Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan Digelar

Jakarta - Bertempat di Gedung Pewayangan Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis kemarin, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menggelar Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan. Festival yang agendanya meliputi pergelaran seni budaya masyarakat di daerah perbatasan dari 13 provinsi, Talk Show dan Festival Kuliner tersebut juga dimeriahkan penyanyi Edo Kondologit, budayawan Sudjiwo Tedjo dan MC sekaligus komedian Edwin - Djody.

Acara tersebut dibuka dengan penayangan lagu Indonesia Raya pada layar lebar Teater Kautaman, yang dinyanyikan anak-anak sekolah dasar tak berseragam, yang berdiri di depan sekolah mereka yang reyot di perbatasan. Hal ini seakan menggambarkan kehidupan masyarakat perbatasan yang masih tertinggal. Selanjutnya ditampilkan seni budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah perbatasan. Mulai dari suku Aceh, Melayu, Dayak, Timor dan Papua.

Menurut Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Triyono Budi Sasongko, festival ini dapat dijadikan momentum nasional untuk menggali, memelihara, memperkuat dan mempromosikan nilai dan produk sosial budaya perbatasan, sebagai kekuatan bangsa.

“Yang mana kekuatan bangsa disatu sisi lebih produktif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di perbatasan, misalnya melalui pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan disisi lain juga memiliki entitas dan jati diri yang ampuh berperan sebagai pagar hidup bangsa di tapal batas negara,” kata Triyono yang kini juga menjabat sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Utara tersebut.

Diharapkan pula, festival ini dapat menjadi usaha dan bagian dari karya anak bangsa yang dapat memberikan kontribusi bagi upaya percepatan pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.

“Hal ini sekaligus sebagai upaya mendukung program Nawa Cita Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla, dimana salah satu dari sembilan agenda prioritas Nawa Cita adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka NKRI. Yang mana pembangunan tersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional di kawasan perbatasan,” kata Triyono yang mantan Bupati Purbalingga tersebut.

-

Arsip Blog

Recent Posts