Korupsi, Mantan Kadis PU Bintuni Ditangkap

Jayapura - Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintuni, JHF, ditangkap di Semarang, Jawa Tengah, karena diduga terlibat kasus korupsi sebesar Rp4,5 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Kombes Setyo Budiyanto didampingi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat AKBP Gede Sumerta di Jayapura, Papua, Selasa (20/11), mengatakan, penangkapan dilakukan atas kerja sama dengan Polda Jateng.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka, imbuhnya, yang bersangkutan tidak berada di Bintuni. Karena itu JHF masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Tersangka, katanya, akan dibawa ke Jayapura pada Selasa (20/11) ini dengan menggunakan pesawat GIA langsung dari Semarang.

Tersangka ditangkap aparat Polda Jateng, Senin (19/11), sekitar pukul 05.30 WIB, di kawasan Sendang Mulyo, Semarang.

Tersangka diduga terlibat dua kasus korupsi, yakni rehabilitasi saluran induk Tuarai 1 dan Tuarai 2 yang dananya bersumber dari stimulus APBN 2009. Total anggaran Tuarai 1 sebesar Rp5.996.000.000, sedangkan hasil audit BPK menunjukkan bahwa kerugian negara Rp2.936.257.853, sedangkan untuk anggaran Tuarai 2 sama dengan Tuarai 1, namun kerugian negara Rp1.600.144.995, sehingga total kerugian negara Rp4.536.392.808.

Tersangka dijerat pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diperbaharui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman 20 tahun penjara.

Menikmati Kuliner Unik di Festival Rujak Soto Banyuwangi

Banyuwangi, Jatim - Jika anda suka dengan wisata kuliner, nah sepertinya akhir pekan ini anda harus datang ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk menikmati "Festival Rujak Soto". Sebuah pesta kuliner yang menyajikan makanan khas dan unik dari kabupaten yang berjuluk "The Sunrise Of Java". Festival Rujak Soto akan diadakan pada Sabtu, 20 September 2014, di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi tepat di tengah kota.

Rujak soto sendiri merupakan makanan khas Banyuwangi yang "mengawinkan" rujak sayur dengan soto. Selain itu juga tersedia suguhan kuliner khas lokal lainnya seperti sego gepuk remuk, sayur lompong using, soto dan bakso using, tahu petis gandrung, pecel rawon, sego tempong, dan rujak bakso dan kare kepala ikan blambangan.

Di Fetival Rujak Soto tersebut, ratusan peserta berasal dari penjual rujak soto, koki hotel serta restoran serta masyarakat umum akan membuat rujak soto bersamaan termasuk menyediakan bumbu-bumbu yang diperlukan, seperti kacang, petis, udang, garam, gula merah, hingga pisang klutuk. Begitu juga dengan bahan pelengkapnya, seperti sayur kangkung, tauge, kerupuk udang, emping melinjo, tahu, tempe, serta kuah soto dan isinya.

"Nanti yang dinilai adalah cara mengulek, mengolah bumbu termasuk proses pembuatan sampai dengan penyajian yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dalam batas waktu itu, rujak soto harus siap dihidangkan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Alief Rahman Kartiono kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2014).

Menurut Alief, melalui Festival Rujak Soto ini, diharapkan bisa mempromosikan makanan khas Banyuwangi. "Semakin dikenalnya makanan khas ini, tentu diharapkan penjual rujak soto kian laris. Kalau penasaran, wisatawan harus datang ke Banyuwangi," katanya.

Dua PNS Sedang Mesum di Hotel Terjaring Razia

Dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bukan pasangan suami-istri di Yogyakarta, Selasa siang, 16 September 2014, terjaring razia sedang mesum di dalam kamar hotel di kawasan wisata Pantai Parangtritis, Bantul.

Penangkapan dua PNS mesum itu dilakukan Polres Bantul atas laporan masyarakat terkait banyaknya pasangan mesum di penginapan kawasan Parangtritis.

Puluhan anggota Polres Bantul memeriksa satu per satu kamar di sejumlah penginapan dan hotel di kawasan tersebut. Hasilnya, dua PNS itu dan enam pasangan mesum lainnya terjaring.

PNS berinisial JM (51 tahun) terjaring saat bersama teman wanitanya, LS (30 tahun). Padahal, ketika razia digelar masih jam kerja PNS. Keduanya juga tidak mengenakan seragam PNS.

Tak bisa menunjukkan dokumen pernikahan, keduanya langsung digiring petugas bersama enam pasangan mesum lainnya ke dalam truk polisi.

"Razia ini dilakukan untuk menindaklanjuti adanya kasus pencabulan di sebuah hotel di Parangtritis. Selain menangkap pasangan mesum, juga dilakukan razia miras dan perjudian," ujar anggota POlres Bantul, IPDA Isdiyanto.

Ketujuh pasangan mesum itu selanjutnya diamankan ke Mapolres Bantul untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Suami tak Memuaskan, Kartika jadi Bintang Video Mesum

LUWUK - Kartika, pelaku video mesum di Luwuk Sulawesi Tengah (Sulteng) mengakui bahwa dirinya telah berselingkuh. Namun ia membantah bila dirinya sengaja menyebar video mesumnya sendiri.

Kepada penyidik Polres Banggai Sulteng, Kartika mengaku berselingkuh dengan Poni, pria yang bekerja sopir Bunta-Luwuk. Kartika mengaku dan melakukan adegan ranjang di penginapan Pelangi.

Alasan itu, memang sangat pribadi sekali, karena menyangkut kebutuhan batin seorang istri yang merasa tidak puas dengan pelayanan suami sendiri.

Suaminya, kata Kartika, tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hubungan intim dan memberikan kepuasan kepada istri. Selama bertahun-tahun membangun rumah tanggah dengan suaminya, Kartika hanya menjadi patung dalam kamar. Bisa ditebak, hingga kini suaminya belum dapat memberikan anak.

Seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Grup), Kartika mengaku terpaksa berselingkuh dengan sopir yang telah berstatus duda hingga terjadilah adegan ranjang di penginapan Pelangi Bunta. Soal beredarnya video mesumnya, Kartika mengaku tidak pernah mengetahuinya siapa penyebarnya. (rd)

Inilah Ulos Terpanjang Sejagat di Festival Danau Toba 2014

Tobasa, Sumut - Parade Ulos Sadum sepanjang 500 meter akan tercatat sebagai ulos terpanjang di dunia dan memecahkan rekor Muri. Atraksi tersebut dihadirkan pada pembukaan Festival Danau Toba 2014 di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Rabu (17/9/2014).

Pengerjaan kain ulos ini melibatkan 20 anggota kelompok perajin binaan Bank Indonesia dan pembuatannya dilakukan bergantian selama tujuh bulan. Bank Indonesia sendiri memiliki sejumlah kelompok perajin binaan untuk pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) dilengkapi dengan pusat pendidikan latihan kerja di Jalan Pendidikan Medan, Sumatera Utara.

Bahan yang digunakan berupa benang tanpa terputus sepanjang 600 meter. Menurut Susi Masniari Nasution, Asisten Direktur Bank Indonesia, awalnya tim ingin membuat ulos sepanjang 600 meter, namun karena penyusutan benang maka yang dapat terealisasikan 500 meter saja.

Pencatatan rekor akan berlangsung di Museum Batak TB Silalahi Center, Pagarbatu dan selanjutnya dibawa ke Lapangan Sisingamangaraja XII Balige. Dengan pemecahan rekor ini, pihak lain diharapkan tergugah untuk melestarikan kain tenun khas Batak tersebut. "Ulos merupakan warisan budaya yang hampir punah sehingga perlu dilestarikan," kata Susi Masniari Nasution.

Festival Danau Toba 2014 diselenggarakan pada 17-21 September 2014 dengan berbagai acara seperti festival pemilihan penyanyi, pameran tenun tradisional batak, kompetisi solun bolon, lomba renang, lomba arung jeram, fashion show, tari tortor massal, seminar pariwisata dan masih banyak lagi.

Keberadaan ulos sendiri tidak bisa dilepaskan dari Danau Toba karena tenun khas Batak ini begitu sakral menyimbolkan restu, kasih sayang dan persatuan.

Panglima TNI Berangkatkan Tim Seni Budaya ke Tiongkok

Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko melepas Tim Seni Budaya TNI ke Republik Rakyat Tiongkok, dan pengangkatan Penasehat Ahli Panglima TNI dalam suatu upacara di Ruang Hening Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (18/09/2014).

Upacara tersebut dihadiri oleh Dato Sri Prof. Dr. Tahir M.B.A, selaku Penasihat Ahli Panglima TNI Bidang Kesejahteraan Prajurit, Peter Sondakh selaku Penasihat Ahli Panglima TNI Bidang Ekonomi, Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin. para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.

Dalam sambutannya Panglima TNI berharap untuk tetap menjaga dan melestarikan kelangsungan dan berkembangnya kebudayaan lokal, bahkan bila perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi bagian dari kebudayaan bangsa.

"Memperkaya unsur-unsur kebudayaan nasional, sebagai aset dan sumber kekuatan bangsa, guna memperkukuh konvergensi keanekaragaman," kata Moeldoko, Kamis (18/9/2014).

Menurutnya, kegemilangan dan kejayaan tempo dulu harus terus digali untuk kejayaan masa kini, guna melestarikan khasanah budaya dalam rangka membangun alat perekat dan pemersatu dalam kehidupan berbangsa dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu juga sebagai filter dalam menghadapi berbagai kondisi global dengan segala kecenderungan negatif yang dibawanya. Dengan demikian seni dan budaya merupakan tolak ukur peradaban bangsa Indonesia, dan penghormatan terhadap budaya merupakan bagian kebesaran sebuah bangsa.

Nilai-nilai keluhuran yang dimiliki bangsa inilah yang perlu dijunjung tinggi. Dalam konteks Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas), seni dan budaya merupakan pondasi kekuatan bangsa untuk menahan dan menghadapi serbuan negatif globalisasi, yang cenderung melemahkan social capital bangsa Indonesia.

Lebih lanjut Panglima TNI berpesan kepada seluruh Tim Seni Budaya Indonesia yang akan berangkat ke Tiongkok, agar selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia dimanapun berada untuk menampilkan budaya bangsa kita yang terbaik sebagai cermin nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Selain itu jaga kesehatan selama melaksanakan muhibah sehingga dapat menampilkan performance yang optimal dan setelah kembali dari Tiongkok dapat memberikan inspirasi bagi munculnya kreativitas yang inovatif dalam menampilkan keragaman budaya nasional," katanya.

Personel TNI yang tergabung dalam Tim Seni Budaya TNI, yaitu Letkol Laut (KH) Albert Agung FB; Mayor Laut (E) Hari Siswanto; Serma Ratih Indria; Sertu (K) Rachyu Susanti; Serda Mus/W Yulanda Kusuma Dewi; Kopda Staenly Timbowo dan Praka Feri Putranto, akan berangkat ke RRT hari Jumat, 19 September 2014 dan kembali ke tanah air pada hari Senin, 22 September 2014.

-

Arsip Blog

Recent Posts