Festival Danau Sentani 2011, 19-23 Juni

Jayapura, Papua - Penyelenggaraan pesta budaya Festival Danau Sentani (FDS) di Kabupaten Jayapura, Papua, 19-23 Juni 2011, mengusung tema "Love, Peace, and Harmony " atau "Kasih, Damai, dan Rukun", akan menampilkan beragam kegiatan dan atraksi budaya. FDS 2011 akan digelar pada 19-23 Juni dan dipusatkan di Kawasan Wisata Kalkhote, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura.

Ketua Panitia FDS 2011, Anna Sawae, di Jayapura, Sabtu (21/5), mengatakan, even tahunan yang sudah dilakukan sejak 2008 itu, bakal diramaikan baik oleh berbagai kegiatan budaya setempat, maupun dari luar yang ingin berpartisipasi.

"Ini adalah kali ke-empat FDS digelar. Tentunya berbagai persiapan lebih baik telah kami lakukan, guna menyukseskannya dan memberi yang terbaik kepada semua pengunjung yang hadir," ujarnya.

Menurut Anna Sawae, ada berbagai konsep yang akan ditampilkan dalam FDS 2011 yakni pagelaran budaya, pameran budaya, pameran produk ekonomi, kuliner khas Papua, tur wisata, berbagai perlombaan dan olahraga air, hingga seminar budaya.

Anna Sawae menyebutkan, pagelaran budaya antara lain menampilkan berbagai tarian tradisional dan atraksi secara kolosal, suling tambur, lagu daerah, dan berbagai kegiatan budaya lainnya selama lima hari berturut-turut.

Sementara pameran budaya akan menampilkan benda-benda budaya kawasan tanah Tabi dan etnis Papua, baik benda bersejarah, ukiran, lukisan, termasuk juga literatur budaya dan sejarah serta dilengkapi film dokumenternya.

Untuk tur wisata, kata Anna Sawae, antara lain paket keliling danau Sentani lengkap dengan pemandunya, serta beragam lainnya.

"Selain itu masih ada kuliner khas Papua, berbagai perlombaan air, seminar budaya dan lainnya, yang semuanya itu terdapat pula banyak program di dalamnya yang bisa disesuikan dengan keinginan pengunjung. Pada prinsipnya, kami panitia ingin memberikan yang terbaik dalam FDS kali ini," paparnya.

Sebelumnya Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae, mengatakan, tema yang diusung FDS 2011 yakni "Love, Peace And Harmony " atau "Kasih, Damai dan Rukun", merupakan ekspresi jati diri akan kecintaan terhadap sesama manusia, melalui penguatan karakter budaya sebagai bagian hidup yang diimplementasikan dalam norma kehidupan yang penuh cinta kasih, kedamaian, dan kerukunan dalam keselarasan semua aspek.

Dia menambahkan, dukungan masyarakat atas terselenggaranya pesta budaya yang akbar ini tampak dari partisipasi masyarakat dalam mempersiapkan festival.

"Semuanya bekerja dengan semangat gotong royong, satu utuh ceria berkarya menuju kejayaan atau helem foi...kenambai umbai," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts