Penerimaan CPNS buat nasib pegawai honorer K2 makin tak jelas

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dituding membuat nasib ribuan tenaga honorer kategori II (K2) makin tak jelas. Pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS. Sebab, mereka sudah bertahun-tahun mengabdi namun tak mendapatkan kesejahteraan laik.

Pernyataan kritis tersebut dikemukakan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Rudy, sapaan akrab wali kota menyayangkan penerimaan CPNS tersebut. "Nasib para tenaga honorer kategori II (K2) sampai saat ini belum jelas. Mengapa pemerintah pusat malah mengalokasikan anggaran penerimaan CPNS baru," ujar Rudy, Rabu (13/9).

Menurut Rudy, sejak tes CPNS terakhir kali pada 2015, sampai sekarang belum pernah ada informasi terkait pengangkatan honorer K2 lagi. Padahal, mereka sudah bekerja belasan hingga puluhan tahun.

"Harus ada keberpihakan pemerintah pusat terhadap tenaga honorer. Mereka harus diangkat menjadi CPNS tanpa tes," tegas Rudy.

Rudy mengaku sudah berulang kali mendesak pemerintah pusat agar menuntaskan status honorer K2. Namun, sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya dari pemerintah.

Tak hanya itu, Rudy juga mengkritisi metode rekrutmen CPNS yang ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Penerimaan CPNS yang rata-rata dilakukan di Jakarta dan menempatkan CPNS terpilih di berbagai wilayah Indonesia, dinilainya tidak efektif.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Rakhmat Sutomo menambahkan, saat ini Pemkot Solo masih kekurangan sekitar 2.000 pegawai. Pihaknya baru mengajukan permohonan penambahan kuota 600 Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, pada tahun ini.

"Kita sudah ajukan, tapi sampai sekarang belum ada keputusan," tutup Rakhmat.

-

Arsip Blog

Recent Posts