abdul Malik mengatakan, bagi penutur bahasa Melayu, gejala itu tidak terlalu mengkhawatirkan karena bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu baku.

"Dengan kata lain, bahasa Melayu juga bahasa Indonesia. Yang sedikit berbeda hanya dialek atau subdialeknya saja, " kata dia Kepada Liputan6.com, Jumat 26 Oktober 2018.

Ada yang mulai terlupakan dari generasi sekarang yaitu dari penulisan huruf atau aksara Melayu yang sudah jarang digunakan.

Seperti halnya di provinsi Kepri, Batam sama persis dengan Jakarta dengan Betawinya. Banyak pendatang kemudian warganya menikah antarsuku. Di mana pun di Indonesia, kalau orang tuanya menikah antar suku, anak - anak diajarkan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia itu sudah umum.

Untuk identitasnya, Bahasa Ibu di Provinsi Kepri tidak mengkhawatirkan namun hanya dari konteks tulisan (Aksara ) seolah sudah tidak terlihat dikalangan masyarakat.

Untuk itu Pemerintah Daerah harus lebih berperan dalam membuat kebijakan terkait pengenalan aksara melayu.

"Memang harus lebih diintensifkan. Jangan asal ada saja mata pelajarannya. Juga di luar atau di dalam masyarakat mesti ada media yang menggunakan Arab-Melayu," terang Dosen Bahasa Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjung Pinang itu.

Jika tidak, para pelajar tak dapat menggunakan hasil belajar mereka. Pengajaran jadi tak fungsional.

Perkembangan bahasa melayu setiap zaman mengalami perubahan. Dan perubahan tersebut didasari oleh akulturasi budaya.

"Serapan dalam Bahasa melayu merupakan entinitas Perkembangan Bahasa Indonesia menjadi pondasi berdirinya sebuah Bangsa yang besar di negeri Nusantara," ungkapnya.

Dewan Penasehat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, bahasa dan penulisan Melayu sudah diterapkan di Batam.

"Pembelajaran Hurup Jawi (Aksara Melayu) sudah di terapkan dalam muatan lokal. Seperti halnya saya di rumah tetap menggunakan bahasa Ibu," kata Wakil Walikota Batam itu.

Ia menjelaskan, kondisi bahasa Melayu sebagai bahasa Ibu di Kepri memiliki keragaman untuk setiap wilayah. Seperti Batam, Karimun,Lingga, dan kawasan lain di Kepulauan Riau.

Seperti halnya kata Kamu di Karimun Mike, di Pinang Batam Engkau atau Seorang

Ia mengakui dinamika perubahaan bahasa tidak bisa dipungkiri.

Sementara, khusus untuk pemerintah kota Batam bersama Lembaga Adat Melayu dan DPRD tengah menggodog Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) Pemajuan Budaya Melayu.

"Ranperda tersebut sedang di bahas di DPRD," kata Amsakar.

Perda ini mengatur 12 objek pemajuan kebudayaan melayu, seperti tradisi lisan, manuskrip, cagar budaya, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, seni bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Lebih lanjut, kata dia, sebenarnya identitas Melayu di Batam sudah dibangun sejak dulu oleh masyarakat. Seperti Tugu tepak sirih dan Tugu gurindam 12. Namun sudah pada usang sekarang dan sebagian sudah hilang.

Sumber: https://www.liputan6.com

Sutardji Akan Terima Gelar Adat Datuk Seri Pujangga Utama

PEKANBARU - Gelar kehormatan adat Datuk Seri Pujangga Utama akan ditabalkan kepada presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri (SCB) oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), hari Rabu ini (7/11/18). Ia juga akan ditepuktepungtawari oleh pemuka adat dan masyarakat sebagai tanda dan syukur terhadap prestasi yang diraih SCB selama ini.

''Sosok yang berjuluk presiden penyair itu datang ke Pekanbaru dalam rangkaian acara tersebut didampingi isteri, anak, dan sejumlah kerabatnya, hari Selasa (6/11),'' ujar Ketua Panitia Penabalan Gelar Kehormatan Adat kepada Tuan H. Sutardji Calzoum Bachri Datuk Taufik Ikram Jamil, Selasa (6/11/2018).
Ia disambut pengurus LAMR dalam suatu acara adat, termasuk disambut dengan tari persembahan. Ia juga dipasang tanjak oleh Datuk Khaidir Akmalmas.
Sebelah petangnya, SCB mengikuti gladi resik prosesi adat dimaksud. Ia diarak dari hotel ke balai adat dikawal tujuh penjawat, kompang, dan sejumlah pengurus LAMR. Penabalan itu sendiri antara lain ditandai dengan pemasangan tanjak, selempang, dan keris.
SCB sangat mengapresiasi penyambutan dan kegiatan yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya. Dia tak menyangka diperlakukan dengan adat yang baik seperti itu.
Gelar adat kehormatan diberikan kepada SCB karena ia memberi sumbangan luar biasa bagi kemajuan sastra Indonesia dan khususnya Riau. Lahir di Rengat, 24 Juni 1941, dengan memanfaatkan tradisi Melayu Riau sejak tahun70-an, ia menjadi sastrawan utama Indonesia.
SCB memang sudah malang-melintang dalam sastra. Musim panas 1974, Sutardji mengikuti Internationl Poetry Reading di Rotterdam. Oktober 1974 sampai April 1975 mengikuti International Writing Program di Iowa City, USA. Bersama penyair KH. Mustofa Bisri, Taufiq Ismail, SCB diundang ke Pertemuan International Para Penyair di Baghdad, Irak.
Pernah pula diundang Datuk Anwar Ibrahim (ketika masih menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia) membaca puisi di Departemen Keuangan Malaysia. Dia Ikut menghadiri berbagai pertemuan sastrawan ASEAN, Pertemuan Sastrawan Nusantara di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pengelanaan SCB ke mancanegara itu tidak hanya mengangkat reputasi puisi SCB yang sarat dengan kultur kemelayuan, tetapi juga mengangkat reputasi kesusastraan Indonesia secara umum sebagai warga sastra dunia. Tahun 1997 misalnya, dengan sponsor Direktorat Jenderal Kebudayaan Depdikbud, SCB dipercayai mewakili Indonesia untuk memenuhi undangan membaca puisi pada Festival Puisi Internasional Medellin, Colombia.
Tahun 2004, membaca puisi pada Poetry Festival Durban, Afrika Selatan. Pada tahun yang sama juga membaca puisi di Tradewinds Literature International Ferstival, Capetown, Afrika Selatan. Ini disusul membaca puisi di Winternachten Poetry Festival di Den Haag, Belanda, 2005.
Buku O, Amuk, Kapak (Jakarta: Sinar Harapan, 1981) merupakan kumpulan puisinya dari tiga buah buku, yaitu O (1973), Amuk (1977; mendapat hadiah puisi DKJ 1976-1977), dan Kapak (1979). Di samping itu, puisi-puisinya telah termuat dalam berbagai antologi, seperti Arjuna in Meditation (Calcutta, India, 1976), Writing from the World (USA), Westerly Review (Australia), Dichters in Rotterdam (Rotterdamse Kuststichting, 1975) dan Ik Wil Nog Dulzendjaar Leven, Negen Moderne Indonesische Dichter (1979).
Juga dalam Ajip Rosidi (editor), Laut Biru, Langit Biru (Jakarta: Pustaka Jaya, 1997), Parade Puisi Indonesia (1990), majalah Tenggara, Journal of Southeast Asian Literature 36-37 (1997), dan lain-lain. SCB juga menulis esai dan cerpen. Kumpulan cerpennya yang sudah diterbitkan adalah Hujan Menulis Ayam (Magelang: Indonesia Tera, 2001), sedangkan kumpulan esei bertajuk Isyarat, diterbitkan tahun 2007 oleh Penerbit Kompas. Ia bahkan menulis novel anak-anak berjudul Lumba-lumba Ungu (1984), kisah heorik anak-anak melawan serangan akso polisionil tentara Bakanda.
Sutardji mendapat berbagai penghargaan, antara lain ”Anugerah Seni Pemerintah RI” (1993) dan ”South East Asia Write Award (SEA Write Award)” (1999) dari Kerajaan Thailand. Sembilan belas tahun kemudian dia mendapat ”Penghargaan Sastra” Chairil Anwar. Pada tahun 2001 dia dianugerahi gelar ”Sastrawan Perdana” oleh Dewan Kesenian Riau. SCB juga mendapatkan ”Penghargaan Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) tahun 1995.
Pada tahun 2008, tepatnya 14 Agustus 2008, SCB bahkan menerima dua penghargaan dalam sehari. Satu penghargaan malahan diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa penghargaan Bintang Budaya Parama pada siang hari, merupakan oenghargaan tinggu kebudayaan di negara ini. Sedangkan pada malam harinya, SCB memperoleh Bakrie Award.
Sampai sekarang, kepenyairan SCB yang memounyai anak bernama Mila Seraiwangi, hasil perkawinannya dengan Maryam Linda, tetap kokoh sebagai salah satu monumen perjalanan kesusastraan Indonesia. Reputasinya itulah salah satu alasan yang mengantarkan Sutardji Calzoum Bachri mendapat predikat ”Presiden Penyair Indonesia”. Sebuah julukan yang menunjukkan reputasi dan kewibawaannya sebagai penyair, sebagai maestro. (rls)

Sumber: https://www.goriau.com
-

Arsip Blog

Recent Posts