Kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-189 Kota Batam berlanjut dengan dilakukan pawai nusantara pada Selasa (18/12) siang. Dalam pawai tersebut, para peserta menggunakan beragam pakaian adat yang menggambarkan kebudayaan dan keunikan masyarakat Batam.
Para peserta melewati rute sepanjang sekitar tiga kilometer menuju Kantor Wali Kota Batam, di Batam Centre, Batam. Keragaman pakaian adat maupun warna-warni jenis musik yang ditampilkan dari Organisasi perangkat Daerah (OPD) menjadi daya tarik dan tontonan masyarakat yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai.
Nuansa Melayu tetap menjadi sajian yang paling terlihat dari pagelaran pawai ini. Mulai dari alat musik berupa kompang, tambur (gendang), dan biola, bersanding dengan pakaian adat Melayu yang dikenakan oleh banyak peserta.
Ada juga tampilan dari pertunjukan seni khas Melayu yang dinamai Mak Yong yang ikut memeriahkan pawai. Kehadiran Mak Yong pun menjadi salah satu perhatian. Dengan dekorasi kapal sebagai tempat sepasang raja dan ratu, serta diiringi penari dengan pakaian melayu zaman dahulu, pandangan masyarakat tertuju pada rombongan Mak Yong.
Azir, 35, salah satu pesrta yang ikut dalam bagian dalam teater Mak Yong ini mengatakan, timnya mewakili Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Batam. Seluruh peserta adalah warga asli Melayu yang tinggal di Kampung Pulau Panjang, Kelurahan Setokok, Kecematan Galang, Batam.
"Mak Yong adalah satu-satunya budaya Melayu berasal dari Kepulauan Riau (Kepri) yang posisinya diakui di tingkat nasional. Bisa memperkenalkan Mak Yong di hari jadi Kota Batam ini menjadi satu kabanggaan tersendiri buat saya," kata Azir.
"Senanglah dapat ikut, kita bisa perkenalkan budaya kita, budaya Melayu yang jadi identitas kita," imbuh Azir.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang hadir membuka pawai pun tak mau diam saja. Ia berdiri sambil terus melambaikan tangan kepada iringan peserta yang melintas.
Sumber: https://www.jawapos.com