JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur mempertimbangkan pengangkatan guru honorer Aceh yang benar-benar sudah mengabdi puluhan tahun.
Menpan dan RB menyampaikan hal itu saat menerima Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Kamis (1/3). “Kalau betul-betul mengabdi sekian puluh tahun, kita akan ambil kebijakan. Kalau betul-betul mengajar, itu harus kita pertimbangkan. Tapi kalau masuk di tengah jalan, itu tidak bisa,” kata Asman Abnur.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Irwandi Yusuf menyerahkan berkas guru honorer yang diterima dari perwakilan guru saat menggelar aksi demontrasi di Kantor Gubernur Aceh. Irwandi meminta kebijakan negara untuk mengakui pengabdian dan dedikasi para guru yang telah bekerja baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.
Menpan-RB menyatakan akan memverifikasi ketat terhadap data tenaga honorer itu. “Kalau Pak Gubernur bisa menyediakan datanya yang lengkap akan sangat membantu. Data melalui dinas pendidikan,” ujar Menpan dan RB.
Menurut menteri, data harus sesuai dengan kenyataan di lapangan. “Tidak boleh ada data yang tidak sesuai,” ingat menteri. Gubernur Irwandi Yusuf menyampaikan guru honorer di Aceh ada yang sudah mengabdi sangat lama melebihi lamanya kerja guru PNS. Gubernur menyebutkan di Aceh terdapat 800 lebih tenaga guru honorer. Mereka sudah mengabdi sekian lama dan bekum diverifikasi sejak 2013.
Secara terpisah, senator Aceh, Ghazali Abbas Adan mendesak Pemerintah Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga guru honorer di Aceh menjadi aparat sipil negara. “Mereka sudah meunjukkan pengabdiannya sebagai pendidik anak-anak bangsa. Sangat layak dan patut mendapat apresiasi dan penghargaan nyata dari negara untuk memastikan pengangkatan dan penetapan sebagai aparat sipil negara,” kata Ghazali Abbas di Jakarta, Kamis (1/3).
Ghazali Abbas menyebutkan, Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI juga kerap menerima laporan guru-guru K-2 seluruh tanah air, termasuk dari Aceh, agar diangkat dan ditetapkan sebagai ANS.
“Maka atas laporan tersebut BAP DPD RI sudah beberapa kali mengundang Menteri PAN-RB untuk raker di Kantor DPD RI Senayan, tetapi karena beberapa hal raker yang dimaksud belum terjadi, namun dalam masa sidang setelah reses kali ini akan dilaksanakan dengan agenda tunggal, ihwal nasib guru-guru K-2 ini,” demikisn Ghazali Abbas.
Ghazali mendukung langkah Guberur Aceh menemui Men PAN dan RB guna memenuhi tuntutan guru-guru K-2. “Pada saat Aceh dalam konflik merekalah yang tampil sebagai pahlawan tanpa mengenal lelah dan tidak jarang menanggung resiko demi pengabdiannya mencerdaskan anak-anak bangsa,” lanjut Ghazali. (fik)
Sumber: http://aceh.tribunnews.com