Flores, NTT - Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 19 September, konser musik tradisional Bombardom yang diadakan di kampung adat Tololela, Desa Manubhara, Kecamatan Inerie, kawasan Wisata Lembah Jerebu’u, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, menciptakan Rekor-Dunia MURI. Saat itu tidak kurang dari 510 warga kampung Tololela meniup 510 alat musik Bombardom diiringi ansembel seruling bambu mempergelar lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Konser ini merupakan prakarsa warga kampung Tololela, Pemerintah Desa Manubhara, Dinas Perhubungan Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (P2KI) Kabupaten Ngada, untuk membangkitkan lagi semangat masyarakat Jerebu’u untuk melestarikan alat musik tradisional ini.
Penciptaan Rekor-Dunia MURI ini juga didukung oleh program INFEST (Innovative Indifeneous Flores Ecotourism for Sustainable Trade) yang didukung oleh Uni Eropa dan dilaksanakan oleh Yayasan Indecon.
Penciptaan Rekor Dunia di pelataran rumah adat kampung Tololela tersebut memiliki makna ganda, di satu sisi sebagai daya tarik pariwisata untuk berkunjung ke kawasan wisata Lembah Jerebu’u. Di sisi lain, penciptaan Rekor Dunia di kampung Tololela merupakan upaya melestarikan alat musik Bombardom sebagai karsa dan karya kebudayaan Nusantara.
Mungkin terasa asing mendengar alat musik bernama Bombardom. Jika anda menganggap alat musik tersebut adalah alat musik dari luar negeri, maka keliru, pasalnya alat musik ini adalah alat musik asli Indonesia.
Bombardom adalah sebuah alat musik tiup tradisional masyarakat Ngada di pulau Flores yang di masa kini jarang di gunakan maka terancam punah akibat tergusur oleh arus gelombang globalisasi.
Sekilas, alat musik ini terlihat seperti kentongan yang biasa ada di pos ronda. Alat musik Bombardom terdiri dari dua elemen yaitu bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar dan bambu kecil untuk meniupkan udara ke bambu besar. Alat musik ini ditiup secara bergantian antara dua nada yang berbeda. Bombardom biasanya mengiringi alat musik bambu lainnya seperti seruling dari Foi Doa (seruling ganda) khas Ngada dan dimainkan untuk pesta adat atau penerimaan tamu.
Sumber: http://jadiberita.com