Pontianak - Imam ritual Pekan Gawai Dayak XXVI, Kalimantan Barat (Kalbar), Kanasius Kasan memimpin kegiatan ritual ngampar bide di halaman Rumah Betang, Rabu (18/05/2011) pagi.
Ritual ini selalu dilakukan sebelum dimulainya pelaksanaan berbagai kegiatan pekan gawai. Dari segi harfiah arti ngampar bide yaitu belampar tikar.
“Sedangkan dari segi adat, ngampar bide artinya upacara adat yang dilaksanakan sebelum acara pekan gawai dilaksanakan. Dengan tujuan memohon, meminta kepada Jubata agar selama pelaksanaan gawai berlangsung aman, tertib, dan sukses,” ungkap Yacobus Kumis, Ketua DAD Kalbar.
Dikatakannya makna ritual ini memohon ijzin kepada Jubata agar pelaksanaan yang digelar tidak mengalami hambatan.
Pelaksanaan ngampar bide itu sendiri terdiri dari tiga upacara adat. Yaitu upacara adat bapipis atau Nyangahaten Manta’, upacara dipantak atau panyugu dan Nyahaten Masak.
Ngampar bide dimulai dengan ritual upacara adat bapipis. “Upacara adat bapipis adalah upacara pembukaan ritual Ngampar bide,” ujarnya.
Setelah itu dilakukan upacara adat dipantak atau panyugu. Di mana sang imam akan memimpin ritual ini dengan membaca doa dan menyampaikan permohonan kepada penunggu atau penguasa di tempat tersebut agar pelaksanaan kegiatan tidak ada hambatan.
Yang terakhir adalah upacara adat nyahaten masak. Ritual ini merupakan inti atau puncak dari Ngampar bide. Ayam yang dijadikan persembahan akan dimasak bersama makanan lainnya. Setelah masak mereka akan menyantap beramai-ramai.
Sumber: http://infopontianak.org